Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat menggelar Pelatihan Baseline Data dalam rangka penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana di Hotel Maleo, Jumat, 3 Agustus 2018.
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar pada kesempatan tersebut menyampaikan, kegiatan BPBD tersebut sangat bagus untuk menafsir kerusakan akibat bencana, dan dapat menyiapkan serta menanggulangi bencana daerah. Apalagi dengan kordinasi yang baik bersama Dinas Kehutanan, Pertanian, dan Perikanan agar menjaga lingkungan.
“Karena itu saya harap, para peserta mengikuti dengan seksama kegiatan ini, agar lebih mengerti. Kepada semua pihak, saya juga menghimbau untuk bersama-sama menjaga lingkungan di sekitar kita, karena hal tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak. Yang terpenting, menjaga komunikasi dan lakukan koordinasi yang baik sehingga untuk meminimalisir segala bencana, kata Ali Baal
Masdar, saat ini di Sulbar, setiap kabupaten terdapat BPBD, termasuk di provinsi. Selain itu, juga ada Basarnas dan Tagana yang ada di bawah naungan Dinas Sosial. Untuk itu, diperlukan kordinasi antara satu dengan yang lain terkait rencana apa saja yang akan dilakukan dalam penanggulangan bencana daerah.
Sementara itu, Kepala BPBD Sulbar, Darno Madjid mengatakan, pelatihan baseline data yang dihadiri peserta dari enam kabupaten tersebut juga dimaksud untuk mengarahkan bagaimana daerah bisa menghitung kerusakan setelah terjadi bencana, juga bagaimana memelihara peralatan yang ada dengan meminimalkan anggaran dengan menggunakannya seefisien mungkin.
Pelatihan ini juga dimaksudkan untuk membahas teknis penyusunan baseline data lingkup Pemprov Sulbar, juga diharapkan para peserta dapat memahami pemeliharaan aset yang ada di BPBD, karena peralatan merupakan roh dan nyawa kita di BPBD ini. Apalagi hadir sebagai narasumber kita hari ini dari BPBD RI bidang ahli data, Marlina Adisty,” tandas Darno.