Banyuwangi - Atlet balap sepeda asal Sulawesi Barat, Muhammad Yahya Usman benar-benar mengagumkan di panggung Kejuaraan Nasional (Kejurnas) balap sepeda yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Hebatnya, dari dua nomor atau kategori yang diikuti, atlet berusia 19 tahun itu mampu meraih dua medali emas sekaligus. Atlet binaan ISSI Sulawesi Barat tersebut turun di nomor Individual Time Trial (ITT) dan Individual Road Race (IRR) Men Junior dengan jarak 50 kilometer. “Ini adalah momen bersejarah bagi saya dan Sulbar. Kerja keras selama bertahun-tahun akhirnya terbayar lunas,” ujar Yahya usai menerima medali emas pada Minggu 29 Juni 2025. Yahya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya. Bahkan secara khusus dia tujukan kepada Ketua Umum Pengprov ISSI Sulawesi Barat dan jajarannya, dan Pemprov Sulbar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulbar atas fasilitasi keberangkatan ke Kejurnas balap sepeda yang digelar di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu. Tidak lupa, atlet lulusan SMA Negeri 1 Polewali itu juga memberikan apresiasi kepada Ketua dan pengurus ISSI Polman atas kesemangatan, kepercayaan dan konsistensi serta komitmen dalam pembinaan atlet balap sepeda. Yahya juga menyampaikan penghargaan khusus kepada komunitas balap sepeda Plonthos Team, tempatnya berlatih dan dibina selama ini. Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi DM, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas prestasi yang ditoreh Yahya Usman. "Alhamdulillah, ini adalah sejarah yang luar biasa. Yahya mengikuti 2 kategori lomba dan keduanya ia raih dengan prestasi membanggakan. Olehnya itu sekali lagi, Pemprov Sulbar menyampaikan terimakasih atas prestasi ini," ucap Safaruddin. Mantan Kepala Dinas Kominfo Sulbar ini berharap agar prestasi yang diraih Yahya Usman menjadi penyemangat bagi para atlet muda Sulawesi Barat untuk terus giat, disiplin dan konsisten berlatih agar berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. "Keberhasilannya harus menjadi inspirasi bagi atlet lainnya. Dan memang Yahya ini istimewa. Ia punya semangat dan tekad yang…
Banyuwangi - Muhammad Yahya Usman, atlet balap sepeda asal Sulawesi Barat, kembali mengharumkan nama daerah ini. Atlet muda berusia 19 tahun itu berhasil mencetak prestasi gemilang dengan meraih medali emas di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Sepeda 2025 kategori men junior Individual Timetrial (ITT) yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Sabtu 28 Juni 2025. Muhammad Yahya Usman merupakan satu-satunya perwakilan Sulawesi Barat dari ratusan peserta balap sepeda di 38 Provinsi se Indonesia. Lulusan SMA Negeri 1 Polewali ini mampu menaklukkan atlet dari Provinsi lainnya. Kepada wartawan, Muhammad Yahya Usman menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama ini. “Terima kasih sebesar-besarnya kepada Ketua Umum Pengprov ISSI Sulawesi Barat dan seluruh jajaran yang terus memberikan dukungan luar biasa bagi kami para atlet,” ucap Yahya. Ia juga memberikan apresiasi kepada Pemprov Sulbar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Barat atas fasilitasi dan dukungan yang memungkinkan dirinya bisa tampil di ajang nasional tersebut. "Terimakasih untuk semua, mulai dari ISSI Sulbar, Kadispora Sulbar, dan juga kepada Ketua Umum dan Harian ISSI Kabupaten Polewali Mandar atas kepercayaan dan komitmen dalam membina para atlet balap sepeda. Saya sangat terharu atas perjuangan ini dan berhasil meraih medali emas," ungkap Yahya. Kepala Dispora Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi DM, menyampaikan rasa bangga dan haru atas prestasi yang kembali ditoreh Muhammad Yahya Usman. "Tentu kami sangat bahagia, bersyukur dan mengapresiasi atas prestasi yang dicapai oleh Muhammad Yahya Usman. Selama ini Pemprov Sulbar melalui Dispora terus memberikan dukungan dan apresiasi kepada atlet-atlet kita, terutama yang meraih prestasi," kata Safaruddin. Sambung kata Kadispora, Pemprov Sulbar dalam kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Salim S Mengga akan mensupport para atlet yang berlaga mengharumkan nama daerah. Menurutnya, potensi yang dimiliki oleh Muhammad Yahya Usman dalam balap sepeda memang patut diacungi jempol. Semangat dan perjuangannya sangat besar, sehingga pemerintah…
Mamuju – Semangat perubahan dan kebangkitan terasa kuat menyelimuti langit Mamuju saat ribuan warga tumpah ruah dalam Pawai Ta’aruf menyambut Tahun Baru Islam 1447 H, pada Minggu 29 Juni 2025. Tak sekadar menjadi ajang seremonial, pawai ini tampil sebagai simbol hijrah kolektif sebuah pergerakan bersama dari stagnasi menuju kemajuan, dari keraguan menuju harapan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Mamuju bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Pawai diikuti oleh 43 kafilah yang berasal dari Majelis Taklim se-Kota Mamuju, pelajar, mahasiswa, serta perwakilan dari berbagai OPD di lingkup Kabupaten Mamuju dan Provinsi Sulbar. Mengusung tema “Langkah Kecil Menuju Perubahan, Mewujudkan Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera”, Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tahun Baru Islam adalah momentum evaluasi dan transformasi diri. “Usia kita dalam hitungan mungkin bertambah, tapi dalam hakikatnya berkurang. Maka mari kita isi waktu yang tersisa dengan amal dan karya nyata. Siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, ia beruntung. Tapi jika kemarin lebih baik dari hari ini, ia celaka,” ujar Suhardi Duka dengan penuh makna. Gubernur Suhardi Duka juga menaruh harapan besar pada generasi muda. “Khususnya anak-anakku pelajar, saya ingin kalian menyambut tahun 1447 H dengan semangat baru untuk menjadi lebih cerdas dan tangguh. Karena dari sinilah masa depan Sulbar dibangun.” Selain menjadi ruang syiar, kegiatan ini juga menjadi perwujudan nilai-nilai Islam sebagai agama damai dan rahmat bagi semesta. “Mari kita syiarkan Islam sebagai agama uswatun hasanah yang dicontohkan Rasulullah SAW. Islam yang damai dan mengajarkan kedamaian,” tutup Suhardi Duka. (Rls)
PASANGKAYU, - Warga desa Jengan Raya, Kabupaten Pasangkayu, menyampaikan ucapan terima kasih kepada wakil Gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga, yang telah membantu menyelesaikan persoalan kasus sengketa tanah dengan perusahaan sawit. Kasus sengketa lahan yang dilaporkan oleh pihak perusahaan sawit di Pasangkayu, secara resmi penyelidikannya dihentikan. Berdasarkan SP2HP tersebut tercantum Surat Perintah Penghentian Penyelidikan Nomor: SP2Lid/Y2/VI/RES.1.24/2025/Ditreskrimum tertanggal 20 Juni 2025. Pemerintah provinsi Sulawesi Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga (SDK-JSM) telah mengambil langkah konkret dalam penyelesaian konflik lahan warga di Kabupaten Pasangkayu dengan sejumlah perusahaan sawit. Dalam kesempatan ini, kepala desa Jengen Raya Abdul Rahim, mewakili seluruh masyarakatnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulbar melalui Wakil Gubernur Sulbar Mayjen TNI (Purn) Salim S Mengga, yang telah menjadi garda terdepan memperjuangkan tanah masyarakat Jengen Raya yang di klaim oleh pihak perusahaan sawit. "Seandainya bukan Puang Sayye Salim Mengga tidak turun langsung, masalah ini belum selesai,” ungkap Abdul Rahim. Diketahui, kasus ini sudah lama bergulir yang membuat masyarakat Jengen Raya tidak tenang, dan akhirnya masyarakat mulai tersenyum mendengar bahwa laporan yang diajukan pihak perusahaan penyelidikannya dihentikan. Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah desa bersama dengan masyarakatnya berinisiatif memberikan nama lapangan sepak bola di desanya Lapangan Sepak Bola “Salim Mengga Bulu-Bulu”. "Kenapa Lapangan sepak bola Salim Mengga Bulu-Bulu, saya padukan nama kampung kelahiran saya dusun Bulu-Bulu Desa Rumpa,” Ungkapnya Dalam kesempatan yang sama, masyarakat desa Jengen Raya juga menyampaikan terima kasih kepada penegak hukum Polda Sulbar atas kejelasan hukum yang diberikan. (rls)
Mamuju – Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka (SDK) mengajak Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Sulbar untuk menjalin kerja sama dalam peningkatan kualitas SDM di Sulbar. Hal ini disampaikan SDK saat membuka Musda II Kagama Sulbar di Ballroom Maleo Hotel, Sabtu (28/6/2025). SDK menjelaskan, indeks pembangunan manusia Sulbar masih tergolong rendah. Karena itu, peningkatan SDM menjadi hal yang penting untuk dicarikan jalan kerja sama. Apalagi, kata Suhardi Duka, Pemprov Sulbar sedang mendorong hilirisasi produk pertanian unggulan, salah satunya kakao. “Hilirisasi sektor-sektor pertanian yang menjadi andalan kita, kita coba untuk bangun di Sulawesi Barat ini, minimal kakao yang menjadi andalan Sulawesi Barat, bisa keluar dalam bentuk tepung, dalam bentuk yang sudah diolah,” ujar Suhardi Duka (SDK). Tak hanya kakao, SDK juga ingin hasil pertanian lain bisa diolah lebih jauh sebelum dipasarkan agar menciptakan nilai tambah. SDK juga menyebut menargetkan pertumbuhan UMKM baru sebanyak 1.000 unit per tahun. “Demikian juga dengan UMKM yang selama ini masih kita belum berdaya. Kita coba tumbuhkan,” kata Suhardi Duka. Untuk mendukung semua itu, ia ingin bangun kerja sama dengan Kagama. Kerja sama ini tak hanya di sektor pendidikan formal, tapi juga pelatihan keterampilan dan magang yang sesuai kebutuhan industri. “Teman teman dari UGM mendorong supaya bentuk-bentuk pelatihan dan tempat-tempat magang di Jawa, supaya tenaga kerja kami bisa lebih terampil sesuai dengan tingkat kebutuhan yang dibutuhkan di dalam pengembangan Sulawesi Barat ini,” kata Suhardi Duka. Sementara itu, Ketua Kagama Sulbar, Salman Dianda Anwar, menyambut baik ajakan kerja sama tersebut. “Kami memang mendorong, karena salah satu yang menjadi fokus kita dari Universitas Gadjah Mada itu dan khususnya keluarga alumni Universitas Gadjah Mada di Provinsi Sulawesi Barat, kami ingin mengambil peran membantu daerah ini untuk meningkatkan indeks manusianya,” kata Salman. Ia menjelaskan, salah satu bentuk dukungan yang bisa dilakukan saat ini adalah mendorong akses pendidikan lewat jalur afirmatif. “Dalam…
Mamuju - Langkah Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membuka kembali rute penerbangan menjadi sinyal positif bagi upaya pemulihan konektivitas dan percepatan pembangunan daerah. Kebijakan ini dinilai sebagai terobosan yang tidak hanya menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga membuka ruang bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi yang lebih luas. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Eka Putra Budi Nugroho menilai kebijakan tersebut merupakan langkah cerdas Gubernur Sulbar Suhardi Duka. Menurutnya, ketersediaan akses transportasi udara sangat penting, terutama bagi wilayah seperti Sulbar yang masih terus berbenah dalam infrastruktur dan konektivitas. “Pertama-tama, dibukanya kembali penerbangan ini memberi kemudahan akses bagi masyarakat, baik yang ingin bepergian keluar Sulbar maupun mereka yang ingin datang ke Sulbar,” ujar Eka. Namun menurutnya, dampak terbesar justru terletak pada sisi ekonomi. Eka menilai jalur udara yang kembali aktif ini merupakan pintu masuk baru bagi para investor yang ingin menjangkau potensi Sulbar. “Dalam konteks ekonomi, ini sangat berperan positif. Membantu membuka akses, khususnya bagi investor yang ingin menjangkau target investasi mereka. Akses udara yang baik akan meningkatkan daya tarik Sulbar sebagai wilayah investasi,” jelasnya. Eka juga menyebutkan bahwa keterhubungan udara menjadi penentu penting dalam mempercepat mobilitas barang, jasa, dan manusia. Ketika waktu tempuh lebih efisien, maka potensi pertumbuhan ekonomi lokal, pengembangan UMKM, hingga peningkatan sektor pariwisata bisa terakselerasi dengan lebih baik. Ia pun mengapresiasi upaya Gubernur Sulbar Suhardi Duka yang disebutnya telah mengambil langkah strategis untuk membuka kembali jalur vital tersebut. “Ini bukan hanya soal penerbangan, tetapi tentang membuka jalan bagi pembangunan yang lebih luas. Harapan saya, masyarakat dapat memanfaatkan akses ini, begitu pula para pelaku usaha dan wisatawan yang ingin menjelajahi Sulbar,” katanya. Dengan kembali terbukanya jalur udara Mamuju–Makassar, Sulawesi Barat kini kembali terkoneksi. tidak hanya secara geografis, tetapi juga secara ekonomi dan peluang masa depan. (Rls)
Mamuju – Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka buka Musda II Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Sulawesi Barat di Ballroom Maleo Hotel, Sabtu 28 Juni 2025. Di hadapan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Suhardi bicara soal rencana kerja sama dengan kampus tersebut. "Kita ingin bangun kerja sama. Dengan UGM dalam rangka peningkatan SDM. Dan peluang-peluang yang lainnya termasuk peningkatan. Kualitas tenaga kerja kita," ujar Suhardi Duka. Salah satunya itu membuka jalan bagi anak-anak Sulbar melanjutkan pendidikan ke UGM. "Sehingga kerja sama ini. Akan bisa meningkatkan. Sumber daya manusia kita, utamanya anak-anak kita bisa kuliah di Universitas Gajah Mada," harap Suhardi Duka. Suhardi Duka juga mengusulkan kuota khusus sebanyak 50 orang agar anak-anak Sulbar bisa masuk UGM melalui skema afirmasi untuk daerah. "Saya minta 50 jatah, 50 jatah Sulbar masuk di UGM dalam program afirmasi untuk daerah. Kalau ini kita diberikan, kita akan bagi kepada 6 kabupaten dan kita kasih beasiswa mereka," katanya. Kuota 50 itu, kata Suhardi Duka akan dibagi ke enam kabupaten. “Kami pilih yang terbaik di enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat. Kami akan adil di enam kabupaten, mungkin Polman 10, Majene 7, Mamuju 8, kemudian Mamasa dengan Mamuju Utara atau Pasangkayu dengan Mamuju Tengah, cukup 50,” ungkap Suhardi. Suhardi Duka mengatakan, tak cuma prestasi akademik, tapi juga melihat faktor ekonomi. “Kami ingin ambil selain yang memiliki prestasi yang baik, kami juga melihat yang miskin tentunya. Karena kita yakini bahwa salah satu cara untuk memutus kemiskinan adalah dengan cara pendidikan,” jelasnya. Selain program S1, Pemprov Sulbar juga membuka peluang kerja sama pendidikan untuk ASN dan guru. “Baik guru maupun birokrat kami, kami akan kirim ke UGM,” tutup Suhardi Duka. (Rls)
Majene - Masyarakat petani Kabupaten Majene ucapkan terimakasih kepada Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga atas bantuan bibit disalurkan melalui Dinas Ketahanan Pangan Sulbar. Sebelumnya, Pemprov Sulbar melalui Dinas Ketahanan Pangan Sulbar menyalurkan bantuan bibit, sesuai visi-misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wagub Salim S Mengga dalam ketahanan pangan di Kabupaten Majene pada hari Kamis 19 Juni 2025 lalu. Sehingga, masyarakat terutama petani sangat bersyukur dan bahagia atas pemberian bantuan bibit yang dilaksanakan Pemprov Sulbar melalui Dinas Ketapang Sulbar. "Terimakasih kami ucapkan kepada bapak Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga atas bantuan bibit yang diberikan kepada petani," kata Ketua KWT Bukit Soe Misrawati, Sabtu 28 Juni 2025. Bantuan ini, akan dimanfaatkan dengan setelah diserahkan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) diantaranya KWT Pokkoanjoro, KWT Mawar (Rangas) dan KWT Bukit Soe (Pamboborang). "InshaAllah bantuan bibit ini akan kami kelola secara maksimal, sehingga bisa meningkatkan pendapatan ekonomi untuk semua anggota kelompok petani," ungkap Misrawati. Adapun, bantuan bibit disalurkan Pemprov Sulbar di Kabupaten Majene diantaranya bibit cabe keriting, sawi, bayam, jagung, tomat, terong, serta berbagai pupuk cair termasuk paranet yang nantinya digunakan kelompok petani wanita sebagai pelindung rumah tanaman dan ternak. Pemberian bantuan bibit ini sesuai visi-misi, Suhardi Duka dan Salim S Mengga (SDK-JSM) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. (Rls)
Pasangkayu – Tim Ahli Gubernur Sulbar dan Wakil Gubernur Sulbar melakukan kunjungan kerja ke kawasan transmigrasi Tanjung China, Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, Kamis (26/6). Kunjungan ini bertujuan meninjau langsung kondisi warga transmigrasi dan menggali potensi pengembangan usaha tambak pesisir berbasis pemberdayaan masyarakat. Tim yang hadir terdiri dari Abdul Wahab (bidang transmigrasi), Hajrul Malik (bidang antar lembaga), Masram Jaya, dan Bayu, serta didampingi jajaran Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar, antara lain Natsir (Sekretaris Dinas), Bayu (Kabid Pengembangan Pemukiman Transmigrasi), Kepala UPTD Transmigrasi, dan staf teknis. Kunjungan yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 17.00 WITA ini menyasar lokasi permukiman transmigrasi yang telah dihuni 100 kepala keluarga (KK) sejak angkatan pertama tahun 2018 hingga angkatan keempat tahun 2024. “Kami ingin melihat langsung kondisi riil di lapangan dan mendengarkan aspirasi warga. Transmigrasi ini bukan sekadar pemindahan penduduk, tapi juga program strategis untuk pemerataan ekonomi wilayah,” ujar Hajrul Malik di sela kunjungan. Dalam dialog bersama warga, ditemukan sejumlah tantangan utama dalam pengelolaan tambak, khususnya terkait sistem air pasang surut. Lahan bekas tebangan pohon Nipa tidak mampu menahan air, menyebabkan tambak cepat kering saat surut. Sebaliknya, tambak di lahan bekas mangrove justru bisa menahan air lebih lama dan memberikan hasil panen lebih baik. Sebagian warga transmigrasi mengungkapkan keterbatasan dalam sarana seperti terpal, kincir air, dan pakan yang memadai. Namun di sisi lain, beberapa kelompok sudah menunjukkan hasil usaha tambak yang menjanjikan. “Masalah bukan pada alamnya, tapi pada alat dan dukungan. Kalau ini dilengkapi, hasil bisa lebih baik,” terang salah satu warga. Tim Ahli menemukan bahwa kawasan transmigrasi Tanjung China masih memiliki sekitar 310 hektare lahan potensial yang belum dikembangkan. Jika dikelola secara bertahap dalam 2–3 tahun ke depan, kawasan ini diyakini bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi pesisir, menurunkan angka kemiskinan, dan menyerap tenaga kerja. Tim merekomendasikan kepada pemerintah provinsi untuk: Mengambil kebijakan afirmatif terhadap program…
Mamuju – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) resmi membentuk Koperasi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diberi nama Koperasi Pancadaya Provinsi Sulawesi Barat, dalam sebuah rapat yang digelar pada Rabu, 25 Juni 2025, di Ruang Theater Kantor Gubernur Sulbar. Pembentukan Koperasi Pancadaya merupakan bukti nyata komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka-Salim S. Mengga (SDK-JSM), dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat di kalangan ASN. Selain itu, juga sebagai langkah awal dalam mendorong kesejahteraan ASN di lingkungan Pemprov Sulbar melalui wadah ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. Dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Sulbar, Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, secara langsung menunjuk Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sulbar, Masriadi Nadi Atjo, sebagai Ketua Koperasi Pancadaya. Sementara itu, posisi Bendahara Koperasi diamanahkan kepada Faika Kadriana Ishak, Kepala Bidang Perencanaan Pendapatan dan Teknologi Informasi BPKPD Sulbar. Penunjukan ini disambut baik oleh Masriadi Nadi Atjo. Ia menyampaikan komitmennya dalam membangun koperasi ASN yang sehat, produktif, dan memberi manfaat nyata bagi anggotanya. "Saya menyambut amanah ini dengan penuh tanggung jawab dan rasa terhormat. Koperasi Pancadaya harus menjadi rumah bersama bagi ASN Sulbar untuk tumbuh dan sejahtera secara kolektif. Saya percaya, dengan kolaborasi semua pihak, koperasi ini akan berjalan optimal dan akuntabel,” ujar Masriadi. Sementara itu, Faika Kadriana Ishak juga mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan Gubernur Sulbar kepadanya. "Alhamdulillah, ini merupakan bentuk kepercayaan yang sangat berarti. Sebagai bendahara, saya akan memastikan tata kelola keuangan koperasi berjalan dengan baik, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan demi kepentingan seluruh anggota,” tutur Faika. Koperasi Pancadaya diharapkan tidak hanya menjadi sarana simpan pinjam, tetapi juga wadah peningkatan kesejahteraan dan solidaritas aparatur sipil di Sulbar. Naskah : BPKPD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar