03 Mei 2024

NTP di Sulbar April 2024 Naik 6,81 Persen, Kadis TPHP Harap Senantiasa Dipertahankan Bahkan Ditingkatkan

 

Mamuju – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (Kadis TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) Syamsul Ma’rif menghadiri kegiatan Rilis Indeks Harga dan Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Kamis 2 Mei 2024.

 

Hadir secara virtual, Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulbar. Kegiatan itu dipimpin langsung Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri.

 

Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri menyampaikan, NTP April 2024 sebesar 147,80 atau naik 6,81 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP ini dikarenakan indeks harga yang diterima petani sebesar 7,23 persen lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,39 persen. 

 

“Kenaikan NTP ini menunjukkan tingkat kemampuan/daya beli petani terus membaik,” kata Tina.

 

Lanjut Tina, adapun perkembangan NTP per sub sektor berdasarkan data BPS yaitu NTP Pangan 104,44, NTP Hortikultura 109,32, NTP Peternakan 93,59 dan NTP Perikanan 100,69. 

 

Menanggapi peningkatan NTP di Sulbar pada April 2024 tersebut, Kadis TPHP Sulbar Syamsul Ma’rif menyampaikan rasa syukur, sebab NTP merupakan tolok ukur dari kemakmuran petani. NTP sendiri adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).

 

"Karena itu kesejahteraan petani sangat berpengaruh terhadap banyak bidang, seperti tingkat kemiskinan, produksi pangan, dan pertumbuhan pedesaan. Semoga dengan kerja sama dari berbagai pihak, angka ini bisa senantiasa kita pertahankan bahkan kita tingkatkan,” harapnya.

 

Syamsul Ma’rif menjelaskan, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

 

Penulis : Dinas TPHP Sulbar

Editor : humassulbar

Read 148 times
(0 votes)