Print this page
15 Nov 2025

Dinas Kesehatan Sulbar Perkuat Sistem Surveilans Kesehatan di Mamasa melalui Beberapa Kegiatan

 

Mamasa - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan verifikasi sinyal, penelusuran rumor, pelacakan kontak penyakit berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB)/wabah, yang dirangkaikan dengan Pengawasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta perkembangan pengurusan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam rangka Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kabupaten Mamasa.

 

Berlangsung di Kabupaten Mamasa pada 13 - 15 November 2025, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sistem surveilans kesehatan di daerah.

 

Kegiatan ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat “Maju dan Sejahtera” yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, serta mendukung Panca Daya ke-3, yakni membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.

 

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman petugas surveilans dan kesehatan lingkungan dalam melakukan deteksi dini, pelaporan, dan respons cepat terhadap kejadian keracunan pangan MBG di wilayah kerja masing-masing.

 

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh puskesmas di Mamasa dapat melakukan pelaporan tepat waktu melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), terutama untuk keracunan pangan dapat segera dilaporkan melalui SKDR MBG, serta memperkuat koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam penanganan KLB keracunan pangan, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa.

 

Dalam kesempatan itu, Tim Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, yang terdiri dari Tim Program Surveilans dan Imunisasi dan Tim Program Kesehatan Lingkungan, melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa.

 

Kunjungan ini diterima langsung oleh Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi serta Tim Kesehatan Lingkungan Kabupaten Mamasa, serta dilanjutkan dengan kegiatan lapangan pemantauan SPPG di wilayah Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa.

 

Dalam kegiatan tersebut, tim provinsi menyampaikan beberapa arahan penting kepada Tim Kesehatan Lingkungan, Tim Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa dan edukasi kepada Kepala dan relawan/ karyawan SPPG Kecamatan Mamasa diantaranya :

 

• Gambaran umum SKDR dan mekanisme pelaporan keracunan pangan MBG.

• Tata cara pelaporan kejadian Keracunan Pangan melalui sistem SKDR MBG.

• Langkah-langkah investigasi lapangan terhadap dugaan kasus keracunan pangan.

• Peran petugas kesehatan lingkungan dalam respon cepat dan pelacakan sumber penyebab keracunan.

• Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai untuk penjamah makanan secara konsisten.

• Pemeliharaan rutin peralatan dapur untuk menghindari kontaminasi.

• Pengelolaan limbah cair dan padat secara benar harus dilakukan secara konsisten.

• Memastikan seluruh SPPG memenuhi standar higiene dan sanitasi yang dipersyaratkan.

 

Secara terpisah, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem kewaspadaan dini daerah.

 

“Melalui kegiatan ini, kita ingin memastikan pelaksanaan SKDR berjalan optimal sebagai bagian dari upaya meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan daerah dalam mencegah serta menanggulangi KLB, khususnya yang bersumber dari pangan dan bahan berbahaya. Dinas Kesehatan bersama Puskesmas perlu terus melakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap seluruh SPPG untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan,” ujarnya.

 

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan teknis tenaga kesehatan daerah, memastikan sistem pelaporan berjalan tepat waktu dan akurat, serta menjadi fondasi penting dalam melindungi masyarakat dari risiko keracunan pangan dan ancaman kesehatan masyarakat lainnya.

 

Naskah : Dinkes Sulbar 

Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Read 25 times
(0 votes)