Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diperlukan suatu kebijakan dalam menyebarluaskan informasi agar tidak menimbulkan suatu dampak negatif yang dapat merugikan masyarakat“ Saya sudah pernah menjadi korban berita hoaks dan juga FB saya pernah dihacker, maka dari itu sekiranya masyarakat harus lebih cerdas mengunakan medsos begitupun bagi adik-adik wartawan dan pers sebaiknya berita yang akan disebarkan agar betul-betul mencari sumber informasi yang akurat sebelum dipublikasikan,”kata Wagub Sulbar , Enny Angraeni Anwar saat menyampaikan sambutan dalam acara saring sebelum sharing, melalui literasi digital sebagai upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di kalangan masyarakat yang berlangsung di pelataran Ballroom Hotel Maleo Mamuju, Kamis, 3 Mei 2018.
Dikemukakan, pelaksanaan literasi yang diadakan Badan Pengelolaan Terorisme Sulbar (BNPT), merupakan suatu kemajuan dalam perkembangan ilmu dan teknologi, sehingga dalam pengaplikasiannya masyarakat dituntut lebih memahami kemajuan dari teknologi digital tersebut.“ Marilah kita lebih bijak bersosial media, sebaiknya saring and sharing terlebih dahulu kita utamakan dan harus pintar memilah apakah harus menyebarkan, menyimpan atau menghapus file-file yang kita terima,”sambung Enny
Enny juga menyampaikan perlunya melakukan sosialisasi yang lebih dikalangan masyarakat, terutama bagi para pelajar dan mahasiswa yang aktif dalam media sosial agar manfaat dari aplikasi tersebut dapat lebih dirasakanKepala Penanggulangan Terorisme Sulbar (BNPT), Rahmat Sanusi menyampaikan, BNPT adalah sebuah lembaga pemerintah non kementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan dibidang penaggulangan terorisme.Selain itu, menghadapi ancaman yang ada di Sulawesi Barat merupakan program utama dari BNPT sulbar, dimana tanah malaqbiq merupakan daerah kategori segitiga emas. Hal tersebut dikarenakan jalur srategis dari kota Makassar Ke Palu dan Kalimantan menjadi peluang besar bagi para terorisme menjalankan aksinya.“ Sulbar merupakan lalu lalang teroris,dari dulu waktu kita melakukan rapat koordinasi salah satu peserta mengaku sebagai mantan teroris dan mengatakan sulbar merupakan tempat lalu lalang makanya kita harus antisipasi,” sebut Rahmat.Terkait pencegahan teroris yang sudah menjadi tugas dari kepala BNPT, pihaknya akan membangun koordinasi dan melakukan kerja sama kepada pihak kepolisian dan danramil sekitar demi menciptakan daerah yang aman tanpa teroris.“ Banyak bibit-bibit dari Suroso yang ada di Palu, dan pasti akan menyebar di Sulbar, maka dari itu diperlukan antispasi,” tandas Rahma