24 Agu 2025

Workshop Sokkoq Birring Khas Mandar: Wujudkan Pelestarian Budaya dan Penguatan Ekonomi Dukungan Sulbar Berdaya

 

Polman – Dalam upaya melestarikan warisan budaya sekaligus mendongkrak daya saing ekonomi kreatif, Dinas Koperindag Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Balai Pelestarian Kebudayaan XVIII Wilayah Sulteng-Sulbar menyelenggarakan Workshop Pembuatan Sokkoq Birring Khas Mandar.

 

Workshop yang diperuntukkan bagi UMKM binaan ini berlangsung selama dua hari, yakni 23-24 Agustus 2025, bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati Polewali Mandar (Polman). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mendukung Quick Wins Sulbar Berdaya Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.

 

Sokkoq Biring bukan hanya sekadar penutup kepala, melainkan simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Sulbar. Workshop ini secara khusus fokus pada pembuatan Sokkoq Birring dengan motif Sandeq, lambang kebesaran suku Mandar yang merepresentasikan keperkasaan, ketangguhan, dan semangat menjelajah lautan.

 

Workshop secara resmi dibuka oleh Pj Sekda Polman, Ahmad Saifuddin. Dalam sambutan sekaligus pengarahannya, ia menyoroti potensi besar dari anyaman lontara (lontar) sebagai bahan baku utama Sokkoq Birring.

 

“Ke depan, kami mendorong pengembangan sentra lontara yang terintegrasi. Ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku songkok, tetapi juga dapat menjadi destinasi edukasi dan ekonomi kreatif baru yang memberdayakan masyarakat dari hulu ke hilir,” ujarnya.

 

Sementara, Muh. Rusdin, perwakilan dari Dinas Koperindag Sulbar, dalam sambutannya menyampaikan komitmen penuh pemerintah daerah untuk mendukung para pengrajin songkok. 

 

"Dukungan tersebut tidak hanya berupa pelatihan keterampilan, tetapi juga mencakup aspek pemasaran dan perluasan jaringan usaha agar produk lokal Mandar dapat bersaing di kancah nasional bahkan internasional," kata Rusdin.

 

 

Andi Amil selaku Panitia Pelaksana dan penggagas ide pembuatan Sokkoq Birring Motif Sandeq, menekankan pentingnya inovasi dalam produk tradisional untuk menjawab tantangan pasar modern tanpa menghilangkan esensi kulturalnya.

 

Setelah pembukaan, workshop langsung memasuki sesi materi. Muthmainnah, Kepala Bank Sulselbar Cabang Polman, hadir sebagai narasumber pertama membawakkan materi dengan tema "Literasi Keuangan untuk UMKM". Ia membagikan strategi pengelolaan keuangan yang sehat, akses permodalan, serta tips mengelola arus kas bagi usaha skala kecil dan menengah agar dapat tumbuh secara berkelanjutan.

 

Narasumber berikutnya, Sitti Nurbaya, adalah seorang praktisi sekaligus pelaku usaha dari Takalar. Sebagai pemilik UMKM Sawakong Towa yang ahli dalam anyaman serat dan daun lontar, ia membagikan ilmu teknis sekaligus motivasi kepada para peserta. Kehadirannya menjadi bukti nyata bahwa produk anyaman tradisional memiliki nilai jual dan peluang pasar yang sangat menjanjikan.

 

Selama dua hari, workshop diisi dengan pelatihan intensif, mulai dari pemilihan bahan baku lontar, teknik anyam, penerapan motif Sandeq, hingga finishing produk yang berkualitas. Diharapkan, dari workshop ini akan lahir pengrajin-pengrajin Sokkoq Birring baru yang tidak hanya terampil secara teknis tetapi juga memiliki mental wirausaha yang tangguh, sehingga warisan budaya Mandar terus hidup dan mengalirkan manfaat ekonomi bagi masyarakat Sulbar.

 

Naskah : Diskoperindag Sulbar 

Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Read 93 times Last modified on Minggu, 24 Agustus 2025 19:11
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments