24 Mei 2017

Ibu Wagub Sulbar Membuka Acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah Sulbar

 

Dalam rapat Hiht Level Meeting yang dipimpin langusng oleh Wakil Gubernur Sulbar, Hj. Enny Anggraeni Anwar, meminta kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan OPD lingkup Pemprov Sulbar untuk meningkatkan koordinasi.Kegiatan Rapat HLM ini diselenggarakan oleh Biro Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemprov Sulbar. Kegiatan ini merupakan bagian dari koordinasi jelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H. Kegiatan ini di dilaksanakan di Lantai II kantor Gubernur pada Hari Selasa Tanggal 23 Mei 2017. “Melalui High Level Meeting ini, kepada TPID se-Sulbar dan semua OPD yang terlibat di dalamnya untuk bekerja sama, mensinergikan  kegiatan yang bertujuan untuk pengendalian inflasi yang rendah dan stabil,” kata Wagub Sulbar Enny Anggraeni saat membuka acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah Sulbar

Dalam sambutan yang diberikan Mantan Anggota DPR  RI ini menjelaskan , pertumbuhan ekonomi Sulbar tumbuh positif dan berkesinambungan. Hal ini, katanya, dicapai melalui stabilitas harga yang tercermin dalam tingkat inflasi. Dengan berdasarkan pantauan Badan pusat Statistik (BPS), inflasi Sulbar untuk April sebesar 0,06 persen Month to Month (MTM) atau setara dengan 4,25 persen Year on Year (YOY).

Melaui kesempatan ini Wagub Enny berharap agar TPID se-Sulbar, aparat penegak hukum, OPD, serta lembaga terkait untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang baik,tegas Enny.

Dengan begitu, pesan Enny lagi, maka dapat diketahui kecukupan stock dan kelancaran distribusi. “Termasuk pula perkembangan harga-harga komoditas yang biasa menyebabkan kenaikan inflasi pada Ramadhan dan Idul Fitri,” katanya.

Wagub Enny Anggraeni contohnya, sejumlah komoditas yang perlu dikontrol itu seperti, beras, daging, ayam ras, bawang merah, cabe keriting, telur ayam ras, dan beberapa komoditi lainnya itu perlu adanya pengawasan.  “Saya percaya bahwa pencapaian positif ini tak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah melalui TPID Sulbar dan kabupaten serta lembaga lainnya yang mendukung program pengendalian inflasi,” kata mantan Anggota DPR RI ini.

Begitu juga dengan  angkutan udara dan antar kota. Dengan koordinasi yang kuat kepada semua stakeholder maka penimbunan stock yang menyebabkan kelangkaan-kelangkaan komoditi dapat dihindari,” Ujar enny.

Dalam rapat ini, Wagub Sulbar sampaikan, beras merupakan komoditi yang paling berpengaruh saat Ramadhan dan Idul Fitri. “Untuk itu diharapkan kepada Bulog agar menjaga ketersediaan beras. Pastikan beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang dan saat Ramadhan dan Idul Fitri,” harapnya.

Beberapa waktu lalu, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar melakukan peninjauan ke gudang Bulog. Kala itu, gubernur hendak memastikan ketersediaan beras. “Dan, Alhamdulillah, jelang Ramadhan dan Idul Fitri beras kita akan mencukupi,” kata Ali Baal Masdar tempo hari.

Kepala Bidang Perekonomian Biro Ekbang Sulbar, Asmar mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 52 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016.

Serta, kata Asmar, Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pembentukan Panitia High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Barat.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan koordinasi untuk menjamin ketersediaan stock dan kelancaran distribusi bahan pangan pokok pada tiap kabupaten di Sulbar menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2017.

Yang berit, masih Asmar, mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dalam pengendalian inflasi di tiap kabupaten. Kegiatan High Level Meeting diikuti oleh 50 orang dari pelbagai OPD terkait dan TPID se-Sulbar.

Dalam rapat ini, sejumpah pihak hadir, antara lain Kepala Biro Ekbang Sulbar Muh. Ali Chandra (duduk di sisi kiri Wagub Sulbar pada gambar di atas, red), Kepala Kantor BI Wilayah Sulbar Dadal Angkoro, Kepala BPS Sulbar Suntono, dari Polda Sulbar Dir Intel KBP Heri, TPID se-Sulbar dan undangan lainnya.

 

Read 1370 times
(0 votes)