Mamuju – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat, Selasa 9 Desember 2025, menerima surat peringatan dini dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, dengan Nomor B-147/BNPB/D-II/BP.03.02/12/2025, tanggal 05 Desember 2025. Surat tersebut berisi imbauan mengenai Langkah-Langkah Kesiapsiagaan dan Peringatan Dini Menghadapi Potensi Ancaman Bencana Banjir dan Gerakan Tanah (Longsor) pada Periode Desember 2025. Dalam surat tersebut, Direktorat Peringatan Dini Deputi Bidang Pencegahan BNPB RI menyampaikan bahwa prakiraan potensi banjir yang dirilis oleh BMKG bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) dan Badan Informasi Geospasial (BIG), serta prakiraan potensi gerakan tanah (longsor) yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, Kementerian ESDM, menunjukkan adanya potensi peningkatan risiko bencana pada bulan Desember 2025 di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Sulawesi Barat. Sehubungan hal tersebut, BNPB meminta agar dilakukan langkah pencegahan dan kesiapsiagaan untuk meminimalkan dampak bencana yang mungkin timbul, terutama mengingat meningkatnya intensitas curah hujan pada periode musim hujan. Menindaklanjuti arahan BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Barat segera mengambil langkah-langkah koordinatif dengan BPBD Kabupaten/Kota. Hal ini mencakup pendampingan teknis, pemantauan wilayah rawan, serta memastikan kesiapan peralatan dan personel. Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan bahwa pihaknya langsung merespons cepat peringatan dini tersebut. “Kami akan berkoordinasi dengan seluruh BPBD Kabupaten/Kota di Sulawesi Barat untuk memperkuat kesiapsiagaan, melakukan pemetaan wilayah rawan, serta menyiapkan langkah konkret menghadapi potensi banjir dan longsor. Peringatan dini ini menjadi panduan penting agar seluruh pihak lebih waspada,” ujarnya. Sesuai petunjuk Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, BPBD Provinsi Sulawesi Barat harus terus memperbarui informasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah serta meningkatkan sistem monitoring cuaca dan kondisi geologi di wilayah rentan, mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah rawan bencana, mengaktifkan posko siaga bencana di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. BPBD Provinsi Sulawesi Barat mengimbau masyarakat tetap waspada, khususnya warga yang tinggal di bantaran sungai, lereng perbukitan, dan daerah rawan longsor. Informasi resmi…
Mamuju - Plt. Kepala Biro Pemkesra Setda Provinsi Sulawesi Barat, Murdanil, memimpin Rapat Pembahasan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan sejumlah perguruan tinggi terkait program beasiswa daerah. Rapat berlangsung di ruang rapat Kantor Biro Pemkesra pada Selasa (9/12/2025). Rapat tersebut dihadiri perwakilan beberapa perguruan tinggi mitra, jajaran pejabat Pemprov Sulbar, serta tim teknis yang terlibat dalam penyusunan skema beasiswa. Agenda utama pembahasan meliputi sinkronisasi teknis penyaluran beasiswa, kriteria penerima, mekanisme monitoring, serta penguatan akuntabilitas kerja sama. Ini menindaklanjuti arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. Dalam kesempatan tersebut, Plt. Karo Pemkesra Murdanil menegaskan komitmen Pemprov Sulbar untuk memperluas akses pendidikan bagi putra-putri daerah. “PKS ini bukan sekadar dokumen formal, tetapi dasar penting untuk memastikan beasiswa benar-benar tepat sasaran, transparan, dan memberi dampak nyata bagi peningkatan kualitas SDM Sulbar. Kami ingin kerja sama dengan perguruan tinggi berjalan efektif dan saling menguatkan,” ujar Murdanil. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam memperbaiki tata kelola beasiswa daerah. “Kami berharap perguruan tinggi mitra dapat memberikan dukungan penuh, terutama dalam pelaporan akademik, pendampingan mahasiswa, dan penyediaan informasi yang akurat. Dengan begitu, program ini bisa kita evaluasi secara berkelanjutan,” tambahnya. Rapat ditutup dengan penyampaian sejumlah masukan dari peserta serta rencana finalisasi naskah PKS sebelum ditandatangani secara resmi dalam waktu dekat. Pemerintah Provinsi Sulbar menargetkan penyaluran beasiswa tahun anggaran berikutnya dapat berjalan lebih cepat dan tepat guna melalui perbaikan regulasi dan sinergi yang lebih kuat dengan institusi pendidikan.(rls)
Mamuju - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Sekretariat Daerah menggelar kegiatan Sosialisasi Coretax Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang dilaksanakan pada Selasa, (9/12/2025), di Ruang Assessment BKD Sulbar. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari imbauan Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka mengenai kewajiban ASN untuk melakukan pendaftaran dan aktivasi akun Wajib Pajak pada sistem Coretax DJP serta penyampaian SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2025. Plt. Kepala Biro Pemkesra Setda Provinsi Sulawesi Barat Murdanil, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa penerapan Coretax merupakan langkah penting dalam meningkatkan kepatuhan dan tertib administrasi perpajakan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. “Sosialisasi ini sangat strategis, karena Coretax merupakan sistem baru yang membutuhkan pemahaman teknis bagi para ASN. Kami berharap peserta yang hadir dapat menjadi penggerak dan instruktur bagi rekan-rekan di perangkat daerah masing-masing,” ujar Murdanil. Murdanil juga menekankan bahwa kewajiban pendaftaran akun Wajib Pajak melalui Coretax DJP sebelum batas waktu 31 Desember 2025 harus menjadi perhatian serius seluruh ASN. Menurutnya, kepatuhan pajak bukan hanya kewajiban administratif, tetapi juga wujud kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional. “Kita ingin memastikan bahwa seluruh ASN patuh pada aturan perpajakan. Dengan memahami proses pendaftaran dan aktivasi melalui Coretax, hambatan teknis dapat diminimalkan. Kepatuhan pajak adalah bagian dari disiplin ASN sebagai aparatur negara,” tambahnya. Kegiatan yang bekerja sama dengan KPP Pratama Mamuju ini diikuti perwakilan pegawai pengelola administrasi perpajakan dari 41 perangkat daerah Provinsi Sulawesi Barat. Peserta diwajibkan membawa perangkat laptop untuk praktik langsung penggunaan sistem Coretax.(rls)
Mamuju – Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat, Darwis Damir, menegaskan kembali komitmennya dalam penurunan angka kemiskinan dan percepatan penurunan stunting. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengentasan Kemiskinan dan Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di ruang kerja Tim PASTIPADU, Senin (8/12/2025). Rakor ini bertujuan memperkuat koordinasi terkait capaian pelaksanaan PASTIPADU. Darwis Damir ingin memastikan program prioritas ini berjalan sesuai arahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, serta semua OPD dan pemangku kepentingan memiliki langkah yang selaras dalam menurunkan kemiskinan dan stunting. Hal ini sejalan dengan Misi Kedua Pemerintah Provinsi Sulbar, yaitu mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Kami memperkuat koordinasi lintas sektor. Bapperida ingin memastikan setiap OPD dan pemangku kepentingan memiliki langkah yang selaras dalam menurunkan angka kemiskinan secara bertahap dan terukur, serta mempercepat penurunan stunting melalui intervensi spesifik (kesehatan) dan intervensi sensitif (pembangunan, sanitasi, pangan, pendidikan),” tegas Darwis. Dalam sesi pemaparan dan evaluasi, Tim PASTIPADU melalui Aditya menyampaikan pentingnya penyelarasan data, pemantapan strategi, serta optimalisasi anggaran dan sumber daya di semua perangkat daerah. “Stunting bukan hanya persoalan kesehatan. Semua OPD, pemerintah desa, dan masyarakat harus terlibat. Validasi data harus lebih kuat agar intervensi yang diberikan tepat sasaran,” ujar Aditya. Ke depan, Bapperida akan memperkuat kolaborasi dari tingkat kabupaten hingga desa serta melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar program berjalan efektif dan tepat sasaran. (Rls)
MAMUJU — Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S. Mengga, bersama istrinya Hj Fatmawaty Salim, menghadiri prosesi pernikahan cucu Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, yang berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur pada Selasa siang (9/12/2025). Acara sakral yang dihadiri keluarga besar, tokoh masyarakat, serta sejumlah pejabat pemerintah provinsi itu berlangsung hangat dalam balutan nuansa kearifan lokal. Suasana penuh khidmat terlihat sejak awal rangkaian kegiatan. Dalam prosesi akad nikah, Wakil Gubernur Salim S. Mengga dipercaya menjadi saksi pernikahan, sebuah kehormatan yang turut menegaskan eratnya hubungan kekeluargaan dan kebersamaan dalam lingkup pemerintahan Sulawesi Barat. Tidak hanya menjadi saksi, Wagub juga membawakan nasehat pernikahan. Dalam pesannya, ia menekankan makna mendalam dari membangun rumah tangga dimulai dari saling menghargai, memelihara komitmen, hingga menjaga tanggung jawab sebagai pasangan. Wagub menegaskan bahwa keluarga harus dibangun di atas pondasi keikhlasan, saling menghormati, dan rasa tanggung jawab. Menurutnya, pernikahan bukan sekadar penyatuan dua individu, melainkan penyatuan dua keluarga besar yang membutuhkan komitmen dan komunikasi yang baik. “Rumah tangga akan kuat jika keduanya saling memahami, saling menerima, dan bersama-sama menjaga amanah yang Allah titipkan. Bahagia itu dibangun, bukan datang dengan sendirinya,” ujar Wagub di hadapan para tamu undangan. Ia juga menyampaikan doa agar pasangan pengantin dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis, penuh keberkahan, dan menjadi teladan bagi keluarga besar. Di sela kegiatan, Wagub menyempatkan diri berbincang dengan sejumlah tamu undangan. Ia berharap momentum pernikahan ini membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi keluarga besar Gubernur Sulbar Suhardi Duka, sekaligus menjadi ruang silaturahmi yang berharga di tengah padatnya agenda pemerintahan. Prosesi adat khas Sulawesi Barat turut mengiringi rangkaian acara, memperkaya suasana dan menjadi simbol doa serta restu bagi pasangan mempelai. Acara pernikahan berlangsung lancar, hangat, dan penuh kebersamaan, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh tamu yang hadir. (Rls)
Mamuju – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan skrining deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi aparaturnya. Kegiatan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas Rangas Mamuju ini berlangsung di Aula Kantor Bapperida Sulbar, Senin (8/12/2025), dan diikuti oleh ASN, Tenaga Ahli Teknologi Terapan, serta anggota Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Bapperida. Melalui layanan PTM mobile kantor, peserta menjalani pemeriksaan tekanan darah, pengecekan gula darah, serta identifikasi faktor risiko kesehatan lainnya. Antusiasme peserta terlihat tinggi selama pelaksanaan skrining. Plt. Kepala Bapperida Sulbar, Darwis Damir, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif penting untuk mendeteksi kondisi kesehatan sejak dini. “Upaya ini menjadi bagian dari pencegahan untuk menjaga kesehatan pegawai serta meningkatkan kesadaran terhadap penyakit yang seringkali tidak bergejala di tahap awal,” ujarnya. Darwis menambahkan bahwa skrining ini sejalan dengan program Sulbar Sehat dalam mewujudkan Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera, sesuai visi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Kegiatan ini dibiayai melalui APBD Kabupaten Mamuju Tahun Anggaran 2025 dan dilaksanakan langsung oleh tenaga kesehatan Puskesmas Rangas. “Kami berterima kasih kepada Puskesmas Rangas yang telah memfasilitasi pemeriksaan ini. Pemeriksaan rutin sangat penting agar pegawai tetap sehat dan dapat bekerja optimal mendukung tugas di Bapperida,” tambah Darwis. Melalui skrining ini, peserta dapat mengetahui kondisi kesehatan masing-masing dan mengambil langkah pencegahan dini. Bapperida Sulbar berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkala sebagai komitmen peningkatan kualitas kesehatan aparatur pemerintah. (Rls)
Mamuju - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Sulawesi Barat menerima Update Peringatan Dini Cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang Mamuju pada Selasa, 9 Desember 2025 pukul 08.45 WITA. BMKG melaporkan bahwa masih berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 09.00 WITA di wilayah berikut: Wilayah yang Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem (09:00 WITA) Kabupaten Pasangkayu: Bambalamotu, Pasangkayu, Baras, Sarudu, Dapurang, Tikke Raya, Pedongga, Bambaira, Lariang Kabupaten Mamuju: Mamuju, Tapalang, Papalang, Sampaga, Simboro, Tapalang Barat Kabupaten Majene: Pamboang, Sendana, Malunda, Ulumanda, Tammerodo Sendana, Tubo Sendana Kabupaten Mamuju Tengah: Pangale, Budong-budong, Topoyo, Karossa, dan sekitarnya Potensi Meluas ke Wilayah: Kabupaten Pasangkayu: Duripoku, Bulu Taba, Sarjo Kabupaten Mamuju: Kalukku, Kalumpang, Tommo, Bonehau Kabupaten Mamasa: Mambi, Aralle, Tabulahan, Bambang, Buntumalangka Kabupaten Polewali Mandar: Tinambung, Tutar, Limboro, Balanipa, Allu Kabupaten Majene: Banggae, Banggae Timur Kabupaten Mamuju Tengah: Tobadak, dan sekitarnya BMKG memperkirakan kondisi cuaca ini masih dapat berlangsung hingga pukul 14.00 WITA. Plt. Kalaksa BPBD Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menegaskan pihaknya telah menindaklanjuti arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem hari ini. “BPBD Sulawesi Barat telah menginstruksikan seluruh BPBD kabupaten yang masuk dalam zona potensi terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya pada wilayah rawan banjir, longsor, dan angin kencang. Tim Pusdalops terus memantau perkembangan informasi dari BMKG dan siap melakukan koordinasi cepat apabila terjadi kondisi kedaruratan,” ujar Yasir Fattah. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Mamuju — Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Arnidah, bersama Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda, Inaldy LS Silang, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025- 2026 yang digelar pada Selasa, 09 Desember 2025. Rakor berlangsung di Aula Marannu Polda Sulbar dan secara resmi dibuka oleh Kapolda Sulbar, Irjen Pol. Adi Deriyan Jayamarta. Kegiatan ini diikuti oleh unsur TNI–Polri, BPBD, Basarnas, BMKG, instansi layanan publik, serta pemangku kepentingan lainnya. Fokus pembahasan dalam rakor meliputi pengamanan perayaan Natal, kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, kelancaran arus mudik-libur akhir tahun, dan pengerahan personel pada titik-titik rawan di seluruh wilayah Sulbar. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulbar, Arnidah, menyampaikan bahwa BPBD telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif menghadapi potensi bencana yang mungkin meningkat pada periode Nataru, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. “Koordinasi lintas sektoral ini sangat penting untuk menyatukan langkah seluruh instansi. BPBD Sulbar telah menyiapkan personel, peralatan, serta mekanisme pelaporan cepat untuk mendukung pengamanan dan pelayanan masyarakat selama Nataru,” ujar Arnidah. Ia menegaskan, kesiapsiagaan tidak hanya berfokus pada respons bencana, tetapi juga pada upaya mitigasi serta pemantauan potensi ancaman di wilayah rawan. Sementara itu, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kesiapsiagaan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, yang menegaskan perlunya sinergi lintas instansi dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat selama masa libur akhir tahun. “Gubernur menekankan pentingnya mengedepankan koordinasi, memperkuat monitoring cuaca dan wilayah rawan, serta memastikan seluruh unsur penanggulangan bencana siap siaga. BPBD hadir dalam rapat ini untuk memastikan instruksi tersebut berjalan efektif,” jelas Yasir Fattah. Ia menambahkan, Posko Siaga 24 Jam di BPBD Sulbar akan beroperasi penuh selama periode Nataru, didukung oleh koordinasi dengan BPBD kabupaten, TNI–Polri, serta instansi teknis lainnya. Naskah : BPBD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Pasangkayu - Plt. Kepala Biro Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Nur Rahmah Parampasi didaulat sebagai narasumber pada kegiatan Penyusunan Kebutuhan Jabatan Fungsional (Jafung) Lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasangkayu, yang diselenggarakan oleh Bagian Organisasi Setda Pasangkayu, bertempat di Aula Hotel Mutiara Pasangkayu, Senin, 8 Desember 2025. Penyusunan Kebutuhan Jafung ini sejalan dengan misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (JSM), khususnya dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter. Kegiatan ini dibuka Asisten Administrasi Umum Setda Pasangkayu, Imran Makmur. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa penyusunan kebutuhan jabatan fungsional merupakan bagian dari proses manajemen kepegawaian yang dilakukan oleh Pemkab Pasangkayu. ‘’Penyusunan kebutuhan jabatan fungsional sangat penting karena memastikan penempatan SDM yang tepat sesuai keahlian, meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan publik, mendorong profesionalisme dan pengembangan karir, serta menjadi dasar perencanaan SDM yang akuntabel berbasis data,’’ kata Imran. Dalam paparannya, Plt. Kepala Biro Organisasi Setda Sulbar Nur Rahmah Parampasi menjelaskan tugas, ruang lingkup dan kedudukan jabatan fungsional. ‘’Pelayanan teknis fungsional berbasis keahlian dan keterampilan tertentu pada unit organisasi,’’ ujarnya. Ia menambahkan, persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional terdiri dari Uji Kompetensi nilai prestasi kerja min 2 (dua) tahun terakhir dengan predikat baik. ‘’Syarat lainnya, ASN harus memiliki rekam jejak yang baik, tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan profesi PNS dan tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS,’’ kata Rahmah. Narasumber lainnya, Analis Kebijakan dari Biro Organisasi Setda Sulbar, Karmila mengungkapkan untuk mendapatkan kenaikan pangkat dan kenaikan jenjang harus mempunyai formasi jabatan fungsional dari instansi pembina dan Menpan RB. ‘’Jadi tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah menfasilitasi ASN Pemkab Pasangkayu untuk mendapat rekomendasi dari instansi pembina dan Menpan RB,’’ ujar Karmila. Ia kemudian memberikan contoh bagaimana menyusun formasi kebutuhan jabatan fungsional analis kebijakan dan jabatan fungsional perencana. Sementara itu, Kabag Organisasi Setda Pasangkayu, Andi Tenri Welang menyampaikan…
Mamuju - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan penuh kebanggaan dan komitmen menyambut kedatangan siswa-siswi dari SMKS St. Fatimah Mamuju untuk melaksanakan kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL). Acara penerimaan resmi berlangsung di Ruang Rapat Utama RSUD Sulbar, Senin 8 Desember 2025, dihadiri oleh perwakilan sekolah, manajemen rumah sakit, pembimbing lapangan serta para siswa yang akan menimba ilmu. Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi positif antara dunia pendidikan kesehatan dengan institusi pelayanan kesehatan dalam menyiapkan generasi muda yang kompeten dan beretika. Hal ini sejalan dengan Misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, khususnya dalam membagun SDM yang Unggul dan Berkarakter. Sambutan Penuh Harap dari Kepala SMKS St. Fatimah Mamuju Dalam sambutannya, Kepala SMKS St. Fatimah Mamuju, yang diwakili oleh Fajria Arisa, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada manajemen RSUD Sulbar yang telah membuka pintu untuk kolaborasi pendidikan ini. Ia menitikberatkan bahwa tujuan utama PBL kali ini adalah belajar melalui observasi. “Kami menitipkan siswa-siswi kami untuk belajar dan mengamati secara langsung dunia kesehatan yang sesungguhnya. Observasi adalah kunci utama dalam tahap awal pembelajaran mereka di rumah sakit. Kami berharap, dengan melihat langsung praktik profesional di RSUD, mereka dapat membangun fondasi pengetahuan dan sikap yang kuat sebelum terjun ke praktik yang lebih kompleks di masa depan,” ujarnya. Sambutan Hangat dan Arahan dari Direktur RSUD Sulbar Direktur RSUD Sulbar, yang diwakili oleh Sekretaris RSUD Sulbar, Muzdalipah, menyambut dengan hangat kehadiran seluruh siswa dan guru pendamping. Dalam sambutannya, ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh SMKS St. Fatimah Mamuju untuk menjadikan RSUD sebagai mitra studi. “Selamat datang di rumah kedua. Terima kasih atas kepercayaannya. Selama berada di RSUD Sulbar, tanamkan dalam diri etika profesional dan budaya kerja rumah sakit yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pasien. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menyerap ilmu dan…