Mamuju — Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat (Dinsos Sulbar) mengikuti webinar nasional bertajuk “Gempa Merusak dan Upaya Mewujudkan Bangunan Tahan Gempa dengan Teknologi Seismic Base Isolation di Indonesia” yang digelar oleh BMKG bersama para pakar mitigasi bencana pada Rabu, 10 Desember 2025.
Kegiatan ini menghadirkan peneliti, akademisi, dan praktisi kebencanaan untuk membahas hasil evaluasi gempa merusak sepanjang tahun 2025 serta teknologi mitigasi yang dinilai semakin relevan bagi wilayah rawan gempa di Indonesia.
Webinar ini menyoroti pentingnya adopsi teknologi Seismic Base Isolation, sebuah pendekatan yang terbukti mampu mengurangi kerusakan struktur bangunan akibat guncangan gempa. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat membawa pengetahuan tersebut ke lingkungan kerja masing-masing, termasuk dalam penyusunan kebijakan sosial yang berorientasi pada kesiapsiagaan bencana.
Hal ini juga mendukung Visi Misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, bersama Wakilnya, Salim S. Mengga, terkait ”pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial”.
Dinsos Sulbar mengikuti webinar tersebut melalui perwakilan Kepala UPTD Panti Sosial Karya Wanita, yang hadir mewakili Kepala Dinas Sosial Sulbar. Partisipasi ini menjadi bagian dari upaya Dinsos untuk memperkuat pemahaman dan kapasitas lembaga dalam penanganan kebencanaan, khususnya yang berkaitan dengan dampak sosial setelah peristiwa gempa.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Sosial Sulbar, Abdul Wahab Hasan Sulur, melalui Kepala UPTD Panti Sosial Karya Wanita, Ulfian, menegaskan bahwa pengetahuan mengenai mitigasi dan dampak sosial gempa sangat penting bagi jajaran Dinsos yang berperan dalam penanganan pengungsian, perlindungan sosial, serta dukungan psikososial bagi warga terdampak.
“Materi yang disampaikan para pakar sangat bermanfaat bagi kami. Pemahaman tentang karakteristik gempa dan teknologi bangunan tahan gempa membantu kami memperkuat kesiapsiagaan, terutama dalam mempersiapkan layanan sosial ketika bencana terjadi,” ujar Ulfian.
Ulfian juga menyampaikan bahwa Dinsos Sulbar berkomitmen memperkuat koordinasi lintas sektor untuk menghadapi potensi bencana di wilayah Sulbar, mengingat provinsi tersebut termasuk salah satu daerah dengan aktivitas seismik yang cukup tinggi.
“Kami berharap kegiatan seperti ini terus digelar secara berkelanjutan. Kolaborasi antara BMKG, pemerintah daerah, dan para pakar sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman sekaligus menyusun langkah strategis dalam perlindungan masyarakat,” tambahnya.
Naskah : Dinsos Sulbar
Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
