Print this page
26 Nov 2025

BPBD Sulbar Tekankan Pentingnya Peran Komunikasi Kebencanaan dan Kesiapsiagaan Berbasis Komunitas Perkuat Ketangguhan Daerah

 

Mamuju — Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Arnidah, mewakili Plt. Kalaksa BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menghadiri sekaligus membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema “Adaptive Capacity, Collective Action dalam Mitigasi Pasca Bencana di Kabupaten Mamuju”. 

 

FGD ini diselenggarakan oleh RAPI Daerah 34 Sulbar dan berlangsung di Gedung Aula Marasa Corner, Kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Selasa 25 November 2025.

 

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulbar Arnidah menekankan pentingnya peran komunikasi kebencanaan serta kesiapsiagaan berbasis komunitas dalam memperkuat ketangguhan daerah.

 

“RAPI berkewajiban mendukung pemerintah daerah dalam membangun komunikasi yang responsif, terutama saat masa tanggap darurat dan pascabencana. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang tangguh,” pungkas Arnidah.

 

Usai pembukaan, dilanjutkan sesi diskusi, dalam kesempatan ini, Arnidah menyampaikan pandangan terkait penguatan kapasitas adaptif masyarakat serta pentingnya mekanisme kerja sama antar pemangku kepentingan.

 

“Mitigasi pascabencana tidak hanya berbicara soal penanganan infrastruktur, tetapi juga bagaimana memulihkan fungsi sosial, ekonomi, dan psikologis masyarakat secara berkelanjutan," ucap Arnidah.

 

Arnidah mengungkapkan, BPBD Sulbar terus mendorong sinergi bersama komunitas, lembaga komunikasi seperti RAPI, serta perangkat daerah lainnya untuk membangun sistem mitigasi yang lebih adaptif.

 

Ia menegaskan, kegiatan FGD seperti ini sangat relevan untuk menyelaraskan strategi lapangan dengan kebijakan pemerintah provinsi, termasuk dalam penguatan edukasi kebencanaan.

 

Kegiatan ini juga menindaklanjuti arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan terpadu dan pendekatan kolektif dalam penanggulangan bencana.

 

“Gubernur menekankan bahwa mitigasi harus dilakukan tidak parsial, tetapi kolaboratif. Semua unsur, baik pemerintah, komunitas, lembaga komunikasi, dan masyarakat harus bekerja bersama untuk menciptakan Sulbar yang lebih siap terhadap ancaman bencana,” tambah Arnidah dalam penyampaiannya.

 

Secara terpisah, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah juga menegaskan komitmen BPBD Sulbar dalam meningkatkan kesiapsiagaan daerah.

 

“Kami menginstruksikan seluruh jajaran BPBD untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dan memastikan bahwa mitigasi pascabencana di Mamuju dilakukan secara terukur, cepat, dan melibatkan masyarakat. Adaptive capacity adalah fondasi agar kita tidak hanya pulih, tetapi bangkit lebih kuat,” tegasnya.

 

FGD ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam menyusun rekomendasi teknis serta kebijakan bersama untuk memperkuat mitigasi pascabencana di Kabupaten Mamuju dan wilayah lainnya di Sulbar.

 

Naskah : BPBD Sulbar 

Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Read 11 times
(1 Vote)