26 Sep 2025

Disbun Sulbar Lakukan Monev Serangan Ulat Api pada Kebun Kelapa Sawit di Kabupaten Mamuju Tengah

 

Mamuju Tengah - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Bidang Perlindungan Perkebunan, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terkait serangan ulat api pada kebun kelapa sawit di Desa Tinali, Kabupaten Mamuju Tengah yang terjadi sejak tahun 2023. 

 

Monev ini dilakukan oleh Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Hartati Pawelloi bersama tim, pada Rabu, 24 September 2025. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut atas arahan Plt. Kadisbun Sulbar Faizal Thamrin.

 

Serangan ulat api ini sempat mencapai tingkat intensitas yang berat dan menjadi perhatian utama Disbun Sulbar.

 

Berdasarkan hasil monev, serangan ulat api yang melanda sejak tahun 2023 telah berhasil pulih sepenuhnya. Kondisi pada tahun 2024 juga menunjukkan pemulihan yang baik, sementara pada tahun 2025 serangan masih berada dalam ambang batas kendali yang dapat diatasi.

 

Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan, Hartati Pawelloi menuturkan bahwa serangan ulat api ini akan terus dikawal untuk meminimalisir potensi kerugian hasil perkebunan yang dialami oleh petani seperti tahun sebelumnya.

 

“Disbun Sulbar bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Mamuju Tengah akan mengawal perkembangan serangan ulat api ini untuk meminimalisir potensi kerugian hasil perkebunan para petani,” kata Hartati.

 

Upaya untuk meminimalisir kerugian hasil perkebunan ini merupakan salah satu dukungan Disbun Sulbar terhadap Misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

 

Perwakilan Regu Pengendali OPT (RPO), Suprapto menyampaikan bahwa serangan ulat yang eksplosi pada tahun 2023 dikarenakan kurangnya kewaspadaan petani pemilik kebun terhadap serangan ulat api dan serangan tersebut merupakan kejadian eksplosi pertama sehingga pelaporan dan penanganannya tergolong lambat.

 

“Serangan pada tahun 2023 mengalami eksplosi tergolong lambat karena serangan tersebut merupakan serangan besar pertama, sehingga petani masih belum waspada, saat sudah eksplosi barulah dilaporkan ke pemerintah setempat dan langsung dilakukan penanganan serangan," ucap Suprapto.

 

la menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian, Disbun Sulbar, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Mamuju Tengah, dan Pemerintah Desa Tinali yang telah memberikan perhatian terhadap serangan ulat api yang terjadi.

 

“Kami juga sangat mengapresiasi upaya Direktorat Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian, Disbun Sulbar, dan Dinas Kabupaten Mamuju Tengah karena cepat tanggap terhadap serangan yang terjadi," tuturnya.

 

Suprapto berharap, pemangku kepentingan terkait dapat membantu sarana dan prasarana pengendalian, seperti alat pelindung diri mengingat dampak kesehatan dan keamanan yang ditimbulkan apabila tidak menggunakan alat pelindung diri yang sesuai pada saat pengendalian.

 

"Kami masih waspada terhadap serangan ulat api hingga saat ini, dan kami berharap agar kami RPO dapat dibantu alat pelindung diri mengingat dampak kesehatan dan keamanan yang dapat timbul saat pengendalian apabila tidak menggunakan APD lengkap dan sesuai,” ujarnya.

 

Naskah : Disbun Sulbar 

Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Read 36 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments