Mamuju--Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengadakan rapat internal yang bertujuan membahas penguatan aktivitas atas Rencana Kerja (Renja) 2025. Rapat ini dipimpin Kepala DPMPTSP Sulbar Habibi Azis, dan dihadiri oleh PKPM Ahli Madya, Pejabat Fungsional Penata Perizinan Ahli Madya, serta Staf DPMPTSP Sulbar. Pertemuan berlangsung di Kantor DPMPTSP Sulbar, Kamis, 13 Juni 2024. Rapat ini menjadi ajang penting untuk melakukan evaluasi terhadap realisasi kinerja dan anggaran yang telah dilaksanakan selama ini. Selain itu, juga bertujuan untuk menindaklanjuti hasil evaluasi dan pemeriksaan audit yang telah dilakukan sebelumnya, serta melakukan konsolidasi data penilaian kinerja untuk memastikan semua aspek yang berkaitan dengan Renja 2025 dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Dalam rapat, Kepala DPMPTSP Sulbar Habibi Azis menekankan pentingnya evaluasi kinerja dan anggaran untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh DPMPTSP Sulbar telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. "Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang telah kita anggarkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan mendukung upaya kita dalam meningkatkan investasi di Sulbar," ujarnya. Untuk tindak lanjut atas hasil evaluasi dan pemeriksaan audit yang telah dilakukan, Habibi menegaskan, tindakan korektif dan rekomendasi dari audit harus segera diimplementasikan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan. "Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap temuan audit dengan cepat dan tepat, guna memperbaiki setiap kekurangan yang ada. Data yang akurat adalah dasar dari pengambilan keputusan yang tepat. Oleh karena itu, konsolidasi data ini sangat penting untuk keberhasilan Renja 2025," tandasnya. Habibi juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan DPMPTSP Sulbar. "Kami akan terus berupaya untuk memperkuat aktivitas dan memastikan bahwa setiap program dan kegiatan yang kita laksanakan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Sulbar," tutupnya. Rapat ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam mempersiapkan…
MAJENE - Pj Gubernur Bahtiar bersama rombongan mengunjungi UPTD BBIP Poniang di Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Jumat, 14 Juni 2024 Kunjungan tersebut untuk melihat langsung hasil pembibitan yang dilakukan UPTD naungan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Sulbar. Sekaligus, melakukan penanaman pohon di area UPTD bersama Bupati Majene Andi Sukri Tammalele, bersama Forkopimda. Kerja keras para pegawai UPTD BBIP Poniang dalam pengembangan bibit Udang Vaname mengalami peningkatan yang mulanya hanya beberapa kolam terisi bibit udang vaname. Kini sumua kolam sudah diisi, bahkan dikembangkan juga pembibitan ikan nila yang ada sekitar 7 kolam. Kepala Teknisi UPTD BBIP Poniang DKP Sulbar Rahmat Johan menceritakan sudah hampir 10 tahun bekerja di pembibitan milik Pemprov Sulbar di Sendana. "Sejak tahun 2015 saya di sini mengelola pembibitan. Awalnya hanya pembibitan udang vaname, kita juga melakukan pembibitan ikan nila," ucap Rahmat. Khusus pembibitan udang vaname ada 25 kolam dan pembibitan ikan nila ada 7 kolam. "Kalau pembibitan ikan nila bukan indukan dan sudah banyak yang besar, kalau siklus udang vaname mulai dari telur sampai panen sampai 21 hari. Apalagi sekarang sudah ada indukan udang vaname," imbuhnya. Pj Gubernur Bahtiar mengatakan fasilitas pembibitan harus dikembangkan agar menghasilkan bibit yang banyak. Sehingga bisa disalurkan ke masyarakat secara gratis terutama daerah pegunungan. "Hari ini saya mengunjungi dan mengetahui secara internal kekuatan DKP, saya secara sistematis ingin memperkuat perikanan Sulbar, terutama kekuatan perikanan air laut dan darat," kata Bahtiar. Dia meminta agar pembibitan dikembangkan dengan fasilitas memadai, seperti yang dilakukan di provinsi lain menebar 1 juta bibit ikan setiap sungai. "Masyarakat di pegunungan juga butuh ikan, apalagi ini bisa menangani stunting kalau ikan banyak di gunung. Jadi bagaimana produksi bibitnya banyak, ini semua bisa dibiayai KUR," ungkapnya. Rekayasa harus dibuat agar banyak ikan dipegunungan juga. Apalagi banyak sungai dari gunung hanya mengalir sampai ke laut saja. "Padahal ini bisa pompa menbuat kolam…
Mamuju - Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menghadiri malam ramah tamah dan lepas sambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulbar, Kamis, 13 Juni 2024. Untuk diketahui, lepas sambut Kajati Sulbar berlangsung antara Muhammad Naim yang mendapat tugas baru sebagai Inspektur III Jaksa Agung Muda Pengawasan digantikan Andi Darmawangsa. Dalam sambutannya, Pj Bahtiar Baharuddin mengucapkan terimakasih kepada Muhammad Naim yang telah menjalankan tugas di Sulbar. "Saya ucapkan terimakasih pak Inspektorat, dan saya pastikan nanti kami mampir di ruangannya di Jakarta," kata Bahtiar Baharuddin. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu juga mengungkapkan, bakal bersinergi dengan Kajati, bahkan seluruh aparat penyelenggara negara pemerintah pusat yang ada di Sulbar. "Tugas dan kewajiban saya bersinergi dengan pihak kejaksaan dan seluruh aparat penyelenggara negara pemerintah pusat di sini, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif," ungkapnya. Lanjut Bahtiar Baharuddin menjelaskan, bakal menempatkan dirinya dengan tepat dan terukur, baik sebagai Pj Gubernur Sulbar wakil pemerintah pusat, maupun sebagai Kepala Pemerintah Umum di tingkat provinsi. "Sekali lagi, terimakasih Muhammad Naim, terimakasih bantuannya dan seluruh pengabdian pada masyarakat Sulbar, teman-teman di Pemprov, teman-teman di kabupaten dan selamat datang Kajati yang baru, nanti kita tanam pisang sama-sama," tutur Bahtiar Baharuddin. Sementara itu, Kajati Sulbar, Andi Darmawangsa dalam sambutannya lebih memperkenalkan dirinya sebelum ke Sulbar "Sebelum ditugaskan sebagai Kajati Sulbar, saya merupakan Wakil Kajati Sumatera Barat (Sumbar)," pungkas Andi Darmawangsa. (Rls)
Mamasa--UPTD KPH Mamasa Timur Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) di bawah kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt.) Oktopianus, bersama jajarannya melakukan kegiatan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2024 dan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar dilakukan serentak pada hari Selasa tanggal 11 Juni 2024. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 mengusung tema “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan”. Tema ini dipilih sebagai pengingat dan ajakan bahwa penyelesaian akar masalah krisis iklim harus diselesaikan dengan inovasi yang dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh pemangku kepentingan dengan mengedepankan prinsip keadilan. Kegiatan penanaman tahun ini di awali dengan melakukan Apel Bersama yang dipimpin oleh Camat Mamasa Hesron Lullulangi, S. Dalam kesempatan itu, Ia membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Setelah Apel Bersama dilanjutkan dengan melakukan kegiatan penanaman. Kegiatan penanaman tahun ini, KPH Mamasa Timur berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Mamasa, Babinkamtibmas, beberapa Kepala Desa di Wilayah Kecamatan Mamasa dan masyarakat setempat. Adapun lokasi penanaman dilaksanakan di Objek Wisata Buntu Kepa’ Desa Taupe. Plt. Kepala UPTD KPH Mamasa Timur, Oktopianus menyampaikan, pemilihan lokasi di Objek Wisata Buntu Kepa’ dipilih oleh Pemerintah Kecamatan Mamasa dalam rangka mendukung pengelolaan wisata di Kabupaten Mamasa. Oktopianus juga menyampaikan, pelibatan masyarakat setempat dalam kegiatan itu sebagai wujud prinsip keadilan yaitu manfaat dari pemulihan lahan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Jenis bibit yang ditanam yaitu tanaman kayu-kayuan dan tanaman MPTs. Jumlah bibit pohon yang ditanam sebanyak 250 batang dari jenis kayu Bayam (Lnstia,spp ) dan untuk tanaman MPTs berjumlah 1750 batang terdiri dari jenis kopi (Coffea arabica) sebanyak 1500 batang dan durian (Durio zibethinus) sebanyak 250 batang. Selain dilakukan di Objek Wisata Buntu Kepa’ penanaman dilanjutkan di beberapa desa di Kecamatan Mamasa. Penulis : Dishut Sulbar Editor : humassulbar
Mamasa-UPTD KPH Mamasa Tengah, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) turut berpartisipasi dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dimulai dari proses penyiapan bibit tanaman baik tanaman produktif maupun tanaman kehutanan. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dilaksanakan di Kelompok Tani Hutan Rantekalua’ Dusun Sumamillan, Desa Mesakada, Kecamatan Tandukkalua, Kabupaten Mamasa, Selasa (11/06/2024). Bibit tanaman yang disediakan pada kegiatan ini merupakan bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jeneberang Saddang dan konstribusi dari staf KPH Mamasa Tengah, sehingga jumlah bibit yang tersedia sebanyak 450 batang, antara lain jenis Alpokad, Suren, Nangka, Pinus, Manggis, Gmelina dan Makadamia. Namun pada kegiatan penanaman kali ini hanya bibit tanaman produktif yang telah ditanam sebanyak 150 batang berdasarkan hasil komunikasi dan koordinasi dengan pihak kelompok tani, sedangkan sisanya sekitar 300 batang akan dilanjutkan dengan pembagian bibit dan penanaman secara bertahap. Kepala UPTD KPH Mamasa Tengah, Asri mengatakan, lokasi penanaman tersebut merupakan areal kebun sehingga sangat cocok dengan pemilihan jenis tanaman produktif yaitu Alpokad. “Apalagi pada lokasi tersebut telah terdapat tanaman sejenis sehingga sangat cocok dengan jenis tanaman yang ditanam,” kata Asri. Asri menyampaikan, kegiatan itu dilaksanakan dengan membangun kolaborasi berbagai pihak, antara lain TNI, Polri dan Kepala Desa Mesakada serta anggota KTH dan masyarakat setempat. “Teruslah menanam pohon, tanam kebaikan untuk kebaikan lingkungan dan untuk keberlangsungan hidup di masa depan,” pesannya. Sementara, Kepala Desa Mesakada Demmanala menyampaikan dua poin penting, yaitu pertama pemerintah desa menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada UPTD KPH Mamasa Tengah atas perhatian dengan adanya kegiatan penanaman pohon di Desa Mesakada. Dia berharap kepada Kelompok Tani Hutan Rantekalua’ agar bibit tanaman tersebut bisa dijaga dengan baik, dirawat sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan untuk selanjutnya memberi manfaat untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Kedua, betapa pentingnya melakukan penanaman pohon sebagai wujud kepedulian bagi lingkungan, konstribusi bagi pelestarian sumber daya alam, dan sebagai mitigasi dalam rangka menurunkan…
Majene,– Dalam upaya menciptakan lingkungan investasi yang kondusif dan mendukung ekonomi yang berkelanjutan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Bidang Pengendalian, Pemantauan, dan Sistem Informasi Penanaman Modal bekerjasama dengan Bidang Pengaduan, telah melakukan kunjungan ke lokasi proyek di Desa Pundau, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 11 hingga 13 Juni 2024. Kunjungan ini dipimpin oleh Pjf. Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya, Astiah, didampingi dengan Pjf. Penata Perizinan Ahli Madya Riny Hadiwijayanti, dan Pjf. Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda, Sudarman. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah malakukan pemantauan langsung ke lokasi proyek sebagai respon dan langkah awal untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dan hambatan penanaman modal yang dihadapi oleh para pelaku usaha, terutama sebagai tindak lanjut dari pernyataan penolakan para pemilik lahan terhadap salah satu pelaku usaha untuk masuk dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT. Cahaya Tiga Sahabat. Pjf. Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya, Astiah mengatakan kunjungan itu merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa setiap permasalahan yang menghambat investasi dapat diselesaikan dengan baik. "Kami berusaha untuk mendengarkan semua pihak yang terlibat dan mencari solusi yang dapat diterima bersama, sehingga investasi dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat," ujar Astiah. Dalam kunjungan ini, tim dari DPMPTSP Sulbar berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemilik lahan, pemerintah daerah, dan pelaku usaha. Diskusi dilakukan untuk memahami akar permasalahan dan mencari solusi terbaik yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan semua pihak yang terlibat dapat mencapai kesepahaman dan solusi yang baik, sehingga proses investasi dapat dilanjutkan dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi daerah. Penulis : DPMPTSP Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju—Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) menggelar rapat dalam rangka membahas percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulbar pada tahun 2024. Rapat berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Sulbar, Rabu, 12 Juni 2024. Rapat tersebut dipimpin Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin dan dihadiri berbagai perangkat daerah lingkup Pemprov Sulbar, salah satunya Biro Pemkesra dalam hal ini Kepala Bagian Pemerintahan, Muhammad Iksan Mustari mewakili Kepala Biro Pemkesra Sulbar, Arianto. Dalam rapat, Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin memberikan arahan terkait masalah penanganan stunting. Ia menekankan pentingnya intervensi terhadap anak-anak usia 0-23 bulan atau yang dikenal dengan baduta, terutama pada fase 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Menurut Pj. Gubernur Bahtiar, fase ini merupakan periode kritis yang menentukan masa depan anak, sehingga intervensi harus dilakukan secara optimal untuk mencegah stunting. Selain itu, Bahtiar juga menyoroti pentingnya penanganan kemiskinan ekstrem di Sulbar. Ia menginstruksikan agar upaya penanganan difokuskan pada masyarakat yang berada pada desil 1 hingga 4 berdasarkan data P3KE Kemenko PMK. “Dengan sasaran yang tepat, diharapkan program-program pengentasan kemiskinan dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Bahtiar. Usai rapat, Kepala Bagian Pemerintahan Biro Pemkesra Setda Sulbar, Muhammad Iksan Mustari, memberikan pernyataan. Ia menegaskan komitmen Pemprov Sulbar untuk bekerjasama dalam upaya percepatan penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem. Iksan Mustari juga menekankan pentingnya koordinasi antar lembaga dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut. “Penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem bukanlah tugas yang mudah, namun dengan kerja sama yang baik, target penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulbar pada tahun 2024 Insya Allah dapat tercapai,” ucapnya. Dia menambahkan, dengan rapat tersebut diharapkan ada langkah-langkah konkret yang segera diambil oleh setiap perangkat daerah. Penulis : Biro Pemkesra Setda Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju--Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, UPTD KPH Karama melaksanakan kegiatan aksi penanaman pohon serentak. Kegiatan ini dilaksanakan di Ekowisata Berkah Pandai Tapandullu, Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Selasa (11/06/2024). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Jajaran Pegawai UPTD KPH Karama bejumlah 40 orang. Selain pegawai dari UPTD KPH Karama, kegiatan ini juga melibatkan masyarakat dan aparat desa. Disaat acara penanaman berlangsung, PJ. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Forkopimda dan beberapa Kepala OPD Pemerintah Provinsi Sulbar mengunjungi Ekowisata Tappandullu yang menjadi lokasi penanaman dan memberikan beberapa arahan sehubungan dengan isu lingkungan hidup. Pada kegiatan aksi penanaman ini, terlihat bahwa masyarakat sangat antusias. Jumlah bibit yang di tanam sebanyak 150 batang, terdiri dari Ketapang Kencana 50 batang, Pucuk Merah 50 batang dan Rambutan 50 batang. Bibit tersebut ditanam di sekitar Wisata Pantai Tapandullu. Kepala UPTD KPH Karama, Saharuddin mengatakan, kegiatan itu bertujuan sebagai wadah untuk membangan kolaborasi dengan masyarakat sehingga mampu bersinergi untuk senantiasa meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya di sekitar wisata pantai dalam penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan. “Alam memberikan yang terbaik untuk kita, mari kita memberikan yang terbaik untuk alam, salam lestari, selamat hari lingkungan hidup," kata Saharuddin. Penulis : Dishut Sulbar Editor : humassulbar
Makassar – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan studi lapangan dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan IV yang berlangsung mulai, 10 hingga 12 Juni 2024 di Makassar. Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar. Rombongan peserta PKP tersebut, dipimpin langsung oleh Kepala BPSDMD Sulbar, Farid Wajdi. Farid Wajdi bersama peserta PKP diterima di Ruang Rapat Pimpinan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel). Dan disambut hangat oleh Kepala BPSDM Sulsel, Prof. Muhammad Jufri. Nampak hadir, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel, Reza Faisal Saleh. Dalam sambutannya, Prof. Muhammad Jufri menyampaikan pesan inspiratif mengenai pentingnya pemimpin yang mampu belajar dari berbagai sisi, atau yang sering disebut sebagai pembelajaran 360 derajat. Ia juga menekankan konsep Gercep (Gerak Cepat), yang mengajak para peserta untuk bergerak bersama-sama dengan cepat dan optimal dalam mengaplikasikan pengetahuan, serta keterampilan yang dimiliki guna memajukan daerah. Sementara, Kepala BPSDMD Sulbar, Farid Wajdi menyampaikan apresiasiasinya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemprov Sulsel atas penerimaan yang hangat dan luar biasa. Sasaran Studi lapangan ini, yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Sulsel dan Bapenda Sulsel. Menurut Farid Wajdi, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang komprehensif kepada para peserta serta menggali inovasi-inovasi dalam pelayanan publik yang dapat diadaptasi dan diterapkan di Sulbar. Diharapkan melalui kegiatan ini, para peserta PKP dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensinya dalam bidang kepemimpinan dan pelayanan publik. ”Ini penting untuk mendorong kemajuan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan publik yang lebih efektif dan berdampak,”pungkasnya. Dengan semangat belajar dan kolaborasi yang tinggi, para peserta PKP Sulbar siap untuk menerapkan ilmu dan inovasi yang diperoleh dari studi lapangan ini dalam upaya memajukan Sulbar. Diharapkan kegiatan ini membawa manfaat yang besar bagi perkembangan daerah dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Penulis :…
Mamuju--Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Setda Sulbar) telah melaksanakan kegiatan koordinasi terkait implementasi Katalog Elektronik Lokal di Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) pemerintah kabupaten. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 29 hingga 31 Mei 2024, mencakup tiga kabupaten yaitu Kabupaten Mamuju Tengah, Majene, dan Polewali Mandar. Sebanyak tiga tim diturunkan untuk melaksanakan tugas koordinasi ini, masing-masing ditugaskan ke kabupaten yang berbeda. Tim pertama bertugas di Kabupaten Mamuju Tengah, tim kedua di Kabupaten Majene, dan tim ketiga di Kabupaten Polewali Mandar. Selama kegiatan, setiap tim melakukan diskusi dengan para pejabat dan staf UKPBJ setempat. Mereka membahas berbagai aspek teknis dan administratif terkait Katalog Elektronik Lokal, termasuk cara penggunaan sistem, pemilihan produk yang tersedia, serta mekanisme pengawasan dan evaluasi. Selain itu, tim juga memberikan pendampingan kepada para pengguna sistem untuk memastikan mereka dapat mengoperasikan Katalog Elektronik Lokal dengan lancar. Plt. Kepala Biro PBJ Setda Sulbar, M. Yamin Saleh menyampaikan, kegiatan itu bertujuan untuk memastikan seluruh UKPBJ di wilayah Sulbar dapat mengimplementasikan Katalog Elektronik Lokal dengan baik. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung setiap UKPBJ kabupaten dalam penerapan Katalog Elektronik Lokal dan berbagai inovasi pengadaan lainnya. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik, kita dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan efisien," kata M. Yamin, Rabu 12 Juni 2024. Penulis : Biro PBJ Setda Sulbar Editor : humassulbar