07 Feb 2017

DISPORA siap mencetak Pemuda dan Insan Olahraga yang Malaqbiq

Setelah berlakunya OPD baru, Dinas Kepemudaan dan olahraga provinsi Sulawesi Barat kembali menata target kinerja berdasarkan indikator urusannya. Karena pemuda adalah harapan bangsa dan olahraga dapat menyatukan semangat bangsa adalah tagline yang memberi semangat dan qirah bekerja bagi seluruh ASN yang berada di DISPORA Sulbar. Urusan kepemudaan dan keolahragaan adalah sektor yang harus didorong untuk mewujudkan masyarakat malaqbiq sebab hanya pemuda malaqbiq yang dapat menjadi penerus perjuangan bangsa dan hanya insan olahraga malaqbiq yang mampu membuat prestasi gemilang dan mengharumkan nama Bumi Malaqbiq ini.. Pada perencanaan tahun 2017, di bawah pimpinan Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Carlo B. Tewu, Dispora menggagas sejumlah program yang adaptive. Program ini hadir untuk menjawab sejumlah tantangan serta persoalan yang menggerogoti sektor kepemudaan dan keolahragaan. Tak dapat dipungkiri bahwa selama ini persoalan kepemudaan dan keolahragaan belum usai bahkan semakin penuh tantangan di tengah atmosfir Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang tak lain adalah wajah baru dari globalisasi. Berdasarkan Undang-Undang Kepemudaan Nomor 40 tahun 2009, disebutkan bahkan pemuda adalah mereka yang berusia 16 hingga 30 tahun. Dalam pelayanan kepemudaan, penyadaran,pembinaan, dan pengembangan pemuda adalah peran utama pemerintah agar kepeloporan,kepemimpinan dan kemandirian pemuda dapat terwujud nyata. Sejumlah persoalan yang mewarnai kondisi kepemudaan saat ini, diantaranya adalah masih tingginya tingkat pengangguran terbuka, rendahnya partisipasi pemuda dalam pembangunan, tingginya penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda dan minim akses data indikator kepemudaan. Program adaptive untuk menjawab tingginya tingkat pengangguran dikalangan pemuda adalah kewirausahaan pemuda. Seperti yang dilansir Antara News.com, kepala BPS Sulbar, Suntono, menyebutkan bahwa pada Februari 2016, Penduduk usia kerja di Sulawesi Barat mencapai 887,4 ribu dan tingkat pengangguran terbuka pada usia kerja tersebut mencapai 17,4 ribu orang. Berdasarkan UU ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003, usia tenaga kerja adalah usia produktif dari 15 sampai 64 tahun. Dengan data ini maka dapat ditarik sebuah asumsi bahwa pemuda dikategorikan sebagai usia produktif yang tak lain adalah usia kerja dan diantara usia kerja itu terdapat sejumlah usia pemuda yang tidak berkerja alias menganggur. Senada dengan data Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, tingkat pengangguran berdasarkan kategori kelulusan sekolah berada pada pemuda lulusan SMA mencapai 29 % dan SMK 20 %. Data yang fantastis ini semakin diperkuat dengan mindset masyarakat kita yang cenderung bermain pada wilayah “Mencari pekerjaan” bukannya “ membuka lapangan pekerjaan”. Melalui program kewirausahaan diharapkan pemuda dapat mandiri dan sejahtera sebab hanya pemuda sejahtera yang mampu berfikir,bertutur dan bersikap Malaqbiq Angka prevalensi pengguna narkoba Sulawesi Barat tahun 2015 mencapai 17.539 orang. Penyalahguna narkoba terbanyak terdapat pada range usia pemuda. Untuk menjawab persoalan ini, di tahun 2017, DISPORA menyelenggarakan Pemuda Anti Narkoba Tk Provinsi yang akan melibatkan pelajar dan mahasiswa sebagai peserta. Program ini juga merupakan rekomendasi Rapat Koordinasi bersama POLDA Sulbar, Pemprov Sulbar, dan BNNP Sulbar di tahun 2016, agar seluruh SKPD (saat ini OPD,red) dapat mengambil peran dalam memerangi bahaya penyalahgunaan Narkoba di Sulawesi Barat. Terkait dengan masih rendahnya partisipasi pemuda dalam pembangunan dan minimnya akses data maka DISPORA mempersiapkan berbagai program unggulan kepemudaan seperti peningkatan peran serta pemuda dan pendataan indikator kepemudaan agar potensi kepemudaan di Sulawesi Barat dapat terpetakan secara maksimal dan dapat diakses secara Online oleh masyarakat luas. Sejumlah Indikator dan instrumen pendataan telah dipersiapkan seperti Data Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan, data pemuda pelopor dan masih banyak lainnya “ Pendataan ini akan semakin mempermudah pemerintah dalam menyusun perencanaan dan pengambilan kebijakan. Pendataan ini tidak hanya di sektor kepemudaan tapi juga keolahragaan dengan Indikator atlit, prestasi dan lainnya”, ungkap KADISPORA Sulbar,Drs H Herdin Ismail,MM Untuk sektor keolahragaan, sejumlah persoalan turut mewarnai geliat keolahragaan Sulawesi Barat. Rendahnya sarana dan prasarana Olahraga, rendahnya minat masyarakat untuk berolahraga, minimnya event olahraga Sulbar, dan minimnya capaian target kejuaraan tk Nasional menambah girah DISPORA untuk memacu diri dalam menyelesaikan sejumlah persoalan tersebut. Untuk itu, program yang akan dilaksanakan adalah peningkatan sarana dan prasarana olahraga serta peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga. Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga ini meliputi pelatihan SKJ; partisipasi Sulawesi Barat pada kejuaraan pelajar Tk Nasional seperti Kejurnas PPLP dan POPNAS dengan target medali emas untuk 3 cabang olahraga binaan Sulbar yakni Takraw, dayung dan pencak Silat; serta yang tak kalah pentingnya adalah pelaksanaan Celebes Pra series DOWNHILL RACE pada 3-6 Maret 2016 yang akan memperebutkan piala Sulawesi Barat. Dengan segala sumber daya yang dimiliki, DISPORA mencoba memasang target capaian indikator di tahun 2017, diantaranya adalah 311 orang pemuda kader, 60 orang kader kewirasahaan muda, 12 OKP Binaan, Medali Emas di 3 Cabor, serta peningkatan sarana prasarana olahraga yang meliputi pembangunan semi Indoor Sepak Takraw, pembangunan gudang penyimpanan peralatan perahu, renovasi lapangan pencak silat dan revitalisasi lapangan Tamangalle serta rencana pengadaan perahu Rowing agar dapat memperkuat tim dayung Sulawesi Barat dalam kompetisi nasional. “Sistem perencanaan kamilah yang menghadirkan adaptive program ini. Pada Rapat Koordinasi TK Provinsi. Stakeholder DISPORA dilibatkan untuk menemukan solusi disetiap masalah. Untuk Renja 2018 kembali kami akan laksanakan Rakord TK provinsi dan akan dilaksanakan sebelum Musrenbang Provinsi” ungkap kasugab Program dan Keuangan DISPORA,Imelda. Senada dengan itu, KADISPORA SULBAR pun menguatkan bahwa dalam mencapai target kinerja, DISPORA tak dapat bekerja sendiri. Seluruh stakeholder atau mitra DISPORA baik itu lintas sektor lainnya seperti DIKBUD dan DISNAKER, lembaga kepemudaan dan keolahragaan seperti KNPI dan KONI, akan dilibatkan serta dalam menggagas desain program kepemudaan dan keolahragaan Sulawesi Barat sehingga DISPORA Sulbar mampu mencetak pemuda dan insan olahraga yang malaqbiq.

Read 1450 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments