17 Des 2019

dr Indah, RSUD Sulbar Telah Memiliki Akreditasi Bintang Empat

Rumah sakit Regional milik pemerintah Sulawesi Barat terus melakukan pembenahan untuk mengembalikan kembali kepercayaan masyarakat agar dapat berobat ke rumah sakit ini. Tentunya ini menjadi tantangan kedepan dr Indah yang telah dilantik menjadi direktur rumah sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat. 

Menurut dr Indah yang ditemui dikantornya pada selasa, 17 Desember 2019,  menuturkan tentang apa saja yang akan dilakukan untuk membenahi rumah sakit regional pemerintah Sulawesi Barat, yang saat ini telah terbangun megah yang berada diatas bukit dijalan Martadinata Kecamatan Simboro, Mamuju. 

 Dalam ulasannya, mantan plt Kadis kesehatan Sulbar iini menjelaskan bahwa target kedepan yang telah  diupayakan, tentu saja akreditasi rumah sakit ini harus lulus dengan nilai yang baik agar pelayanan rumah sakit terus dapat berjalan dan masyrakat miskin, terkhusus  kelas III yang rata rata memiliki bpjs bantuan dari  pemerintah dapat terus terkafer. 

"Usai disurvei oleh tim survei komisi akreditasi di rumah sakit di RSUD Provinsi Sulbar pada bulan November, Tim survei ini telah mengeluarkan hasil penilaiannya. Melihat RSUD ini di dukung dengan gedung baru yang terbangun di atas bukit dan didukung jumlah dokter 24 orang dan 17 poliklinik, menjadi point bagi RSUD kita. Dengan hasil yang membanggakan akhirnya RSUD milik pemerintah Sulbar telah terakreditasi dengan bintang empat. Ini merupakan hal yang membahagiakan, dengan harapan RSUD pemerintah Sulbar yang telah memiliki akreditasi, maka pelayanan dapat berjalan dengan baik, khususnya peserta BPJS dapat terkafer "Ujarnya.

Selain itu, dr Indah menjelaskan tentang kelanjutan program jangka menengah di tahun 2020, Dimana rencananya akan membuka pelayanan jantung.  Jadi saat ini kita sementara memprogramkan pelayanan prioritas yaitu layanan jantung. layanan jantung ini rencananya tahun 2020, kita akan membeli alatnya  dan dokternya akan disekolahkan beserta perawatnya. Sehingga  persiapan dalam 1 tahun ini mudah-mudahan dapat berjalan lancar. Jika Dokter spesialis jantung yang kita sekolahkan telah selesai menambah ilmnya tentang jantung yang lebih kesepesialisnya dan kemudian jika alatnya juga telah tersedia, maka pelayanan jantung ini sudah bisa terlaksana pada akhir tahun 2020 mendatang. 

Kemudian lanjut dr Indah mengatakan, usai spesialis jantung telah terlayani dengan baik.Selanjutnya akan mendorong pelayanan orologi dan pelayanan saraf. Begitu pun penguatan sarana dan prasarana  untuk rumah sakit terkhusus kepada pelayanan ibu dan anak.

Bukan hanya itu menurut dr Indah, untuk mendukung sumber daya manusia, pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah menggandeng dua perusahaan besar asal Jepang yakni, Gakken Holding dan Kaikoukai Health Group sebagai upaya percepatan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan dan kesehatan Peningkatan kapasitas  atau peningkatan skill sumber daya manusia untuk tenaga perawat, yang nantinya tenaga-tenaga ini nantinya akan diberdayakan dirumah sakit. Bila perawat tersebut lulus dalam bahasa jepang dan skillnya telah ditingkatkan, maka pemerintah sulbar membuka peluang bagi perawat agar bisa keluar bekerja di jepang. 

Sedangkan program jangka panjang,dijelaskan pula,akan memberikan penguatan kepada rumah sakit dalam rangka pembangunan atau persiapan ibukota negara  di Kalimantan. Persiapan ini dilakukan untuk menopang Ibukota negara yang berada dekat dengan Provinsi Sulawesi Barat. 

Sebagai daerah tetangga, tentu kita akan meningkatkan layanan yang lebih baik.Tujuannya adalah agar para investor mau datang ke Sulawesi Barat dengan tujuan menanamkan sahamnya agar dapat berinvestasi dengan aman dengan didukung ketersedian rumah sakit yang layak. 

Pasalnya, para bule atau pendatang yang datang dari luar negeri, mereka tidak mau bekerja pada suatu tempat jika tidak yakin betul kesehatannya akan terbackup layanan kesehatan yang ada di daerah tersebut yang terstandar dan bermutu. Inilah tantangan kita kedepan untuk terus melakukan pembenahan di rumah sakit ini. Dengan jumlah dokter 24 orang dan kedepan akan mengontrak dokter spesialis mata, karena saat ini dokter sepsialis mata belum ada. Sehingga 2020 mendatang akan kita benahi satu demi satu permasalahan. 

 Walaupun masih banyak kendala, namun kita coba benahi. Salah satunya juga adalah  terkesedian obat. Dimana masih melakukan sistem tender yang membutuhkan proses yang lama. inilah yang menjadi kendala, dikala obat telah habis, obat terbaru belum terbeli. Ini dikarenakan ketidakpastian dana pembelian obat -obatan yang pas. jadi diperencanaan dengan kebutuhan pelayanan yang tidak pas, ujar dr Indah. 

"Inilah yang akan kita benahi, mudah-mudahan ini tidak lagi terjadi. Apalagi jika  RSUD ini sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), kita bisa menentukan sikap. Dimana kala obat tidak tersedia, langsung bisa kita beli tanpa biasanya selama ini berbicara melalui tender yang prosesnya itukan lama. Itu yang menjadi kendala di RSUD, dengan sistem yang sekarang ujar dr Indah. 

Namun, Kalau sudah BLUD semua masalah masalah akan ada jalan keluarnya dan ditahun 2020 kita sudah akan BLUD. Dengan harapan, jika semua telah tersedia kita akan melakukan promosi tentang apa saja yang ada di rumah sakit, apa saja yang kita punyai dan apa saja yang telah kita sudah lakukan dirumah sakit, itu akan dipromosikan keluar. sehingga animo masyarakat untuk datang ke Rumah sakit regional untuk berobat semakin besar dan kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit ini bisa kembali, harap dr Indah.   

  

Salah satu Tim Survei yang lagi melakukan survei disetiap  ruangan  di RSUD Sulbar didampingi oleh Direktur Rumah Sakit, dr Indah dan beberapa Dokter dan perawat.  

Read 1834 times Last modified on Selasa, 17 Desember 2019 13:05
(0 votes)