Kominfo Sulbar -- Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar bersama Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengikuti Halal bi Halal Ikatan Alumni (IKA) Unhas secara virtual di ruang Oval lantai 3 kantor Gubernur Sulawesi barat, Jumat 5 Juni 2020. Halal bi Halal mengusung tema " Tetap menjaga silaturrahmi dan produktif di tengah pandemi covid-19. Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengatakan, meski acara ini dilakukan secara virtual karena kondisi di tengah wabah Covid-19, tetap harus mengeratkan makna semangat persaudaraan dan kebersamaan para alumni "Halal bihalal merupakan juga media untuk meretas perbedaan yang dapat merusak nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman, dan menjadikan keberagaman sebagai kekuatan potensi untuk saling menguatkan dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama pandemi Covid-19 yang telah menimbulkan dampak di berbagai aspek kehidupan," kata Ali Baal Untuk itu, kiranya silaturrahmi ini dapat dijadikan momentum untuk memperkuat tekad alumni dalam memberikan kontribusi dengan berperan bersama pemerintah dan semua pihak, untuk mengatasi berbagai permasalahan akibat pandemi Covid-19. "Karena itulah, saya berharap segenap warga IKA Unhas Korwil Sulawesi Barat untuk bersama pemerintah daerah dan semua stakeholder yang ada, berperan dan berkontribusi dalam mengatasi berbagai permasalahan akibat pandemi Covid-19, termasuk memberi bimbingan dan edukasi kepada masyarakat," sambungnya. Sekprov Sulbar, Muhammad Idris yang juga merupakan Ketua IKA Korwil Sulbar mengatakan , melalui silaturahmi ini hubungan antara pemerintah provinsi dan Ikatan Alumni Unhas ini bisa terjalin kerjasama yang baik "Alhamdulillah, ada program baru di program sekolah pasca sarjana unhas yang saat ini telah diikuti oleh satu kelas khusus dari Sulbar yaitu kelas otonomi daerah. Ini adalah kelas pertama di indonesia dan satu-satunya di indonesia dan saya kira kesempatan bagi daerah kabupaten kota untuk bisa mensupport program ini sekaligus kita ingin menjadikan Sulbar ini menjadi salah satu pintu masuk untuk memperkuat otonomi daerah. Itulah sebabnya, melalui alumni kita terus menjalin kerja sama karena prinsip kami di alumni tidak ada kemajuan tanpa kolaborasi,"…
Kominfo Sulbar-- Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, meresmikan penggunaan perdana eskalator atau tangga jalan Masjid Raya Suada Mamuju, Jumat 5 Juni 2020. Peresmian berlangsung sebelum pelaksanaan shalat jumat, yang ditandai dengan pengguntingan pita. Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, merasa bersyukur atas selesainya pekerjaan pemasangan eskalator di Masjid Suada, yang diperkirakan telah membutuhkan waktu selama enam bulan. Dengan adanya eskalator tersebut, Ali Baal berharap, dapat menambah antusias dan semakin mempermudah masyarakat beribadah, khususnya bagi yang sudah lanjut usia, mengingat tempat shalat di masjid itu berada di lantai dua. "Mungkin dulu orang-orang tua susah naiknya karena tinggi, jadi adanya eskalator ini masjid kita bisa semakin bagus dan banyak orang beribadah di dalamnya, itu yang kita inginkan,"harap Ali Baal Ketua Harian Pengurus Masjid Suada Mamuju, Ramli, mengatakan, adanya eskalator itu dapat memudahkan masyarakat untuk beribadah di Masjid Suada, terutama bagi orang lanjut usia. "Ini sangat membantu apalagi bagi orang lanjut usia, karena selama ini biasanya mereka shalat di bawah dan Alhamdulillah sekarang sudah bisa naik,"tutur Ramli Ia menambahkan, eskalator tersebut merupakan bantuan Pemprov Sulbar dan itu murni dari Gubernur Sulbar. Sesaat setelah meresmikan, Gubernur Sulbar dan rombongan langsung menuju lantai 2 masjid dengan menggunakan eskalator itu, untuk melaksanakan shalat jumat bersama dengan jamaah lainnya. Pelaksanaan shalat jumat di Masjid Suada Mamuju tetap menerapkan protokol kesehatan. (mhy)
Kominfo Sulbar -- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, melakukan rapat koordinasi bersama Forkopimda, Bupati se-Sulbar, dan Kementrian Agama Sulawesi Barat, tentang panduan penyelenggaraan kegiatan keagamaan dirumah ibadah dalam mewujudkan masyarakat produktif dan aman covid dimasa pandemi melalui video conference di Rujab Gubernur Sulbar, Jumat, 5 Juni 2020 Dalam rapat tersebut Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, Mengatakan dalam penyelenggaraan kegiatan ibadah keagamaan pada setiap rumah ibadah harus tetap mengutamakan protokol kesehatan. "Petugas yang nantinya ditugaskan di setiap rumah ibadah harus tegas, jangan berikan kelonggaran kepada satu orangpun jika tidak memenuhi protokol kesehatan, pengukuran suhu tubuh, tidak menggunakan masker, dan sedang mengalami gangguan kesehatan untuk beribadah dirumah ibadah,"ucapnya Oleh karena itu, lanjut Ali Baal, pengurus rumah ibadah harus segera mengajukan surat keterangan kepada ketua tim gugus sesuai dengan tingkatan rumah ibadah itu, bahwa kawasan atau lingkungan rumah ibadah tersebut aman dari covid -19 Ia juga mengatakan, protokol kesehatan tidak hanya berlaku pada rumah ibadah tetapi berlaku juga pada tempat-tempat lainnya, misalnya perbatasan-perbatasan daerah khususnya di Kecamatan Sarjo dan Paku. "Tim yang saat ini sedang bertugas untuk penanganan covid-19 diharapkan tetap semangat jangan cepat merasa puas, kita tidak ingin Sulbar kita ini terjadi kesalahan akibat rasa puas yang terlalu cepat,"tandasnya Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, selaku moderator pada rapat tersebut juga menyampaikan, sistem protokol kesehatan yang nantinya di terapkan di setiap rumah ibadah harus sangat ketat. "Kita tidak boleh lalai sekecil apapun, jika kita lalai terhadap satu orang, itu akan sangat berdampak besar,"kata Idris Ia juga berharap kepada para Bupati se-Sulbar untuk membantu menyukseskan kebijakan Gubernur Sulbar yang memastikan UMKM yang terdampak covid bisa terbangun kembali dengan baik. "Nantinya Gubernur tidak akan memberikan bantuan kepada UMKM yang tidak valid, oleh karena itu bantuan para Bupati dibutuhkan untuk menyukseskan hal tersebut,"pungkasnya Kepala Kanwil Departemen Agama Sulbar, M. Muflih B. Fattah, mengatakan dilaksanakannya rapat tersebut dalam…
Kominfo Sulbar-- Pemprov Sulbar turut berpartisipasi dalam lomba inovasi daerah yang digelar Kemendagri RI, dalam rangka menyongsong tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19. Dari tujuh sektor yang ditetapkan dalam lomba, Pemprov Sulbar memilih empat sektor, yakni pasar tradisional, pasar modern, tranportasi dan PTSP. Lokasi percontohan dari empat sektor itu, semuanya berada di Kota Mamuju, yakni pada sektor pasar tradisional, dipilih Pasar Ikan di TPI, pasar modern dipilih Maleo Town Square (Matos), transportasi dipilih Pelabuhan TPI, sedangkan PTSP dipilih Kantor PTSP Sulbar. Dalam mempersiapkan rancangan setiap lokasi percontohan, Pemprov Sulbar menggelar rapat pemantapan akhir, yang berlangsung di ruang meeting lantai 2 Kantor Gubernur Sulbar, Rabu 3 Juni 2020. Sekprov Sulbar Muhammad Idris, mengatakan, Pemprov Sulbar akan membuat konsep rancangannya, yakni akan menonjolkan inovasi di dalamnya dengan penyesuaian penerapan protokol kesehatan. "Yang ingin ditonjolkan adalah merancang inovasi atau hal-hal baru yang dilakukan Pemprov Sulbar, untuk mengawal masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19,"ucap Idris Idris menegaskan, keempat sektor yang terpilih diharapkan persiapannya bisa terkonsolidasi, sehingga dapat memenuhi target waktu yang ditentukan oleh Kemendagri RI. "Taget yang ditetapkan, yaitu bahannya harus sudah terkirim ke pusat pada 8 Juni 2020,"ungkap Idris Dalam lomba itu, Idris berharap, Pemprov Sulbar bisa mendapatkan juara, sebab menurutnya segala upaya mempersiapkan sektor yang dipilih itu sesuai kondisi riil pada setiap lokasi yang ditunjuk. "Kita tetap berharap mendapatkan juara, apa lagi yang akan kita lakukan itu sesuai kondisi rill. Berhasil tidaknya itu persoalan berikutnya, yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin, apakah inovasi yang kita tonjolkan itu bagus atau tidak, tergantung tim penilai pusat,"pungkasnya Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulbar, Muh. Hamzah, menegaskan, segala persiapan di setiap lokasi pada empat sektor harus segera diselesaikan, misalanya penyiapan logistik penanganan Covid-19, sehingga proses pembuatan video bisa secepatnya dilakukan. "Besok kita sudah mulai mengambil gambar, jadi hari ini…
Kominfo Sulbar-- Beberapa waktu lalu terdapat informasi yang beredar, baik melalui media sosial maupun dari kalangan masyarakat, yang menyebutkan tiga pasien Covid-19 asal Mamuju melarikan diri dari RSUD Regional Sulbar Menyikapi hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulbar menggelar rapat gabungan pansus untuk membahas permasalahan tersebut, Selasa 2 Juni 2020. Rapat berlangsung di Gedung DPRD Sulbar, dipimpin Ketua DPRD Sulbar St. Suraidah Suhardi dan dihadiri Sekprov Sulbar, Muhammad Idris. Ketua DPRD Sulbar, St. Suraidah Suhardi, mengatakan, adanya kejadian itu dinilai menjadi suatu hal telah mencoreng nama baik Sulbar, apalagi sudah menjadi pemberitaan nasional. Disamping itu, menjadi bukti refocusing anggaran yang telah dilakukan tidak dapat dimaksimalkan. "Kita berharap refokusing anggaran bisa dimaksimalkan, tetapi fakta yang ada masih terjadi hal-hal tidak diinginkan," kata Suraidah Menanggapi hal tersebut, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, mengatakan, permasalahan itu membutuhkan pemikiran yang matang secara bersama dan berupaya menguatkan para tenaga medis. "Mari kita bersama-sama menguatkan kedepan para tenaga medis kita. Jika tenaga medis tidak kuat, maka akan berimbas pada yang lain,"pungkas Idris Dikemukakan, penanganan Covid-19 di tiga bidang pada dasarnya dinilai tidak melalui Standar Operasional Prosedur (SOP), baik di kalangan pusat maupun di daerah itu sendiri. "Kita telah bekerja secara baik dan sesuai protokol kesehatan yang ada, akan tetapi hal itu masih dinilai tidak memuaskan di mata masyarakat dan memang itu tidak dipungkiri,"ujar Idris Idris menambahkan, berbicara Covid-19 tentunya selalu berbicara tentang kesehatan, sehingga perlu diketahui pihaknya telah bekerja mulai 17 Maret lalu hingga sekarang. Direktur RSUD Regional Sulbar, dr. Indahwati Nursyamsih, mengatakan, turut menyayangkan kejadian itu, pasalnya tiga pasien tersebut sementara dalam proses penyembuhan sesuai protokol kesehatan yang telah diatur oleh Kemenkes RI. "Pasien yang melarikan diri itu dinilai memang mengalami tekanan psikologis dan tekanan luar dari keluarga, sehingga menyebabkan pasien stres dan melarikan diri, tidak mengindahkan pelayanan kesehatan yang semestinya dilalui,"ungkap Indahwati Lebih lanjut,…
Kominfo Sulbar -- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar didampingi Sekprov Sulbar, Muhammad Idris menyerahkan secara simbolis bantuan mobil ambulance, dan peminjaman mobil tangki, serta tandon air untuk kabupaten dalam penanganan Covid-19. Bantuan diserahkan di Kantor Gubernur Sulbar, Selasa, 2 Juni 2020. "Penyerahan bantuan mobil ambulans, serta peminjaman tangki dan tandon air ini, masing-masing akan diserahkan kepada enam kabupaten yang ada, namun untuk saat ini hanya beberapa kabupaten saja yang akan dapat, seperti Mamuju tengah, Majene, Polewali Mandar dan Mamasa, Insya Allah di bulan depan untuk Kabupaten dan Mamuju Utara akan menyusul, dan semua kabupaten akan dapat bantuan ," beber Ali Baal. Dengan adanya bantuan tersebut, sambungnya, Ali Baal berharap agar betul-betul bisa di manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan digunakan sesuai peruntukannya. "Untuk tangki dan tandon air, sesuai aturan administrasinya pinjam pakai, karena semua dipergunakan untuk masing-masing kabupaten. Semoga ini bisa dimanfaatkan dalam mengurangi dan menangani penyebaran covid-19. Saya juga berharap bantuan ini dijaga dan dipelihara" kata orang nomor satu di Sulbar itu. Untuk bantuan peminjaman empat buah mobil tangki dan 12 buah tandon air berasal dari bersumber dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulbar. Hadir menerima langsung bantuan masing-masing Bupati Mateng, Aras Tammauni, Wabup Majene, Lukman, dan Sekda Polman, Andi Bebas Manggazali (Ayu)
Kominfo Sulbar -- Gubernur Sulbar , Ali Baal Masdar meresmikan Bendung Kalukku dari Kementrian PUPR yang merupakan program padat karya non rutin 2020, di Desa Pokkang, Kecamatan Kalukku, Selasa 02 Juni 2020 Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengatakan , jangan jadikan pandemi covid-19 ini sebagai alasan untuk tidak bekerja. "Hari ini saya melihat semua bergotong royong disini, ini merupakan hal bagus, bilamana sesuatu yang dikerjakan dengan bersama akan memiliki manfaat yang besar,"kata Ali Baal Disampaikan, bendung tersebut nantinya akan berdampak pada berbagai sektor pertanian dan peternakan di desa ini, misalnya produksi beras yang berasal dari Kabupaten Mamuju, dimana per tahunnya bisa memproduksi 21 ribu ton. "Oleh karena itu, kedepannya kita akan terus mengembangkan pembangunan padat karya yang sekaligus juga akan meningkatkan jumlah produksi di setiap sektor baik itu pertanian, perkebunan, maupun peternakan, bukan hanya di Mamuju melainkan di seluruh Kabupaten se Sulawesi Barat,"tandasnya. Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu, Ferianto Pawenrusi mengatakan, pembangunan bendung Kalukku ini rencananya akan dirampungkan pada bulan Desember 2020, akan tetapi dengan kondisi yang tidak memungkinkan, sehingga mengalami keterlambatan sampai dengan tahun 2021. "Program ini akan mengaliri 3500 hektar lahan milik masyarakat, dan pada hari ini, seluruh Provinsi di Indonesia serentak memulai kegiatan ini sesuai dengan instruksi dari Menteri PUPR bahwa kegiatan ini hanya berjalan dua bulan,"ucapnya. Program tersebut ditargetkan memberi manfaat bagi masyarakat terdampak covid-19, "Dari sembilan dusun yang ada di Desa Pokkang, terdapat 108 orang yang akan di pekerjakan setiap harinya selama dua bulan, akan tetapi jumlah tersebut tidak selamanya dengan orang-orang sama, oleh karena itu akan kami rotasi melihat banyak masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi dan bekerja,"sebutnya.(deni)
Kominfo Sulbar -- Pemprov Sulbar akan berupaya mendorong pengembangan Kepulauan Bala-balakang. Hal tersebut dibahas dalam rapat pemantapan agenda Kunjungan Kerja (Kunker) Pemprov Sulbar, bersama Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo, Forkopimda dan instansi vrrtikal, ke Kepulauan Bala-bakakang Kabupaten Mamuju pada 6 Juni 2020 mendatang. Rapat yang berlangsung pada Senin malam 1 Juni 2020 di rumah jabatan Sekprov Sulbar tersebut, merupakan pertemuan lanjutan dari rapat pemantapan sebelumnya, yang berlangsung di ruang Auditorium Kantor Gubenur Sulbar, Senin siang 1 Juni 2020. Salah satu prospek pengembangan gugusan Kepulauan Bala-balakang, yang akan dikembangkan kedepan adalah mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) bagi nelayan di kepulauan terluar di ibu kota provinsi ke 33 ini, sehingga memberikan daya hidup ekonomi yang lebih baik. "Masyarakat di kepulauan tersebut, nantinya akan diberi edukasi melalui bimbingan, agar para nelayan yang ada di sana menjadi terdidik dalam melakukan usaha perikanan dan tidak lagi berpendapatan kecil,"ucap Sekprov Sulbar Muhammad Idris dalam pertemuan tersebut Disamping itu, lanjut Idris, nantinya juga akan membangun Mess Pemda sebagai sarana bagi pejabat daerah, agar lebih mudah melakukan pemantauan kepada masyarakat di kepulauan itu. "Dengan adanya Mess, nantinya pemerintah lebih mudah lagi memberikan bantuan pelayanan dalam pengembangan SDM,"ucap Idris Idris menyatakan, adanya pengembangan di Kepulauan Bala-balakang, diharapkan ekonomi masyarakat di sana dapat meningkat lebih cepat. Kepala Desa Bala-balakang, Mahmud Idris, menyatakan, pengembangan SDM di kepulauan itu memang sangat dibutuhkan, sebab sangat tertinggal dalam hal perikanan. Untuk itu, melalui kesempatan tersebut, Mahmud, mengucapakan sangat berterima kasih kepada Pemprov Sulbar atas adanya perhatian lebih terhadap Bala-balakang. Turut hadir dalam rapat, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar, Camat Bala-balakang Juara, serta undangan lainnya. (tawin)
Kominfo Sulbar --- Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, didampingi Sekprov Sulbar Muhammad Idris, memimpin rapat pemantapan Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo, bersama Pemprov Sulbar dan Forkopimda ke Kepulauan Bala-balakang Kabupaten Mamuju, Senin 01 Juni 2020. Kegiatan berlangsung di ruang Auditorium lantai 4 Kantor Gubernur Sulbar juga dihadiri Wakil Bupati Mamuju, Irwan SP. Pababari. Dalam arahanya, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, menekankan, segala kebutuhan kunker ke Kepulauan Bala-balakang harus dipersiapkan sejak dini. "Semua harus dipersiapkan mulai sekarang, baik bahan makanan, penampungan air, tenda, bahan bakar kapal dan perlengkapan lainnya,"pungkas Ali Baal Selain itu, dengan waktu persiapan yang tidak terlalu banyak, serta fasilitas transportasi yang terbatas sekiranya bisa di maksimalkan. Melalui kesempatan itu, Ali Baal mengungkapkan, kunker ke Kepulauan Bala-balakang rencananya akan dirangkaikan dengan pembagian sembako. Olehnya itu, ia berharap Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju harus kerja satu tim dan bersama-sama di satu lokasi. "Provinsi dan kabupaten harus satu tim dan berada dalam satu tempat, jangan lagi terpisahkan oleh tempat yang berbeda,"tandasnya Wakil Bupati Mamuju, Irwan SP. Pababari, menyampaikan, dalam kunker itu Pemkab Mamuju juga merencanakan akan merangkaikannya dengan kegiatan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat. "Kami dari Pemkab Mamuju berencana mengadakan pengobatan massal, dan bersama BKKBN sekaligus melakukan pemasangan alat kontrasepsi kepada masyarakat,"beber Irwan Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, juga menekankan, ketersediaan armada harus dapat dipastikan cukup untuk orang yang sudah didaftarkan dan juga logistik. Untuk persiapan di lokasi kunjungan, sambung Idris, tim survei lokasi kunker dan protokoler, harus memperhatikan segala detail semua titik yang akan di kunjungi, sebab Ke Kepulauan Bala-balakang bukanlah kunjungan biasa. Ia menambahkan, awalnya Gubernur Sulbar berencana akan membawa seluruh OPD lingkup Pemprov Sulbar dalam kunker itu, akan tetapi melihat kondisi cuaca dan armada yang minim, akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk membawa OPD terkait saja. Turut hadir dalam rapat, pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar, pimpinan…
Kominfo Sulbar -- Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abd. Gafur Mas'ud melakukan silaturahmi dengan Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar di ruang kerjanya, Selasa, 2 Juni 2020. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut tentang pembangunan pariwisata kepulauan yang ada di Sulbar. " Kebetulan saya sebagai Ketua Asosiasi Kepulauan dan pesisir seluruh Indonesia, saya melihat sumber daya alam dan pariwisata di pesisir kelautan Sulbar sangat cantik. Seperti pulau Karampuang, kemudoan pulau -pulau yang jauh seperti Sabakatang, Saboyang. Ada 12 pulau, kalau ini diangkat dan dikembangkan untuk pariwisata di Indonesia, khususunya Indonesia Timur dan Indonesia tengah , akan menghasilkan pendapatan asli daerah yang cukup besar, " kata Abdul Gafur yang juga merupakan salah satu putra Mandar Orang nomor satu di Pejanem Paser Utara juga mengatakan, sesuai program dari Menko Kemaritiman, menjadikan satu nelayan berdaulat, dan juga dari Kementrian Kelautan bahwa pariwisata kelautan akan ditingkatkan . " Itulah salah satu tujuan saya menemui ayahanda Gubernur Sulbar, bagaimana Sulbar ditingkatkan dan dikembangkan bersama-sama sehingga dikenal di tingkat dunia. Jadi bukan hanya Indonesia, tapi juga di dunia, apalagi saya juga orang disini jadi tentu saja saya ingin memajukan daerah saya,"sebut Gafur. Merespon kunjungan Bupati Penajem Paser Utara, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengaku menyambut baik tujuan utama kunjungan Bupati Penajam Paser Utara, untuk pengembangan pariwisata dan kelautan Sulawesi Barat. "Insyaallah kita akan kembangkan bersama-sama para investor. Kita ingin buat segitiga daerah ini yaitu Kaltim, Sulbar dan Sulteng maju dan berkembang," tandasnya. (rls)