habibi

habibi

Sekprov Sulbar, Muhammad Idris bersama Asisten III Bidang Administrasi, Djamilah saat menghadiri peresmian gedung asrama putri Himpunan Keluarga Mandar Tande (Hikmat) Majene dirangkaikan Halal bi Halal di Jl.Andi Jemma No.67 , Makassar, Sulsel, Minggu, 30 Juni 2019

Sekprov Sulbar, Muhammad Idris saat menghadiri acara Rapat Evaluasi Dengar Pendapat LPPL Radio Banua Malaqbiq Pemprov Sulbar di ruang pertemuan lantai III Kantor Gubernur Sulbar, Kamis, 27 Juni 2019

“Kita semua harus memiliki perhatian yang serius dengan permasalahan penyalahgunaan narkoba ini, upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba tidak boleh hanya menjadi tugas BNN atau Polri saja, tapi kita semua harus berperan aktif bahu membahu bangun kerja sama, berantas penyalahgunaan narkoba untuk generasi emas Sulawesi Barat,” kata Enny Anggraeni Anwar, Wakil Gubernur Sulbar saat menyampaikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tahun 2019 yang berlangsung di ruang auditorium lantai IV Kantor Gubernur Sulbar, Rabu, 26 Juni 2019. Ia juga menyampaikan, di Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) generasi muda Sulbar telah membuktikan eksistensinya yang tidak kalah dengan kaum milenial lainnya yang ada di luar daerah, hal tersebut telah terbukti dengan beragamnya kegiatan-kegiatan positif dalam rangkaian acara yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Perwakilan Sulawesi Barat.Masih kata Enny, generasi muda sebagai penggerak pembangunan dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera harus dilibatkan sebagai penggiat dalam mengkampanyekan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di masyarakat. Hal tersebut dikarenakan generasi muda atau yang lebih populer dengan istilah generasi milenial dalam kesehariannya telah merasakan pesatnya kemaujan teknologi.“ Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut, generasi milenial akan sangat mudah untuk menyebar luaskan informasi mengenai upaya penanggulangan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di masyarakat, yang selaras dengan tema nasional Hari Anti Narkotika Internasional tahun 2019 untuk mewujudkan milenial sehat tanpa narkoba menuju Indonesia Emas,” sebut mantan anggota DPR RI tersebut. Disebutkan, berdasarkan data BNN yang tertuang dalam laporan hasil Survei Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba tahun 2017, Sulawesi Barat merupakan provinsi dengan prevalensi penyalahgunaan narkoba tertinggi ke- 18 dari 34 provinsi dengan jumlah penyalahgunaan narkoba mencapai 16.269 orang atau 1,70 persen dari penduduk Sulbar berusia 10 hingga 59 tahun.Angka tersebut tentunya membuat rasa prihatin yang mendalam . Apalagi, sesuai yang disampaikan oleh kepala BNN Sulbar, dilaporkan 13 ibukota provinsi di Indonesia terbukti…

Sekprov Sulbar, Muhammad Idris berharap melalui Liga Berjenjang Piala Menpora U 14 dan 16 Seri Sulbar akan melahirkan atlit usia muda yang berprestasi yang dapat mengharumkan daerah dikanca nasional. Hal itu disampaikan saat membuka Liga Berjenjang Piala Menpora U 14 dan 16 Seri Sulbar yang dirangkaikan pertandingan sepak bola eksebisi antara Pemprov Sulbar dengan Pemkab Polewali Mandar di Lapangan Merdeka Mamuju, Rabu 26 Juni 2019. "Melalui liga sepak bola piala Kemenpora ini, saya berkeingian dapat melahirkan bibit-bibit pesepak bola unggul yang akhirnya akan mengharumkan nama Indonesia, khususnya Sulbar dimasa-masa yang akan datang," tutur Idris.Ia juga nenyampaikan, melalui kegiatan tersebut diharapkan menjadi awal terbentuknya karakter, mental dan kepribadian yang kuat dalam membentuk generasi pembangunan yang malaqbi. Untuk itu, dalam mendorong kegiatan keolahragaan di Sulbar, Idris mengajak seluruh komponen baik yang terlibat langsung maupun tidak, untuk berupaya dapat saling mendorong, memotifasi untuk lebih meningkatkan pembinaan generasi muda. "Dalam waktu dekat, Pemprov Sulbar bersama seluruh komponen terkait akan melakukan upaya perbaikan tata kelola keolahragaan di Sulbar. Besok (Kamis, 27 Juni), kita akan melakukan eksekutif meeting dalam rangka mendorong kegiatan keolahragaan di Sulbar. Kita harus mencarikan jalan keluar bagaimana daerah yang kecil ini tidak miskin prestasi, termasuk sepak bola," sebut majtan Deputi Bidang Diklat LAN RI itu. Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sulbar, Muhammad Hamzih menyampikan, tujuan kegiatan itu untuk memacu dan memotivasi bakat dan prestasi pelajar di Sulbar."Ini juga menjadi ajang seleksi mencari atlit yang terbaik memuju pelaksanaan liga berjenjang piala Mempora U 14 dan 16 seri nasional yang akan dilaksanakan di dua tempat yang berbeda, yakni U 14 di Solo dan U 16 di Banten pada September tahun ini," sebut Hamzih. Pelaksanaan Liga Berjenjang Piala Kemenpora tersebut akan berlangsung selama lima hari yakni 26 sampai 30 Juni, dan adapun pesertanya berasal empat kabupaten yakni Majene, Polman, Mamuju dan Mamuju Tengah, dengan rincian…

Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeny Anwar memberikan sambutan sekaligus membuka Audisi Gita Bahana Nusantara (GBN) Tingkat Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 di Hotel Matos Mamuju, Rabu 26 Juni 2019

Keluarga yang sehat, cerdas dan sejahtera adalah prasyarat bagi bangsa yang sehat dan sejahtera, sebab dari keluargalah akan lahir anak-anak sebagai generasi penerus yang akan menghadapi berbagai tantangan kehidupan global, yang semakin kompleks dan membutuhkan pengetahuan dan skill dapat menjawab berbagai kompetisi hidup di berbagai sendi kehidupan. Hal tersebut disampaikan, Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar dalam amanatnya saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke- 26, yang berlangsung di lapangan upacara Kantor Gubernur Sulbar, Kamis 27 Juni 2019."Hari keluarga penting untuk kita peringati, sebab keluarga berada pada posisi strategis dalam membangun bangsa" kata Enny Enny menuturkan, pada peringatan Harganas 2019 dan seterusnya nanti, pemerintah mengharapkan, agar lebih membumi secara bertahap, lebih dapat dirasakan nuansa cinta, kasih dan sayang antar anggota keluarga."Dengan begitu makna Hari Keluarga benar-benar dapat dirasakan oleh keluarga-keluarga di Indonesia, khususnya keluarga-keluarga yang ada di Sulbar yang kita cintai" tutur EnnyMasih kata Enny, peringatan Harganas tahun ini, mengambil tema Hari Keluarga, Hari Kita Semua, dengan slogan Cinta Keluarga, Cinta Terencana. Dengan tema dan slogan tersebut, Enny juga berharap, dapat dijadikan sebagai momentum dan pemacu bagi keluarga Indonesia, untuk terus-menerus berupaya meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, agar dapat mewujudkan generasi yang berkualitas dan malaqbi. "Keluarga adalah penentu kualitas bangsa. Semoga Peringatan Harganas ke-26 tahun ini, dapat dijadikan momentum membangun keluarga berkualitas dan sebagai daya ungkit bagi sinergitas antara BKKBN, Pemprov, Pemkab, Tim Penggerak PKK, Lembaga Swadaya dan Masyarakat, dalam rangka membangun bangsa dan mewujudkan Indonesia Sejahtera,"harap Enny.Turut hadir dalam kegiatan itu, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, para Asisten Setda Pemprov Sulbar, unsur forkopimda, pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar, pimpinan Instansi Vertikal, Mitra kerja, serta undangan lainnya

Menghadapi Pra PON 2019 yang akan berlangsung di Banten Juli mendatang, Pemprov Sulbar bersama pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulbar melakukan eksekutif meeting persiapan pra PON yang berlangsung di Auditorium Lantai 4 Kantor Gubernur Sulbar, Kamis, 27 Juni 2019. "Mari kita membantu mencari jalan keluar bagi KONI, yang saat ini memiliki problem pada aspek budget atau anggaran yang baru bisa di eksekusi setelah ada persetujuan dari DPRD," kata Idris.Ia juga mengatakan, ide dan gagasan ini muncul setelah urat nadi dari kegiatan atau aktivitas olahraga terhenti untuk sementara, karena adanya mekanisme, yang secara umum dalam penganggaran pada birokrasi di tahun 2018 berdampak luas, dan menghantam struktur anggaran kita di tahun 2019. Dana hibah yang seharusnya diterima KONI dari pemerintah pun jadi tersendat, tetapi tanpa dana hibah seharusnya ini dapat berjalan. "Tujuan kita melakukan eksekutif meeting ini adalah wayout, bukan lagi berdiskusi masalah cabor prioritas satu, prioritas dua, dan tiga, kita telah memberikan otoritas penuh kepada KONI bahwa priority level sudah dilakukan dengan presisi dan melalui berbagai pertimbangan," ucapnya.Masih kata Idris, hal yang perlu diperhatikan adalah, permasalahan saat ini di beberapa cabang olahraga, yang seharusnya bisa melakukan training center tanpa harus mengeluarkan biaya besar, hanya karena tidak adanya soko guru, atau orang tua angkat sehingga tidak bisa jalan. Ini juga harus menjadi perhatian bagi pihak pengusaha, perbankan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memajukan olahraga di daerah kita, dalam hal ini tidak ada unsur paksaan, ini lebih kepada responsibilities pada tanggung jawab kedaerahan. "Mari kita angkat daerah kita, untuk tidak terus tenggelam dalam prestasi-prestasi yang ada," tandas mantan Kepala LAN Makassar itu.Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Abdul Hamid, mengatakan persiapan KONI dalam menghadapi event pra pon terkendala pada aspek pendanaan."Ini merupakan inisiatif dari Sekprov Sulbar untuk mengatasi permasalah yang ada di KONI saat ini, yaitu melaksanakan eksekutif meeting dengan berbagai pihak,"…

Sekprov Sulbar, Muhammad Idris bersama Kapolda Sulbar, Baharuddin Djafar dan Bupati Mamuju, Habsi Wahid melepas peserta jalan Santai dalam rangka Memperingati Hari Bhayangkara ke 73 yang dilaksanakan di Lapangan Ahmad Kirang Mamuju, Jumat 28 Juni 2019

 Berbicara distribusi keadilan, sebanyak 575 desa di Sulbar berhak memiliki RPK agar tidak menimbulkan rasa ketidakadilan.Hal tersebut disampaikan Sekprov Sulbar, Muhammad Idris pada acara Ekspose dan Diskusi Skema Pelaksanaan Rumah Pangan Kita ( RPK ) yang berlangsung Ruang Oval Lantai III Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Rabu 26 Juni 2019. Program strategis RPK di Sulbar mengusung misi ketersediaan pangan sehat, murah, berkualitas di seluruh pelosok desa dan kelurahan secara berkelanjutan. "Sulbar ini memiliki karakteristik yang menarik, sebanyak 575 desa yang terdapat di Sulbar ini memiliki permasalahan yang hampir lengkap, dimana desa tertinggal dan sangat tertinggal ada disini, hal ini juga sekaligus menjadi karakteristik kemiskinan di Sulbar.Hadirnya konsep RPK ini menjadi solusi dari permasalahan kita di Sulbar, saya selalu mengatakan permasalahan kita di Sulbar saat ini tidak akan bisa selesai hanya di tangan pemerintah, karena saat ini bukan lagi era serba pemerintah,"kata Idris Ia juga mengatakan, pemerintah hanya bisa menyetuh dari sisi kebijakan, oleh karenanya poin ini yang harus kita perkuat dalam diskusi, selama tidak berbenturan terhadap kebijakan-kebijakan lain, dan akan sangat bagus jika kita kapitalisasi dengan sebuah kebijakan yang berbasis peraturan Gubernur. "Kita akan kembali duduk bersama, berbicara mengenai hal teknis bagaimana RPK bisa menjadi sesuatu yang baru demi memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan dan menekan tekanan hidup bagi masyarakat tersebut,"tandas putra asal Majene itu.Turut hadir pada acara tersebut, Asisten II Bidang Ekbang, Hamzah, Kepala Dinas PMD, Muhammad Jaun, Ketua Kadin Sulbar, Taslim Tammauni dan undangan lain

Sekretaris Provinsi Sulbar, Dr Muhammad Idris melakukan kunjungan ke Kantor Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik Prov Sulbar, Jumat 28 Juni 2019. Kunjungan kerja dalam rangka memantau langsung proses dan suasana kerja di Dinas yang dipimpin M Muzakkir Kulase. Menggunakan bajo kaos hijau tua, M Idris mengunjungi studio Radio RBFM Banua Mala'bi dan menyusuri seluruh ruangan di Dinas Kominfo. Kepada Kru Website Prov Sulbar, M Idris menuturkan, secara umum fasilitas kantor baik berupa mobiler maupun peralatan lainnya di Dinas KOminfo sudah lumayan. Tetapi untuk kinerja yang lebih maksimal, tentu masih perlu dilakukan pembenahan. "Bagaimanapun juga Suasana dan kenyamanan kerja itu sangat berpengaruh bagi kinerja pegawai," sebut M Idris. Apalagi di OPD ini, lanjut Idris dituntut untuk berkinerja lebih ekstra pasca ditetapkannya Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE (Sistem Pemerintan Berbasis Elektronik). Banyak perintah atau amanat Perpres terkait tahapan pengembangan SPBE yang harus dijalankan pemerintah daerah. Sementara itu, ditanyai soal keberaada Radio RBFM, Sekprov yang didampingi Ketua Dharma Wanita Provinsi Sulbar Kartini Hanafi Idris menyebutkan, ruang studio yang ada saat ini masih sangat kecil, untuk dimasa mendatang kedepan perlu dipikirkan untuk diperbaiki."ruang studio yang perlu diperbesar, peralatan kedap suara juga perlu. Selain itu kita harapkan juga Radio RBFM dapat didengar atau menjangkau enam kabupaten di Sulbar," kata M Idris. "Yaa, Paling tidak RBFM kalau belum bisa sesuai standar, minimal mendekati standar," pungkas M Idris.