27 Nov 2019

Idris, Untuk Menuju Akreditasi Pemprov Sulbar Siap Dinilai Oleh Tim Survei KARS RSUD Sulawesi Barat

Pemerintah Sulawesi Barat yang di hadiri Sekprov Sulbar Muhammad Idris yang didampingi Direktur RSUD Sulbar. dr Indah dan para dokter serta staf RSUD Sulbar menyambut kedatangan tim survei Komisi Akreditasi Rumah Sakit RSUD Provinsi Sulbar yang terdiri dari dr H Suparimbo Soepadi Sp.OT,Fapoa, dr Sunarto M Kes dan Roswhita Sitompul SKn, M Kep, di ruang meeting lantai II kantor Gubernur, Selasa (27/11/2019).

Pada sambutannya Idris mengucapkan selamat datang kepada para tim survei Komisi Akreditasi Rumah Sakit RSUD Provinsi Sulbar yang telah hadir ditengah tengah kita pada hari ini di Sulawesi Barat. Dimana usia sulbar yng telah berusia 15 tahun serta membina enam kabupaten dengan jumlah 1,5 juta penduduk yang masih sedikit dan walaupun daerah ini lahir dari ketertinggalan, namun alhamdulillah di usia 15 tahun Sulawesi barat dapat maju dan memiliki potensi yang sangat layak baik segi kelautannya, sumber daya alamnya dan potensi lainnya. 

Sulawesi Barat secara bertahap dapat berangkat dari ketertinggalan termasuk juga dengan penanganan kesehatan dan pemerintah sulawesi barat serta kabupaten se Sulbar bersama-sama ingin mensukseskan pengelolaan kesehatan yang baik. Sehingga secara khusus nantinya tim survei akan melihat rumah sakit provinsi sulbar yang dilihat dari aspek bilding, bangunannya ini alhamdulillah yang terbaik di sulbar. Pasalnya bangunan yang cukup tinggi, kita akan melihat langsung laut serta pemandangan alam serta pulau kecil yang kalau dilihat dari atas mirip Hollywood, dimana pasiennya akan dapat lekas sembuh jika menikmati pemadangannya.

Selain itu, Idris juga menyampaikan kondisi rumah sakit, bahwa selama empat tahun rumah sakit Sulbar sudah terakreditasi dengan bintang satu. Tentu saja kalau selama 4 tahun bintang satu,  harapan kita bintang satu itu ingin menjadikan agar naik ke bintang dua atau lebih. "tentu kami harap dengan datangnya tim survei, harapan agar bintang yang sudah ada jangan sampai hilang dan kami semua kawan-kawan yang ada di pemerintah sulawesi barat mengharapkan agar bintang ini kokoh dan bertambah, harap Idris yang disambut dengan tepuk tangan.

"saya ingin menyampaikan secara objektif tentang rumah sakit ini, bahwa rumah sakit ini tidak terlepas dari masalah dan masalah itu sedikit demi sedikit kita coba kikis bersama dengan kawan-kawan di RSUD dan alhamdulillah kondisi saat ini dokter- dokter spesialis sudah banyak, dokter- dokter ahli juga telah ada , sehingga masyarkat sudah membangun respon positif dan kepecayaan terhadap rumah sakit, serta masyarakat telah aktif untuk dilayani dirumah sakit ini,ungkap mantan Kepala LAN Makassar ini.

Apa disampaikannya merupakan indikator umum dan para tim khusus akan masuk bagian-bagian yang harus diketahui. Pasalnya akreditasi ini lebih berbicara tentang kelayakan operasi yang berkaitan dengan keselamatan pasien. Sehingga walaupun demikian, rumah sakit ini masih banyak kekurangannya, apalagi aspek fiskal didaerah provinsi ke 33 ini cukup kecil dan kita harus sampaikan apa adanya, karena itu selalu korelatif antara kemampuan PAD dan fiskal daerah dengan kapasitas layanan kesehatan.

Tetapi kalau dilihat dari proporsi anggaran, struktur anggaran baru-baru ini  Sulawesi barat menetapkan APBD yang mencukupi dan Pengelolaan kesehatan di sulbar ini dari persyaratan nasional 0,9 persen sekarang kami sudah diatas 11 persen, termasuk rumah sakit ini kami berikan alokasi anggaran yang proporsi yang cukup dan diharapkan agar bisa lebih gesit sesuai dengan beban kerja ada, ujarnya.

Idris juga menyampaikan tentang persiapan yang cukup matang dan sisa menunggu penilain dari tim KARS. Tim akreditasi yang akan melihat kurang lebih ada beberapa komponen yakni 48 item untuk bisa memastikan rumah sakit agar mendapatkan akreditasi kembali.

Lanjut katanya,, kunci dari rumah sakit itu adalah standarlisasi dan standarlisasi ini yang akan dilihat seperti apa pelayanan pasien dilakukan di rumah sakit. Salah satu dari penilain adalah bagaimana kesiapan dokter dirumah sakit,ketersedian pelayanan yang baik, ketersedian obat,intalasi inpal dan semuanya akan dinilai,tutur Idris.

"Dengan Harapan mudah-mudahan rumah sakit ini kembali diakreditasi secara paripurna, kalau belum bisa paripurna dasar saja dulu. Dan alhamdulillah saat ini tidak ada kendala, tinggal kita berhadapan dengan 3 assesor untuk menfalidasi semua informasi yang harus mereka himpun.

Tim ini akan berbicara tentang standarlisasi yang nanti hasilnya akan ada sistem yang mereka pakai, biasanya keluar antara satu atau 2 bulan. Tetapi karena ini konektin dengn komitmen pelayanan dengan BPJS, maka harus dilakukan segera mungkin. 

"Jadi BPJS ini itu adalah dukungan pertama legalitasnya, sejauhmana rumah sakit itu sudah terakreditas atau belum, karena kalau rumah sakit tersebut belum terakreditasi,maka itu akan diputus, tidak ada pelayanan BPJS, yang artinya tidak pelayanan ke rakyat kalau itu sampai diputus, makanya harus hati-hati dan kita harus konsen , mudah-mudahan rumah sakit itu dapat kepercayaan untuk bisa terakreditas kembali,ungkap Idris. 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Survei KARS, dr. Suparimbo Soepadi, menyampaikan terkait Peningkatan Kesehatan Mutu Pelayanan Kerja yang optimal dan keselamatan pasien.

“Rumah Sakit merupakan sebuah organisasi pelayanan kesehatan yang harus kita jaga keutaamaannya, dalam peningkatan mutu kerja dan keselamatan pasien,”kata Suparimbo. Suparimbo juga mengatakan, untuk mempercepat proses penilaian akeditasi yang tadinya bisa memakan waktu hingga 1 bulan lamanya, sekarang sudah bisa mencapai batas waktu hanya 6 hari.

 

 

Read 930 times Last modified on Rabu, 27 November 2019 13:04
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments