Mamuju – Staf Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Dewi Wahyuni bersama Dewi Purnamasari menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Agen Kehumasan se-Sulbar selama dua hari yaitu Senin-Selasa (25-26 November 2024).
Rakor ini dalam rangka penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap Pengelola Rilis Berita dan Admin Website di Era Digitalisasi, khususnya penyebarluasan informasi kegiatan Pemerintah Daerah dan Badan Koordinasi Humas se-Sulbar. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin.
Rakor ini dilaksanakan di dua tempat, yakni hari pertama (Senin 25 November 2024) di Gedung Graha Sandeq, dan hari kedua (Selasa 26 November 2024) di Marasa Corner Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar. Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai perwakilan kehumasan dari instansi pemerintahan se-Sulbar.
Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menekankan pentingnya koordinasi humas untuk memperkuat citra dan branding positif pemerintah di mata masyarakat.
"Agen Kehumasan memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi dan menjaga reputasi instansi pemerintahan," kata Bahtiar dalam sambutannya saat membuka rakor.
Pj. Gubernur Sulbar juga menegaskan, di era digital saat ini menuntut adanya komunikasi yang efektif, cepat, dan terpercaya agar setiap kebijakan dan program pemerintah tersampaikan secara optimal kepada publik.
Rakor ini mengangkat berbagai materi yang dinilai sangat berharga untuk para Agen Kehumasan, terutama dalam hal branding dan citra institusi pemerintah. Beberapa poin penting yang telah disampaikan para narasumber dalam rakor ini antara lain:
1. Peran Media Pemerintah untuk mengangkat Branding Daerah.
Para peserta diberi pelatihan mengenai strategi penggunaan media sosial untuk membangun citra yang positif. Mengingat peran media sosial yang begitu besar, setiap instansi diharapkan mampu memaksimalkan platform ini untuk menyebarkan informasi yang akurat dan menarik.
2. Pentingnya Konsistensi Visual dan Pesan.
Materi ini juga menekankan pentingnya konsistensi dalam visual branding dan pesan yang disampaikan oleh setiap instansi. Penggunaan logo, warna, dan gaya komunikasi yang seragam di berbagai media diharapkan dapat membangun identitas yang kuat di mata masyarakat.
3. Manajemen Krisis dan Pengendalian Isu Negatif.
Dalam menghadapi isu-isu negatif, instansi pemerintah dihimbau untuk memiliki manajemen krisis komunikasi yang baik. Materi ini menekankan pada kemampuan humas untuk merespon secara cepat dan tepat saat terjadi isu yang berpotensi merusak reputasi.
4. Penyusunan Konten Kreatif yang Menarik dan Informatif.
Dalam sesi ini, humas dilatih untuk menciptakan konten yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik bagi masyarakat. Pendekatan konten kreatif ini dianggap sebagai salah satu strategi efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.
Dengan berbagai materi penting ini, diharapkan para Agen Kehumasan di Sulbar dapat lebih terampil dalam membangun citra instansi pemerintah yang profesional, transparan, dan responsif. Rakor ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang positif untuk menjadikan Sulbar sebagai salah satu provinsi dengan sistem kehumasan yang modern dan adaptif terhadap perkembangan di era digital ini.
"Adanya rakor ini, kami selaku peserta dapat membawa perubahan mendasar dalam banyak aspek, seperti dapat memilah informasi yang valid, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mengasah argumentasi yang kuat," kata Dewi Wahyuni, Staf Dinas Dukcapil Sulbar.
Penulis: Dinas Dukcapil Sulbar
Editor : humassulbar