Mamuju --BPBD Provinsi Sulawesi Barat kembali melaksanakan edukasi kebencanaan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan aparatur pemerintah melalui kegiatan Simulasi Gempa Bumi yang digelar di Gedung Kantor BPKP Sulawesi Barat, Jumat 5 Desember.
Pada kesempatan tersebut, Penelaah Teknis Kebijakan BPBD Sulawesi Barat, Muh. Ali, membawakan materi tentang Teknik Segitiga Kehidupan, yaitu metode aman menyelamatkan diri saat terjadi guncangan gempa bumi. Dalam penyampaiannya, Muh. Ali menjelaskan prinsip dasar perlindungan diri dengan memanfaatkan ruang aman di sekitar benda-benda kokoh, sehingga peserta dapat memahami cara mengurangi risiko cedera saat gempa.
“Pemahaman tentang segitiga kehidupan sangat penting, terutama di gedung perkantoran bertingkat seperti BPKP. Setiap orang harus mengenali titik aman, melindungi kepala, dan menghindari area rawan saat guncangan terjadi,” jelasnya di hadapan para peserta.
Sementara itu, Plt. Kalaksa BPBD Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini, sekaligus menegaskan bahwa seluruh kegiatan edukasi kebencanaan yang dilaksanakan BPBD sejalan dengan arahan dan petunjuk Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka.
“BPBD berkomitmen penuh meningkatkan kapasitas masyarakat dan aparatur dalam menghadapi ancaman gempa bumi. Apa yang dilakukan hari ini merupakan implementasi dari instruksi Bapak Gubernur agar seluruh ASN di Sulawesi Barat dibekali pengetahuan dan keterampilan tanggap bencana,” tegasnya. (Rls)
