Mamuju - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus menguatkan upaya pengawasan dan edukasi terkait keamanan pangan siap saji sebagai bagian dari komitmen melindungi kesehatan masyarakat. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, melibatkan tenaga kesehatan, penjamah pangan, hingga petugas sanitasi lingkungan.
Sejumlah kegiatan yang telah berjalan antara lain:
1. Workshop Keamanan Pangan Siap Saji bagi tenaga kesehatan, diselenggarakan oleh Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, diikuti secara daring oleh penanggung jawab program dan petugas sanitasi lingkungan dari seluruh kabupaten di Sulbar.
2. Penyuluhan Keamanan Pangan Siap Saji di Kabupaten Mamuju, diikuti oleh penjamah pangan dari lima SPPG, yakni SPPG Simboro, SPPG Karema 1, SPPG Karema 2, SPPG Hotel Lestari, dan SPPG Sondoang.
3. Kursus Keamanan Pangan Siap Saji bagi Penjamah Pangan yang digelar oleh Direktorat Kesehatan Lingkungan Kemenkes RI pada agenda Plataran Sehat hingga 20 September 2025, diikuti penjamah pangan dari berbagai SPPG se-Sulawesi Barat.
4. Pendampingan dan Inspeksi Kesehatan Lingkungan oleh petugas kesehatan lingkungan, mencakup 8 SPPG operasional di Kabupaten Polewali Mandar, 3 SPPG di Kabupaten Mamuju, dan 3 SPPG di Kabupaten Majene.
Upaya ini juga merupakan bagian dari Quick Wins Sulbar Sehat yang digagas oleh Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, dalam mewujudkan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera, melalui pembangunan SDM yang unggul dan berkarakter.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan pentingnya pengawasan keamanan pangan sebagai bagian dari layanan kesehatan masyarakat.
“Keamanan pangan siap saji adalah tanggung jawab bersama. Kami ingin memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat, baik di sekolah, tempat kerja, maupun fasilitas umum, benar-benar aman dan sehat," kata dr. Nursyamsi, Senin 8 September 2025.
Dinas Kesehatan Sulbar berharap, melalui workshop, penyuluhan, kursus, serta pendampingan langsung, para penjamah pangan dapat lebih disiplin dalam menjaga higienitas dan menerapkan standar keamanan pangan. Dengan demikian, risiko penyakit akibat pangan dapat ditekan, dan kualitas hidup masyarakat Sulbar semakin meningkat.
Naskah : Dinkes Sulbar
Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar