Mamuju - Ketua Program Studi Magister Agribisnis Pertanian Universitas Tomakaka (Unika) Mamuju, Dr. Sulaiman Teddu, memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemprov Sulbar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, pertumbuhan ekonomi Sulbar tercatat sebesar 5,83 persen secara year on year (y-on-y), meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di angka 2,39 persen. Capaian ini juga menempatkan Sulawesi Barat berada di peringkat kelima secara nasional dalam pertumbuhan ekonomi.
Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga tersebut dinilai berhasil mendorong pertumbuhan yang bersumber dari sektor-sektor produktif masyarakat, seperti pertanian, perkebunan, dan UMKM.
Menanggapi hal itu, Dr. Sulaiman Teddu menyampaikan optimismenya terhadap arah kebijakan pemerintah daerah yang memberi perhatian besar pada sektor pertanian.
“Keberadaan pemerintah hari ini yang banyak mendukung sektor pertanian membuat kami optimis kepada Bapak Gubernur Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S Mengga, karena yang mereka dorong adalah sektor-sektor riil, terutama sektor pertanian,” ujar Sulaiman.
Ia menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan sektor paling dominan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulbar. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Sulawesi Barat memiliki peluang besar untuk terus tumbuh melalui penguatan sektor ini.
“Hampir 60 persen penduduk Sulbar hidup di sektor pertanian. Ini menunjukkan bahwa pertanian memiliki peran yang sangat besar terhadap perekonomian daerah. Kami yakin sektor inilah yang akan terus memicu pertumbuhan ekonomi Sulbar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Sulaiman menegaskan komitmen Universitas Tomakaka, khususnya Program Studi Magister Agribisnis, untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
“Kami secara institusi siap berkolaborasi mendukung kemajuan pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Sulawesi Barat,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa sejak sebelum menjabat sebagai Ketua Program Studi Agribisnis, pihaknya telah menyiapkan empat konsep strategis untuk mendukung pembangunan Sulawesi Barat, dengan fokus utama pada isu ketahanan pangan.
“Kami konsen pada isu pangan di Sulbar, karena bagaimanapun juga, ketahanan pangan menjadi kunci utama bagi kemajuan sebuah daerah. Dari sanalah kemudian akan berdampak pada stabilitas sosial, politik, dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Keberadaan Program Pascasarjana Agribisnis Unika Mamuju, lanjutnya, diarahkan untuk mendukung upaya pemerintah secara menyeluruh dalam membangun ketahanan pangan dan memperkuat fondasi perekonomian daerah.
“Kami siap berkolaborasi, dan sudah memiliki empat konsep yang nantinya akan kami tawarkan untuk mendukung pembangunan pertanian di Sulawesi Barat,” pungkasnya. (Rls)
