04 Okt 2025

Bapperida Sulbar Perkuat Peran dalam Aksi Iklim Global lewat Komitmen Program REDD+

 

Mamuju – Upaya penurunan emisi akibat deforestasi dan degradasi hutan di Sulawesi Barat memasuki tahap baru. Hal ini terkonfirmasi dalam pertemuan rutin Kelompok Kerja (Pokja) Reducing Emissions from Deforestation and forest Degradation (REDD+) Provinsi Sulbar yang digelar pada Kamis, 2 Oktober 2025 di Kantor Dinas Kehutanan.

 

Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar turut berperan aktif dalam forum ini. Mewakili Kepala Bapperida, Junda Maulana, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Arjanto, menegaskan bahwa rapat kali ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian penyaluran dana Result Based Payment (RBP) REDD+ Green Climate Fund (GCF) Output II periode 2024–2027 yang telah disetujui Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) pada 10 Oktober 2024.

 

Langkah ini juga dinilai selaras dengan misi keempat Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, yakni membangun infrastruktur, memperkuat konektivitas, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.

 

Dana tersebut disalurkan melalui Lembaga Perantara (LEMTARA), yaitu Yayasan Sulawesi Cipta Forum (SCF), yang bertugas sebagai pelaksana program di lapangan.

 

Dengan mengusung tema “Kolaborasi Para Pihak untuk Optimalisasi Hutan dan Lahan yang Berkontribusi terhadap Penurunan Emisi dan Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan di Sulawesi Barat”, rapat ini berfokus pada tiga agenda utama:

 

Pemaparan progres semester kedua pelaksanaan program RBP REDD+ oleh SCF, pembahasan perkembangan dokumen Forest Reference Emission Level (FREL) atau Forest Reference Level (FRL) sebagai baseline pengukuran emisi histori dan penyelarasan tindak lanjut lintas sektor untuk mempercepat pencapaian target.

 

Rapat dipimpin oleh Sekretaris Dinas Kehutanan, Suharnani Kahir, dan dihadiri oleh anggota Pokja REDD+ yang terdiri dari unsur Bapperida, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, BPDAS Karama, Biro Pemerintahan dan Kesra, serta Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Provinsi Sulbar.

 

“Diskusi hari ini menekankan pentingnya sinergi antarinstansi. SCF telah menyampaikan progres program, tim penyusun memaparkan dokumen FREL/FRL, dan semua pihak sepakat memperkuat kolaborasi agar target dapat tercapai,” jelas Arjanto.

 

Dengan komitmen bersama, Bapperida Sulbar menegaskan peran strategisnya dalam mendukung agenda perubahan iklim baik di tingkat nasional maupun global. (Rls)

Read 29 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments