Mamuju – Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan pemantauan rutin terhadap alat Warning Receiver System (WRS), Rabu 1 Oktober 2025.  

Alat WRS berfungsi sebagai penerima peringatan dini setelah terjadi beberapa detik/menit gempa bumi dan tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan peralatan WRS tetap dalam kondisi baik dan dapat berfungsi optimal dalam menyebarkan informasi peringatan dini kepada masyarakat, khususnya terkait potensi bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulbar.

Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan bahwa pemantauan rutin ini sangat penting agar perangkat WRS selalu siap digunakan kapan saja.

“Warning Receiver System merupakan salah satu instrumen vital dalam upaya penyelamatan masyarakat dari ancaman bencana. Dengan pemantauan berkala, kami dapat memastikan alat ini berfungsi baik, sehingga peringatan dini dapat segera diterima dan ditindaklanjuti,” ujar Yasir Fattah.

Ia menambahkan, langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.

“Bapak Gubernur menegaskan agar seluruh perangkat dan sistem kebencanaan di Sulbar selalu dalam kondisi siap siaga. Instruksi ini menjadi pedoman kami untuk terus menjaga kesiapan alat dan sumber daya di lapangan,” tambahnya.

Dengan adanya pemantauan ini, BPBD Sulbar berharap sistem peringatan dini dapat bekerja maksimal dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya dalam mempercepat respon terhadap potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Naskah : BPBD Sulbar 

Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar