humassulbar

humassulbar

Mamuju -- Pemprov Sulbar kembali melakukan rapat membahas Ranperda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045, Selasa (21/05/2024) Salah satu menjadi poin atas arahan PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin adalah melakukan penyesuaian antara RPJPD dengan program nasional, termasuk Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K). Hal itu disampaikan Sekprov Sulbar Muhammad Idris sebagaimana hasil rapat yang melibatkan sejumlah OPD Senin, 20 Mei 2024. "Beberapa poin yang memang harus diselaraskan dengan nasional termasuk di dalamnya prioritas untuk menjadikan bala-balakang itu menjadi teras depan dari pengelolaan provinsi," kata Idris. Selain itu Rapat juga dilakukan untuk memastikan kerangka besar dalam memacu pertumbuhan ekonomi Sulbar. Sehingga menurutnya penting agar mempersiapkan pengelolaan perencanaannya yang betul-betul matang. (Rls)

MAMUJU - Gerakan mengembalikan Sulbar sebagai provinsi hijau dan rindang oleh pepohonan semakin massif digalakan oleh Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin. Seperti diketahui gerakan penghijauan merupakan suatu upaya untuk mengembalikan dan meningkatkan efektivitas lahan agar dapat berfungsi dengan baik dan secara optimal. Hari ini Selasa (21/5) Pj Bahtiar melakukan penanamam pohon sukun di tiga tempat yang berbeda. Di kawasan Korem 142/Tatag, Pemkab Mamuju dan halaman rujab Gubernur Sulbar. Di halaman Pemkab Mamuju Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun melakukan penanaman pohon sukun. Turut hadir Sekprov Muhammad Idris, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, Danrem Brigjen TNI Deni Rejeki, pejabat jajaran Pemprov dan Pemkab. Begitupun, di Kantor Korem 142/Tatag Pj Gubernur Bahtiar juga menanam pohon sukun bersama Pangdam XIV/Hasanuddin. "Hari ini kita dapat keberkahan karena dihadiri Pangdam bersama ibu menanam pohon sukun dimana sesuai visi TNI bersatu dengan alam," kata Bahtiar. Ia menambahkan, aksi menanam pohon sukun ini juga rangkaian peringatan hari kebangkitan nasional. "Kita harus kembali membangkitkan semangat nasionalisme, semangat membangun bangsa dan tanah air. Hari ini kita sama-sama TNI membangkitkan semangat masayarakat pentingnya menjaga alam," tambahnya. Dia ucapkan terimakasih atas atensi Pangdam dan Danrem ikut bersama Pemprov serta Pemkab dalam gerakan menanam pohon. "Terutama bagaimana kembali menghijaukan alam, tentu masih teringat dalam ingatan kita Sulbar pernah mengalami bencana alam dan baru-baru provinsi lain termasuk Sulsel juga mengalami bencana alam longsor menimbulkan banyak korban. Betapa daya rusaknya sangat tinggi ketika alam tidak dirawat dengan baik, maka semangat yang dibangun TNI untuk bersatu dengan alam sangat selaras upaya pemerintah agar menghijaukan kembali alam Sulbar," ungkapnya. Sehingga, menanam ini untuk kehidupan dan perlindungan. Makanya ditanam pohon sukun yang memiliki manfaat besar. "Sukun ini adalah pohon memiliki akar sangat panjang dan tidak perlu dipupuk, karena mampu mengikat ratusan meter jika sudah berumur puluhan tahun. Termasuk pohon penjernih air,"…

MAMUJU - Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin pimpin apel pagi di kantor pemerintahan Kabupaten Mamuju, Selasa 21 Mei 2024. Turut hadir Sekprov Muhammad Idris, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, jajaran pejabat Pemprov dan Pemkab Mamuju. "Saya hadir di sini untuk silaturahim, intinya saya datang sebagai orang baru yang bertugas diberi amanah oleh Presiden RI. Tentunya saya harus silaturahim kepada seluruh pemimpin di Sulbar," kata Bahtiar. Pada kesempatan itu, dirinya memperkenalkan diri kepada seluruh pegawai Pemkab Mamuju, dia berpesan bagaimana pentingnya pendidikan bagi pegawai. "Ilmunya memang begitu, untuk mengubah manusia instrumen terbaik itu pendidikan. Jadi tidak mungkin melakukan perubahan seseorang atau kelompok daerah tanpa pendidikan," tambahnya. Sehingga, selain warga masyarakat didorong pada pendidikan, pegawai-pegawai juga didorong memiliki pendidikan tinggi. "Instrumen lain juga bisa, tapi pendidikan disamping pengalaman adalah guru kehidupan terbaik. Jadi saya akan bekerja dengan cara membawa Pemprov menjadi satu kesatuan seluruh kabupaten di Sulbar," tambahnya. Keberhasilan Pemkab Mamuju, Majene, Mamasa, Polman, Mamuju Tengah dan Pasangkayu merupakan keberhasilan provinsi Sulbar. "Begitupun sebaliknya jika ada persoalan dialami kabupaten tentu itu bagian masalah Pemprov, maka silaturahmi pagi ini saya sengaja bawa kawan-kawan Pemprov. Hari ini saya perintahkan agar rajin silaturahmi ke kabupaten," tandasnya.(rls)

Majene --Sebagai upaya dalam peningkatan akselerasi penanganan stunting, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat memulai program Rumah Pangan B2SA di Desa Buttu Baruga Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene, Senin, 20/5/2024. Acara di buka langsung olah Ketua TP PKK Kabupaten Majene, Hj. Najmah Andi Ahmd Syukri. Kegiatan dihadiri Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Distapang Sulbar dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Majene, Kepala Puskesmas, Babinkamtibmes, Polsek serta tokoh masyarakat setempat. Kadis Ketapang Sulbar, Ir. H. Waris Bestari, M.Si, mengatakan bahwa program Rumah Pangan B2SA ini merupakan kegiatan yang dibiayai dengan dan bantuan pemerintah pusat melalui dana dekonsentrasi dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS) untuk Sulbar pada Tahun Anggaran 2024 ini dan salah satunnya di alokasikan untuk Desa Buttu Baruga. “Sebagai salah satu desa lokus stunting, Desa Buttu Baruga menjadi salah satu desa prioritas penerima bantuan Rumah pangan ini untuk Kabupeten Majene,” sambung waris. Program Rumah pangan B2SA ini berisi kegiatan sosialisasi dan edukasi serta implemantasi konsep makanan B2SA (beragam, bergizi seimbang dan aman). Sasaran utamanya adalah balita stunting dan ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK). Jumlah sasaran yang diberikan makanan sehat dan bergizi sebanyak 40 orang dan akan diberikan 50 kali pemberian, dengan durasi 3 kali seminggu. Kegiatan ini akan berlangsung selama 4 bulan kedepan, ungkap Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan pangan, Nugroho Hamid. “kita lebih fokus pada upaya agar tidak lagi ada lagi kasus stunting baru, baik yang bru lahir maupun balita karena kekurangan gizi setelah lahir.” Katanya. Pemerintah telah melakukan upaya konvergensi sebagai bentuk keseriusan dalam menyelesaikan masalah stunting Dukungan kebijakan pemerintah berupa regulasi dan pendanaan telah di alokasikan denagn baik. Tinggl bagaimana pemerintah daerah dapat mengeksekusi kebijakan dan dukungan tersebut pada level paling bawah. “Untuk Kabupeten Majene ini saya sangat optimis prevalensi stuntingnya akan turun dengan signifikan, karena dukungan Pemkab Majene khususnya TP PKK…

Mamuju—Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) Syamsul Ma’rif turut hadir dan melakukan Penanaman Pohon Sukun di Kompleks Lanal Mamuju, Senin Sore, (20 Mei 2024). Penanaman Pohon Sukun ini merupakan salah satu program Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin. Kegiatan ini dihadiri Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar dan undangan lainnya. Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma'rif mengatakan, Sukun atau buah roti disebut juga buah masa depan, karena sangat potensial sebagai bahan pangan fungsional dan multi manfaat dibuat berbagai macam produk olahan setengah jadi, hingga aneka makanan kuliner nusantara siap santap, serta multi khasiat obat untuk kesehatan. “Keanekaragaman hayati tanaman sukun yang dimiliki oleh Indonesia cocok untuk dikembangkan ke arah yang lebih luas dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Syamsul Ma'rif. Syamsul Ma'rif berharap, tanaman-tanaman sukun tersebut akan menjadi kebanggaan masyarakat Sulbar dalam rangka ketahanan pangan, penganekaragaman pangan, penghijauan dan konservasi lahan, penyedia tanaman berkhasiat obat serta mendongkrak prospek ekonomi sosial sukun yang lebih baik. Sementara, dalam keterangannya, Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mengatakan, penanaman sukun dilakukan sebagai simbol sinergi untuk kehidupan, perlindungan dan momen kebangkitan bagi Sulbar untuk lebih melestarikan lagi alamnya yang indah ini. Adapun alasan Pj. Gubernur Sulbar memilih tanaman Sukun, diantaranya Sukun merupakan tanaman endemik Sulbar, tanaman yang punya tingkat survive yang tinggi, punya kemampuan untuk mengikat tanah dan batu, bukan hanya menghijaukan tapi juga punya nilai ekonomis karena buahnya yang banyak sekira 100-400 buah per pohon. Sebelumnya, di hari yang sama Pj. Gubernur Sulbar, Sekprov Sulbar bersama Forkopimda Sulbar dan OPD lingkup Pemprov Sulbar juga melakukan penanaman pohon Sukun di Area Pekarangan Masjid Baitul Anwar, Kompleks Kantor Gubernur Sulbar. Penulis : Dinas TPHP Sulbar Editor : humassulbar

Polman--Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Barat (Sulbar) Suyuti Marzuki menjadi narasumber sekaligus membuka kegiatan "Temu Koordinasi Penyuluh Perikanan Maros dengan Dinas Perikanan Tahun 2024", di Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Polewali Mandar (Polman), Senin 20 Mei 2024. Acara ini juga merupakan bagian dari program Penguatan Jiwa Korsa ASN Penyuluh Perikanan Lingkup Satminkal BRPBAPPP Maros dengan tema "Eksistensi Penyuluh Perikanan dalam Membangun Kolaborasi antara Dinas Perikanan Kabupaten/Kota dengan BRPBAPPP Satminkal Maros dalam Mendukung Kebijakan Blue Economy". Kepala DKP Sulbar Suyuti Marzuki, dalam paparannya menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi kompleksitas tantangan di sektor perikanan. Suyuti juga mengupas secara mendalam tentang konsep dan urgensi dari Blue Economy, yang menjadi landasan bagi keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di wilayah pesisir. Ia menjelaskan bagaimana penerapan prinsip-prinsip Blue Economy dapat mengarah pada pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan pelestarian lingkungan laut. Suyuti berharap, kegiatan itu akan menjadi awal yang baik bagi upaya bersama dalam mewujudkan visi keberlanjutan sektor perikanan di Sulbar. Penulis : humasDKP Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju – Setelah melakukan penanganan di area pekarangan Masjid Baitul Anwar, PJ Gubernur bersama Forkopimda Sulbar dan OPD Pemprov Sulbar melanjutkan tanam Sukun di area Lanal Mamuju, Senin 20 Mei 2024. Sinergi Menanam Sukun merupakan program PJ Gubernur Sulbar Bahtiar, sekaligus mengisi momen Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024 sebagaimana tema pembangunan Sulbar dalam ekosistem alam dan yang hijau dan biru. Menanam Sukun ini, kata Bahtiar, sekaligus menjadi solusi atas tantangan besar Sulbar saat ini dalam menghadapi bencana alam. “Kita pernah mengalami bencana alam, oleh karenanya kita harus memastikan seluruh warga masyarakat Sulbar dan pemerintah daerah dan penyelenggaraan negara di sini memiliki semangat yang sama bahwa alam Sulbar ini harus kita jaga Kita lihat, minggu-minggu terakhir ini ada banyak sekali bencana longsor, banjir di Indonesia pada waktu yang hampir sama,” ucap Bahtiar. Menurutnya, bencana tersebut disebabkan karena kerusakan alam atau kurangnya daya dukung terhadap alam. “Daya dukungnya sudah sangat lemah, terutama pohon-pohon. Maka hari ini kita memberikan di Harkitnas ini, kita menanam Sukun. Sukun ini, secara perlahan kita juga dorong menjadi salah satu komoditi andalan Sulbar Pagi tadi kita tanam, sore ini kita tanam, insya Allah besok kita tanam lagi dan tiada hari tanpa menanam sukun nanti.” pungkasnya. (Rls)

Mamasa--Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peningkatan Tutupan Vegetasi dalam Upaya Mitigasi Perubahan Iklim di Desa Aralle Utara, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Jumat 17 Mei 2024. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala DLH Sulbar Zulkifli Manggazali, Kabid. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Alexander Bontong, Kabid. Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Afdal Mahyuddin, serta Sekretaris dan Masyarakat Desa Aralle Utara. Mitigasi perubahan iklim adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak perubahan iklim. Salah satu upaya mitigasi yaitu peningkatan tutupan vegetasi untuk menangkap karbon yang berada di atmosfir. Kepala DLH Sulbar, Zulkifli Manggazali mengemukakan, tutupan lahan Sulbar cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian/perkebunan dan alih fungsi lahan menjadi pemukiman penduduk, pembukaan hutan di daerah hulu. “Hal ini dapat mengakibatkan erosi, banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, perlunya kegiatan untuk meningkatkan tutupan vegetasi,” tegas Zulkifli. Disampaikan, kegiatan peningkatan tutupan vegetasi dengan tanaman produktif bertujuan untuk meningkatkan tutupan lahan pada daerah terdegradasi menjadi bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan (bernilai ekonomis), kayu, menyerap karbon, menghasilkan air bersih dan peningkatan keanekaragaman hayati serta dapat mencegah banjir dan tanah longsor. Zulkifli menjelaskan, perubahan penggunaan lahan miring dari vegetasi permanen (hutan) menjadi lahan pertanian intensif menyebabkan tanah menjadi lebih mudah terdegradasi oleh erosi tanah. Akibat degradasi oleh erosi ini dapat dirasakan dengan semakin menurunnya tutupan vegetasi. “Praktek penebangan dan perusakan hutan (deforesterisasi) merupakan penyebab utama terjadinya erosi di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS),” ungkapnya. Dia berharap, masyarakat tidak membuka lahan pada daerah kemiringan/curam untuk ditanami tanaman pertanian jangka pendek, seperti jagung, nilam atau padi lading. “Tanaman ini memiliki perakaran yang dangkal sehingga tidak mampu mengikat tanah dan menyimpan air yang dapat mengakibatkan erosi, banjir dan tanah longsor,” kata Zulkifli. Penanaman tanaman produktif diharapkan dapat bernilai…

Mamuju--Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat (Sekprov Sulbar) Muhammad Idris menghadiri Halal Bihalal Kerukunan Keluarga Besar Mambi Pitu Ulunna Salu (KKB- Mambi Pus) di Asrama Haji Kabupaten Mamuju, Minggu, 19 Mei 2024. Sekprov Sulbar, Muhammad Idris mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pertemuan keluarga besar yang dikemas melalui halal bihalal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. "Kita titipkan organisasi ini dapat terus berfungsi dengan baik kedepan," kata Idris. Menurut Idris, kerukunan keluarga penting untuk terus menyambung silaturrahim dan mengetahui berbagai macam status yang berbeda-beda. "Berbagai permasalahan, tidak akan mungkin kita tidak bantu jika tidak bagus organisasinya," tandasnya. Melalui kesempatan itu, atas nama Pemprov Sulbar dan juga secara pribadi, Idris menyampaikan ucapan selamat kepada keluarga besar KKB- Mambi Pus. Ia berharap kegiatan tersebut dapat terus berkelanjutan untuk membangun kerukunan berkeluarga. Turut hadir, Bupati Mamuju, St. Sutinah Suhardi, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar drg. Asran Masdy, Kepala DKP Sulbar, Suyuti Marzuki, para warga Mambi berdomisili Mamuju dan undangan lain. Penulis : Biro Umum Setda Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju— Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sulawesi Barat (Sekdis Perkim Sulbar) Amrin, mengikuti Rapat terkait permohonan fasilitas akses jalan implementasi Zonasi Pelabuhan Penyeberangan Mamuju, Jumat, 17 Mei 2024. Kehadiran Amrin dalam rapat tersebut atas arahan Kepala Dinas (Kadis) Perkim Sulbar, Syaharuddin. Pertemuan itu juga dihadiri sejumlah stakeholder lainnya, seperti Bapperida Sulbar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulbar, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulbar dan General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Dinas Perhubungan Sulbar. Ditemui usai mengikuti rapat, Sekdis Perkim Sulbar Amrin menyampaikan, rapat yang dihadiri tersebut membahas tentang permohonan fasilitas akses jalan Zonasi di Pelabuhan Penyeberangan Mamuju. “Rapat yang kami hadiri merupakan tindak lanjut dari Dinas Perhubungan Sulbar terhadap permohonan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), yang meminta Penetapan Zonasi di Pelabuhan Penyeberangan Mamuju atau Zonasi dan Sterilisasi di Area Pelabuhan Ferry, dikarenakan selama ini banyak aktifitas yang tidak berhubungan dengan penyeberangan namun memadati area pelabuhan,” ucap Amrin. “Dan juga termasuk aktifitas yang dilakukan dari Perumahan TNI Angkatan Laut yang memotong jalur di Area Pelabuhan Ferry, yang akan dibuatkan akses jalur keluar masuk tersendiri jika memungkinkan,” lanjut Amrin menjelaskan. Pada rapat tersebut, Dinas Perhubungan Sulbar meminta seluruh stakeholder yang hadir dalam pertemuan itu dapat memberikan solusi sesuai apa yang diharapakan dari PT. ASDP. Untuk Dinas Perkim Sulbar, Amrin menyatakan, pihaknya akan selalu bersedia untuk melakukan pembebasan lahan, jika nantinya sudah disepakati pembukaan jalur khusus aktifitas ke Pelabuhan penyeberangan Mamuju. “Kami selalu siap melakukan pengadaan tanah dalam hal ini pembebasam lahan jika itu memang diperlukan dan sudah disepakati, namun tentunya harus melewati tahapan – tahapan sesuai aturan, dan jika hal tersebut harus segera dilakukan percepatan, maka kami akan mengusulkannya di anggaran perubahan,” tutup Amrin. Penulis : Dinas Perkim Sulbar Editor : humassulbar

  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments