Print this page
13 Jun 2025

Dorong Pendidikan Vokasi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, Dinas ESDM Sulbar Paparkan Peluang Sektor Ketenagalistrikan di Ajang LKS SMK 2025

 

Mamuju – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menegaskan komitmennya dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan dan mempersiapkan tenaga kerja teknis lokal yang kompeten. 

 

Hal itu disampaikan Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda Dinas ESDM Sulbar Farid Asyhadi, saat hadir sebagai narasumber dalam acara pembukaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Provinsi Sulbar Tahun 2025 yang digelar di Aula SMKN 1 Rangas, Mamuju, Rabu 11 Juni 2025. 

 

Farid Asyhadi hadir mewakili Kepala Dinas ESDM Sulbar, Mohammad Ali Chandra. Ia memaparkan materi bertajuk “Peluang dan Tantangan Sektor Ketenagalistrikan di Sulbar,” di hadapan kepala sekolah dan siswa jurusan ketenagalistrikan dari seluruh SMK di Sulbar.

 

“Sulbar memiliki potensi besar dalam pengembangan energi baru terbarukan. Potensi energi air (PLTA dan PLTMH) mencapai 1.500 MW, energi surya sebesar 1.677 MW, serta potensi biomassa dari limbah kelapa sawit sekitar 197,8 MW,” jelas Farid.

 

Namun demikian, ia menyampaikan bahwa pemanfaatan energi tersebut masih sangat rendah. Hingga saat ini, kapasitas pembangkit yang aktif memanfaatkan energi air baru mencapai sekitar 5 MW.

 

“Tantangan terbesar kita adalah terbatasnya kuota pembangunan pembangkit yang dialokasikan oleh pemerintah pusat dan PLN. Padahal sejumlah investor sudah melakukan survei dan siap berinvestasi,” tambahnya.

 

Kabar baik datang dengan diterbitkannya dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 oleh Menteri ESDM pada 26 Mei 2025. RUPTL tersebut membuka ruang bagi Sulbar untuk mengembangkan kapasitas pembangkit hingga 1.800 MW dalam 10 tahun ke depan, termasuk pembangunan PLTA, PLTM, PLTS, PLTB, dan PLTBm.

 

“Ini peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulbar, sejalan dengan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka–Salim S. Mengga (SDK-JSM). Namun peluang ini tidak akan berarti tanpa kesiapan dari sisi regulasi dari pemerintah daerah, seperti tata ruang Provinsi, Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Provinsi, Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten/Kota, dan yang terpenting adalah kesiapan tenaga kerja teknik lokal yang kompeten,” tegasnya.

 

Farid menekankan bahwa dukungan lintas sektor, khususnya kolaborasi antara Dinas ESDM dan Dinas Pendidikan, menjadi kunci dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten. Saat ini, terdapat 9 SMK di Sulbar yang memiliki jurusan ketenagalistrikan.

 

“Kami berharap sekolah-sekolah dapat menyusun dan membagikan database siswa dan alumni jurusan ketenagalistrikan kepada Dinas ESDM. Ini akan sangat membantu ketika perusahaan pembangkit mencari tenaga kerja,” ujarnya.

 

Sebelumnya, kegiatan LKS SMK secara resmi dibuka oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekprov Sulbar Herdin Ismail, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mendukung pendidikan vokasi di Sulbar.

 

“LKS ini bukan sekadar lomba, tapi juga ajang membangun kepercayaan diri siswa dan mempersiapkan mereka masuk ke dunia kerja. Mari kita jalankan kompetisi ini dengan sportivitas tinggi dan menjadikannya sebagai jalan untuk menciptakan generasi muda yang berdaya saing,” ujar Herdin.

 

Kegiatan LKS SMK Sulbar 2025 akan berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh siswa-siswa terbaik dari seluruh kabupaten di Sulbar. Tujuannya adalah menyeleksi wakil daerah untuk berkompetisi di ajang nasional.

 

Penulis : Dinas ESDM Sulbar

Editor : humassulbar

Read 155 times
(5 votes)