01 Mar 2024

Kelanjutan Relokasi Korban Gempa Bumi di Dusun Aholeang, Dinas Perkim Sulbar Koordinasi dengan Pemkab Majene

 

MAMUJU--Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sulawesi Barat (Perkim Sulbar) kembali melakukan koordinasi dengan Pemerimtah Kabupaten (Pemkab) Majene terkait kelanjutan relokasi korban bencana gempa bumi di Dusun Aholeang, Desa Mekatta, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene pada Senin 19 Februari 2024 lalu.

 

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perkim Sulbar Asrul membenarkan hal tersebut dan menyatakan telah melaporkan hasilnya kepada Kepala Dinas Perkim Sulbar Syahruddin. Dalam laporannya, Ia menyampaikan, dirinya dan tim sudah berkoordinasi ke Pemkab Majene melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) terkait kelanjutan relokasi korban bencana gempa bumi di dusun tersebut.

 

“Kami sudah melakukan koordinasi dan bertemu lagsung dengan Kadis Perkimtan Ibu Rima untuk memperoleh informasi progres relokasi korban bencana gempa bumi di Dusun Aholeang,” kata Asrul, saat ditemui di ruang kerjanya setelah apel pagi, Senin 26 Februari 2024. 

 

Berdasarkan hasil koordinasi ke Dinas Perkimtan Majene, Asrul menyampaikan, Pemkab Majene telah membebaskan seluruh bidang tanah tempat merelokasi korban bencana gempa Aholeang. Namun, informasi yang diperoleh dari Kadis Perkimtan Majene bahwa untuk melanjutkan pembangunan rumah sudah tidak memiliki anggaran lagi.

 

“Sisa lahan tempat merelokasi korban bencana Dusun Aholeang sudah dibebaskan. Namun, anggaran untuk melanjutkan pembangunan rumah Pemkab Majene sangat terbatas, jadi kami hanya menyarankan untuk menyurat bermohon bantuan ke Kementerian yang membidangi perumahan, dan Dinas Perkim Sulbar untuk anggaran tahun 2024 ini hanya bisa melakukan perencanaan penyediaan Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSU),” kata Asrul menjelaskan.

 

Asrul juga menyampaikan, setelah melakukan koordinasi ke Perkimtan Majene, dirinya dan tim berkesempatan melakukan identifikasi ke tempat relokasi korban bencana Dusun Aholeang dan bertemu langsung dengan kepala dusun dan masyarakat. Hasil identifikasi, ada beberapa PSU yang saat ini mereka sangat butuhkan.

 

“Setelah kami mengidentifikasi ternyata warga yang ada di sana itu sangat membutuhkan sumur bor dan jalan beton, dikarenakan mereka masih kekurangan air untuk kebutuhan sehari – hari dan akses jalan yang mereka gunakan masih menggunakan jalan tanah. Semoga anggaran di triwulan II tahun ini kami dapat segera melaksankan perencanaan fasilitas tersebut,” tutupnya.

 

Diketahui, Dusun Aholeang adalah salah satu dusun yang masyarakatnya juga terdampak bencana gempa bumi yang terjadi pada 2021 silam. Sebanyak 75 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal akibat gunjangan gempa 6,2 Magnitudo.

 

Bantuan untuk merelokasi masyarakat Aholeang sudah disalurkan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sulselbar. Namun hanya mampu menyelesaikan 25 rumah dikarenakan anggaran sangat terbatas.

 

Hal tersebutlah sehingga Kepala Dinas Perkim Sulbar memerintahkan Kepala Bidang Perumahan dan tim untuk berkoordinasi dan melakukan identifikasi ke Dusun Aholeang. (rls)

Read 175 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments