23 Agu 2019

Makan Malam Dan Ramah Tamah Dengan PT. Jababeka Di Rujab Gubernur Sulbar

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar bersama Sekprov Sulbar, Muhammad Idris dan sejumlah pimpinan OPD melakukan makan malam dan ramah tamah dengan PT. Jababeka di Rujab Gubernur Sulbar, Selasa, 20 Agustus 2019

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menyampaikan, Sulbar memiliki enam kabupaten, lima diantaranya berada di pesisir pantai dan satu berada di daratan tinggi pegunungan, hal tersebut merupakan peluang karena Sulbar memiliki lahan yang masih sangat luas untuk investor yang ingin melakukan pengembangan sektor ekonomi di Sulbar ini, berbagai potensi di sektor-sektor pertanian, perkebunan, perikanan, maupun pariwisata semua ada di Sulbar ini,


‌"Masuknya investor untuk mengembangkan ekonomi di Sulbar ini juga akan berdampak kepada manfaat yang positif bagi masyarakat, dimana hal tersebut akan banyak terbuka peluang kerja serta daya beli perusahaan kepada produk-produk masyarakat akan meningkat, sehingga masyarakat akan sejahtera," kata Ali Baal.

Hal yang tidak kalah penting, sambungya, timbal balik dari investasi tersebut juga akan berdampak kepada daerah khususnya perpajakan, dimana selama ini hasil-hasil dari daerah Sulbar ini keluar dari daerah sehingga pajaknya di bayarkan di daerah lain, kita sudah mengajukan berbagai hal kepada beacukai terkait problem ini, dan mereka menyadari bahwa Sulbar sangat sangat dirugikan soal perpajakan.

"Kita memang membutuhkan pembangunan di daerah ini, akan tetapi kita harus selalu mengingat bahwasanya kita membangun tanpa harus merusak lingkungan dan tidak merugikan pihak manapun,"tandasnya.

Komisaris sekaligus pendiri PT Jababek Cikarang Tbk, Hadi Raharja mengatakan, bahwa PT Jababeka sangat tertarik untuk investasi di Sulbar pada sektor perikanan terlebih dahulu, karena Sulbar memiliki garis pantai yang sangat luas, sehingga dalam hal ini sektor perikananlah yang paling berpotensi untuk dikembangkan terlebih dahulu, dalam bentuk bantu nelayan dengan membangun alat produksi es, pompa solar dan korsolidnya, serta akan dibangun juga unit pengolahan ikan, dengan luas lahan yang dibutuhkan minimal dua puluh hektar yang letaknya persis di pinggiran laut.
"Saat ini di Cina telah menyiapkan juga alat untuk pengeringan padi dalam hal ini adalah industri berat, akan tetapi hal itu perlu kesiapan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat dengan inisiatif yang luar biasa menyediakan lahan untuk investasi, sehingga perusahaan dari Cina bersedia investasi di luar Jawa mengingat pulau Jawa merupakan market terdekat," kata Hadi Raharja.

Read 518 times Last modified on Senin, 26 Agustus 2019 22:07
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments