28 Feb 2024

DP3AP2KB Sulbar Lakukan Pembinaan Promosi Kesehatan dan Konseling Kesehatan Reproduksi di Puskesmas Kebunsari

 

POLMAN--Pemerintah Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), dalam hal ini Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, melakukan kegiatan Penurunan Kehamilan yang Tidak Diinginkan melalui Pembinaan Promosi Kesehatan dan Konseling Kesehatan Reproduksi di Puskesmas Kebunsari, Polewali Mandar (Polman), Selasa 27 Februari 2024.

 

Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang KHPKDI DP3AP2KB Sulbar Nursyamsi Rahim, Jf. Penata KKB Ahli Muda Muhammad Jafar beserta Staf Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. 

 

Adapun narasumber dr. Willy Khaleb Tobing (Dokter Spesialis Kandungan). Dalam kegiatan ini, Ia melakukan konseling terkait kesehatan reproduksi dengan melakukan pemeriksaan USG. 

 

Mewakili Kepala DP3AP2KB Sulbar, Kepala Bidang KHPKDI Nursyamsi Rahim memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut.

 

Dalam sambutannya, Nursyamsi Rahim menekankan, kegiatan penurunan kehamilan yang tidak diinginkan sangat perlu dihimbau kepada para orang tua mengingat Angka Kehamilan Remaja/PUS Usia 15-19 tahun masih sangat tinggi.

 

Olehnya itu, lanjut Nursyamsi, kegiatan itu perlu terus didorong, mengingat angka kematian ibu masih tinggi dimana salah satu penyumbang kematian adalah ibu-ibu muda yang menikah di bawah usia 19 Tahun. 

 

"Semoga setelah terlaksananya kegiatan ini, peserta sadar akan pentingnya menunda kehamilan yang tidak diinginkan dengan ikut program keluarga berencana," harapnya. 

 

Jf. Penata KKB Ahli Muda DP3AP2KB Sulbar, Muhammad Jafar juga menekankan, kegiatan itu perlu ditingkatkan seperti masuk ke daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan agar konseling informasi edukasi tentang program keluarga berencana dapat menjangkau semua masyarakat dan dapat memahami pentingnya menunda kehamilan yang tidak diinginkan.

 

"Ini penting dilakukan agar pencapaian mCPR bagi PUS 15-49 tahun dapat meningkat sesuai dengan target," ujarnya.

 

Dalam proses pemeriksaan terhadap 28 sasaran, sebanyak 24 ibu hamil berusia 15-19 tahun. Setelah dilakukan pemeriksaan melalui USG, ditemukan ada 4 (empat) orang yang bermasalah dan dianjurkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Polman. 

 

Salah satu peserta berusia 19 tahun merasa senang bisa ikut dalam pertemuan tersebut dan menyampaikan setelah melahirkan akan ikut Program KB. 

 

Beberapa Pasutri sebagai peserta dalam kegiatan tersebut, mengaku telah memahami tentang penting mengenal program berencana dan paham akan tujuan alat kontrasepsi. (rls)

Read 164 times
(0 votes)