Mamuju — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Majene pasca terjadinya gempa bumi berkekuatan Magnitudo 3,6 yang mengguncang wilayah Kabupaten Majene, pada Sabtu (11/10/2025), diperkirakan sekitar pukul 01:53:13 WIB.
Info BMKG, titik koordinat gempa terkini Majene berada di 2.64 LS, 118.33 BT atau 77 Km di barat laut Majene.
Gempa ini tidak menimbulkan kerusakan signifikan maupun korban jiwa, namun tetap menjadi perhatian serius pemerintah daerah mengingat wilayah ini termasuk salah satu daerah rawan gempa di Sulbar.
BPBD Sulbar berkoordinasi ke BPBD Majene untuk melakukan assessment lapangan, termasuk pemantauan kondisi masyarakat di sekitar titik episenter, pemeriksaan bangunan publik seperti sekolah dan fasilitas kesehatan, serta koordinasi dengan aparat kecamatan dan desa terdampak untuk memastikan kondisi aman dan terkendali.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah, menyampaikan bahwa pihaknya terus memonitor perkembangan di lapangan dan berkoordinasi secara intens dengan BPBD Majene.
“Gempa ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa Sulbar masih berada di wilayah dengan potensi aktivitas tektonik tinggi. Kami mendorong agar setiap kejadian dijadikan momentum memperkuat kesiapsiagaan, baik pemerintah maupun masyarakat. BPBD Sulbar siap mendukung langkah-langkah cepat BPBD Majene, termasuk melalui pendampingan teknis dan koordinasi lintas sektor,” kata Yasir Fattah, Senin 13 Oktober 2025.
Yasir Fattah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga teknis, dan perguruan tinggi dalam penguatan mitigasi bencana. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam melakukan kajian ilmiah, pemetaan potensi bencana, serta pengembangan inovasi kebencanaan yang dapat diterapkan di daerah.
Ia menuturkan, Gubernur Sulbar Suhardi Duka, memberikan arahan agar setiap kejadian gempa bumi sekecil apapun menjadi perhatian serius bagi semua pihak.
“Kita harus terus meningkatkan edukasi kebencanaan kepada masyarakat dan memperkuat kerja sama dengan dunia akademik agar mitigasi bencana di Sulbar semakin berbasis ilmu pengetahuan. Kesiapsiagaan adalah kunci utama untuk mengurangi risiko bencana,” tegasnya.
BPBD Sulbar akan terus berkoordinasi dengan BNPB RI, BPBD Majene dan semua stekholder yang lain terlibat dalam penanggulangan bencana termasuk Dinas PU, Kesehatan, Pendidikan, Pertanian dan NGO serta instansi lainnya di Kabupaten Majene untuk memastikan langkah-langkah kesiapsiagaan dan mitigasi berjalan optimal.
Naskah : BPBD Sulbar
Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar