Mamuju - Tiga orang staf Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menghadiri kegiatan Penguatan Penginputan Layanan Imunisasi dan Evaluasi Pendamping Teknis (Helpdesk) Aplikasi Sehat Indonesia-Ku (ASIK).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dimulai 28 Oktober 2025 dan akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan langkah strategis Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan layanan imunisasi secara elektronik melalui Aplikasi ASIK, yang menjadi bagian dari upaya mempercepat capaian imunisasi dasar lengkap dan mendukung indikator DLI 7.2 dan DLI 7.3 Program INEY (Investing in Nutrition and Early Years) Phase 2.
Berdasarkan hasil Data Quality Assessment (DQA) tahun 2025, diketahui bahwa 86 Persen pencatatan dan pelaporan elektronik imunisasi masih belum dilakukan tepat waktu. Hal ini menjadi perhatian utama untuk memastikan keakuratan data serta keberlanjutan layanan imunisasi yang efektif di seluruh Indonesia.
Dari Provinsi Sulawesi Barat, kehadiran staf Dinas Kesehatan dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas tim dalam melakukan pendampingan teknis dan mendorong percepatan integrasi data imunisasi melalui sistem digital.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa penguatan sistem pencatatan elektronik menjadi kunci dalam upaya peningkatan cakupan imunisasi di daerah.
“Peningkatan cakupan imunisasi harus dibarengi dengan sistem pencatatan yang akurat dan tepat waktu. Melalui aplikasi ASIK, kita dapat memantau capaian imunisasi secara real-time dan memastikan tidak ada anak yang terlewat dari layanan imunisasi dasar,” ungkapnya.
Berdasarkan data per September 2025, cakupan imunisasi bayi lengkap di Provinsi Sulawesi Barat baru mencapai 39,3 Persen, dengan capaian tertinggi berada di Kabupaten Mamuju Tengah (56,2 Persen), sedangkan kabupaten lainnya masih berada di bawah 40 Persen.
Ia menegaskan, capaian ini akan terus digenjot melalui penguatan koordinasi lintas sektor, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, dan optimalisasi penggunaan aplikasi ASIK di seluruh fasilitas layanan kesehatan.
“Upaya ini sejalan dengan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, yakni memastikan seluruh anak mendapatkan perlindungan kesehatan sejak dini,” tambahnya.
Dengan langkah ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen untuk mempercepat pencapaian target cakupan imunisasi bayi lengkap sebesar 80 Persen pada akhir tahun 2025, melalui sistem pelaporan yang semakin kuat, akurat, dan terintegrasi.
Naskah : Dinkes Sulbar
Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
