Print this page
26 Sep 2024

UPTD BPTPH Dinas TPHP Sulbar Lakukan Gerakan Pengendalian OPT di Lokasi Pertanaman Kedelai Seluas 40 Ha di Wonomulyo

 

Polman - UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian OPT pada tanaman kedelai di lokasi pertanaman kedelai di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) sejak tanggal 23 hingga 24 September 2024.

 

Gerakan Pengendalian OPT ini dilaksanakan di 4 (empat) Kelompok Tani, yaitu Poktan Margo Utomo dan Poktan Baru Muncul di Desa Kebunsari serta Poktan Karya Mandiri dan Poktan Sumber Makmur di Desa Sumberjo. 

 

Dalam pelaksanaannya, Penanggungjawab Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Wilayah II Rea Timur, Yonatan mengakomodir kegiatan Gerakan Pengendalian OPT bersama Koordinator POPT Polman, POPT Wonomulyo beserta PPL setempat.

 

Yonatan menyampaikan bahwa luas lahan terserang yang dikendalikan di 4 (empat) kelompok tani tersebut seluas 40 Hektare (Ha) dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH) Metarhizium sp. dan Beauveria Bassiana sebagai bahan pengendali ramah lingkungan. 

 

“Aplikasi APH ini menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir penggunaan bahan aktif kimia sehingga mampu mengurangi residu pada tanaman dan tidak mencemari lingkungan,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Kepala UPTD BPTPH Hasdiq Ramadhan mengatakan bahwa luas serangan OPT (hama kumbang tanah, ulat grayak, belalang serta kepik polong) seluas 55 Ha dari total 90 Ha pertanaman kedelai dengan varietas Anjasmoro dan Argomulyo dengan umur tanaman 55 – 65 hari setelah tanam pada keempat Poktan di atas, sehingga peringatan dini dikeluarkan oleh POPT setempat untuk segera dilakukan penanganan.  

 

“Berdasarkan peringatan dini tersebut, maka segera dilakukan Gerakan Pengendalian OPT,” ucapnya.

 

Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif memberi arahan kepada Koordinator POPT khusus POPT setempat bahwa setelah Gerakan Pengendalian OPT ini dilaksanakan, kiranya terus memantau pertanaman yang telah dikendalikan dan segera melaporkan pertanaman yang telah pulih.

 

“Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota kelompok dan petani setempat. Hasil yang diharapkan dari kegiatan Gerakan Pengendalian OPT ini adalah berkurangnya populasi hama yang menyerang tanaman kedelai, sehingga hasil produksi juga dapat menjadi maksimal,” tutup Syamsul Ma’rif.

 

Penulis : Dinas TPHP Sulbar

Editor : humassulbar

Read 461 times
(1 Vote)