29 Feb 2024

Tindaklanjuti Usulan Pengembangan Pembangkit Listrik di Sulbar, Dinas ESDM Segera Susun Draf RUKD

 

Mamuju – Menindaklanjuti hasil rapat usulan pengembangan pembangkit listrik di Sulawesi Barat (Sulbar), yang dilaksanakan di Ruang Rapat Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, baru-baru ini, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulbar Mohammad Ali Chandra memberi arahan kepada Bidang Ketenagalistrikan untuk segera menyusun draf Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD).

 

Itu disampaikan pada rapat internal, yang dihadiri Kepala Bidang Ketenagalistrikan Qomaruddin Kamil dan Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda Farid Asyhadi di Ruang Kerja Kepala Dinas ESDM Sulbar, Rabu 28 Februari 2024.

 

Mohammad Ali Chandra mengatakan, RUKD itu nantinya mengakomodasi potensi energi, terutama EBT, serta kebutuhan tenaga listrik di wilayah Sulbar, sehingga investor dapat bergairah kembali untuk berinvestasi di provinsi ini. 

 

“Kita sebagai pemerintah daerah dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi pembangkit listrik di Sulbar. Saat ini terdapat enam perusahaan dan investor yang telah melakukan survei, studi, dan pengurusan perizinan. Namun, hingga saat ini pemerintah pusat dan PLN belum memberikan kuota pembangunan pembangkit listrik di wilayah Sulbar. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kepercayaan investor terhadap pemerintah,” ungkap Chandra.

 

Kepala Dinas ESDM Sulbar juga meminta kepada Bidang Ketenagalistrkan untuk dapat segera berkoordinasi dengan PT. PLN (Persero) dan stakeholder terkait dalam upaya penyusunan dokumen RUKD tersebut, dan diharmonisasi dengan peraturan-peraturan yang ada. 

 

Menanggapi arahan Kepala Dinas ESDM Sulbar, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Sulbar, Qomaruddin Kamil (Rury) menyatakan segera membentuk tim penyusun RUKD dan berkoordinasi dengan PLN dan stakeholder terkait.

 

“Segera kami akan menyusun draf RUKD Sulbar dan berkoordinasi dengan Biro Hukum Setda Sulbar untuk proses penerbitan RUKD tersebut, dan secara internal akan kami bentuk tim penyusun draf RUKD sebagai bahan diskusi dengan stakeholder yang terlibat nantinya,” ujar Rury.

 

Rury menambahkan, sesuai dengan pengalaman tahun lalu akibat fenomena El Nino terjadi penurunan pasokan operasional PLTA hingga 30-33 persen daya maksimum pemakaian PLN, sehingga bisa mengalami pemadaman bergilir hingga akhir tahun 2023 lalu.  

 

"Pengembangan pembangkit listrik di Sulbar diharapkan dapat membantu PT. PLN (Persero) mengatasi krisis listrik di pulau Sulawesi," tutupnya. (rls)

Read 234 times
(0 votes)