16 Okt 2018

Masjid Imam Lapeo Dijadikan Wisata Religi

 Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin Kambo menjadikan Masjid Imam Lapeo menjadi tempat wisata religi berbasis masjid."Tolong jadikan masjid Imam Lapeo di Campalagian sebagai tempat wisata religi berbasis masjid, karena masjid itu dikenang bukan hanya di daerah Sulawesi atau Indonesia tapi di berbagai belahan dunia. Saya sudah launching wisata religi berbasis masjid bulan lalu di Keraton Cirebon sekaligus dijadikan sebagai ikon wisata religi berbasis masjid pertama di Indonesia. Pemerintah sudah menetapkan beberapa daerah wisata halal dan wisata religi seperti Aceh, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Barat, oleh karena itu hari ini saya pribadi putuskan untuk tambah satu provinsi lagi, yaitu Sulawesi Barat," kata Syafruddin Kambo yabg juga menjabat sebagai Menpan RB saat menyampaikan sambutan pada acara pengukuhan Dewan Mesjid Indonesia Provinsi Sulbar periode 2018-2023 di Auditorium lantai 4, kantor Gubernur Sulbar, Kamis, 4 Oktober 2018.

Usai pengukuhan, Syafruddin berpesan kepada seluruh jajaran pengurus untuk selalu memakmurkan dan memprioritaskan masjid sebagai tempat menjalin ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah, menjalin hubungan sesama umat. "Saya ucapkan selamat kepada seluruh pengurus yang dikukuhkan hari ini yang tentunya hasil dari musyawarah. Saya berpesan tolong dilaksanakan dan diamalkan sebagai sebuah ibadah 10 program utama DMI yang telah diatur ketentuannya," tuturnya.

Pada kesempatan itu, mantan Wakapolri tersebut juga menekankan para pengurus DMI dengan bekerja bersama dinas pariwisata kÑabupaten dan provinsi untuk membangun wisata religi berbasis masjid sebagai salah satu program DMI.Adapun pengurus yang dikukuhkan, yaitu ketua umum, Muh. Ali Baal Masdar, Sekretaris Umum, Jamil Barambangi, Bendahara Umum, Arifin Raseng beserta seluruh jajaran pengurus lainnya. 

Ia juga memberikan pengarahan pada aparatur sipil negara (ASN) Provinsi Sulawesi Barat mengenai peningkatan grade dan kualitas sumber daya manusia di lingkup birokrasi ASN. Terkait masalah calon pegawai negeri sipil, sebagai Menpan-RB, Syafruddin menyatakan negara saat ini sangat membutuhkan tambahan dikarenakan kurangnya SDM. Mantan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) tersebut juga akan memberikan solusi terbaik dengan skema Pegawai Pemerintah Perjanjian Kontrak (P3K).

"Saya akan memberikan suatu solusi atau inovasi bagaimana meningkatkan grade SDM, itu janji saya. Karena itu saya mengajak semua bapak ibu tolong mindset kita di ubah untuk memakmurkan bangsa dan negara bukan kelompok. Dan disisi lain kita harus menghargai usaha dan keringat para SDM kita juga harus meningkatkan SDM yang profesional. Jadi nanti akan ada skema P3K dengan umur minimal 20 tahun dan maksimal dua tahun sebelum pensiun di setiap jabatan," tandas Syafruddin.

Ditemui usai pengukuhan, Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar menyatakan, kunjungan Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia yang juga sebagai Menpan-RB dan sebagai tokoh daerah sangat diharapkan, jadi sudah sepatutnya diapresiasi saudara kita menjadi pejabat nasional.

"Harapan saya dan harapan kami semua sebagaimana yang disampaikan tadi oleh Menpan, bahwa CPNS akan diperhatikan dan diprioritaskan apalagi di bidang pendidikan dan kesehatan," pungkas mantan ketua TP-PKK tersebut. Hadir pada kesempatan tersebut, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, Ketua DPRD Sulbar, Amalia Atas beserta jajarannya, seluruh Bupati se Sulbar, Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Umar Septono, pengurus DMI pusat, dan para pimpinan OPD.

Read 1630 times
(0 votes)