Print this page
08 Okt 2025

Gubernur Sulbar dan Ketua Percasi Lakukan Eksebisi Catur Jelang Launching Maskot Kejurnas 2025

 

MAMUJU — Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, bersama Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sulbar, H. Jayadi, melakukan pertandingan eksebisi catur di kediaman Gubernur di Jalan Husni Thamrin, Simpang Lima Mamuju, Senin (8/10/2025). Kegiatan tersebut menjadi bagian dari persiapan launching maskot Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur 2025 yang akan digelar di Sulawesi Barat.

 

Ketua Pengprov Percasi Sulbar, H. Jayadi, menyampaikan bahwa panitia tengah mematangkan persiapan launching maskot Kejurnas Catur yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Oktober 2025.

 

“Panitia telah melapor kepada Gubernur Sulbar, dan alhamdulillah beliau menyambut baik serta memberikan dukungan penuh,” ujar Jayadi.

 

Ia menambahkan, Kejurnas Catur 2025 akan digelar pada November mendatang di Mamuju. Menurutnya, launching maskot menjadi simbol semangat dan perjuangan, sekaligus momentum untuk menggerakkan partisipasi seluruh pihak agar perhelatan nasional tersebut berjalan sukses.

 

“Dukungan semua pihak sangat kami harapkan demi kesuksesan Kejurnas dan Rakernas yang akan dipusatkan di Mamuju, Sulawesi Barat,” kata Jayadi.

 

Sementara itu, Gubernur Sulbar Suhardi Duka menegaskan, pemerintah provinsi siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kejurnas Catur 2025. Ia menilai kegiatan tersebut menjadi ajang strategis untuk memperkenalkan potensi daerah, termasuk sektor kuliner dan pariwisata Sulawesi Barat.

 

“Pemerintah akan mendukung penuh agar para atlet dan tamu yang datang mendapat pelayanan terbaik. Ini juga kesempatan untuk memajukan dan memperkenalkan Sulbar,” ujar Suhardi Duka, yang akrab disapa SDK.

 

Dalam kesempatan itu, SDK juga menyoroti rencana penggunaan burung endemik Maleo sebagai maskot Kejurnas. Ia menilai, burung Maleo merupakan simbol kearifan lokal dan kekayaan hayati Sulawesi Barat yang harus dilestarikan.

 

“Saya berharap Burung Maleo dijadikan simbol kebanggaan dan kekayaan nusantara. Dulu burung ini sering diburu, tapi sekarang harus kita jaga agar tetap berkembang biak,” tandasnya. (rls)

Read 43 times
(0 votes)