12 Nov 2025

Bapperida Sulbar Lakukan Monev Proyek Rekonstruksi Jembatan Labuang Rano: Dukung Peningkatan Konektivitas dan Keselamatan Transportasi di Mamuju

 

Mamuju - Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat melakukan kunjungan lapangan ke proyek strategis daerah Rekonstruksi Jembatan Labuang Rano Batas Tapalang Barat – Batas Tapalang, di Kabupaten Mamuju, Rabu, 12 November 2025.

 

Kegiatan ini bertujuan memantau langsung perkembangan pelaksanaan pekerjaan, memastikan kesesuaian progres fisik dengan rencana kerja dan realisasi keuangan, serta mengidentifikasi berbagai kendala teknis yang mungkin mempengaruhi penyelesaian proyek.

 

Tim Monev Bapperida dipimpin oleh Awaluddin, bersama anggota Faried Fadal, Muhaimin Indra, I Ketut Wibawa, Kurniawan, dan Firdaus, mewakili Plt. Kepala Bapperida Provinsi Sulbar, Muh. Darwis Damir, Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan BPBD Sulbar, Dinas PUPR Sulbar, serta pihak pelaksana dan konsultan pengawas proyek.

 

Proyek rekonstruksi jembatan ini merupakan bagian dari langkah strategis dibawa kepemimpinan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S Mengga dalam meningkatkan kualitas dan keselamatan infrastruktur transportasi, khususnya di wilayah Tapalang Barat.

 

Jembatan Labuang Rano dibangun untuk menggantikan jembatan lama yang mengalami kerusakan struktural dan penurunan fungsi, agar kembali berperan optimal sebagai jalur penghubung utama antarwilayah di Kabupaten Mamuju.

 

Selain memperkuat struktur fisik, proyek ini juga diharapkan meningkatkan konektivitas, mobilitas masyarakat, distribusi logistik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Infrastruktur transportasi yang andal akan membuka akses menuju pusat layanan publik, kawasan ekonomi, dan sentra produksi masyarakat, sehingga memberi dampak langsung bagi kesejahteraan warga.

 

Dari hasil pemantauan, progres fisik proyek telah mencapai 97,82 persen, melampaui rencana sebesar 79,26 persen, dengan deviasi positif 18,56 persen. Capaian ini menunjukkan kinerja pelaksanaan yang efisien dan sesuai dengan jadwal.

 

Jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 9 meter ini menggunakan beton bertulang fc’ 30 Mpa untuk memastikan ketahanan dan umur layanan yang panjang. Di lokasi proyek, seluruh pekerja menerapkan standar keselamatan kerja, lengkap dengan alat pelindung diri dan rambu-rambu keamanan.

 

Akses material juga dilaporkan lancar, dengan sisa pekerjaan meliputi pemasangan trotoar, railing jembatan, serta tahap finishing dan pembersihan area. Estimasi penyelesaian proyek diprediksi lebih cepat dari target perencanaan.

 

Tim Monev memberikan beberapa rekomendasi agar tahap akhir proyek tetap berjalan cepat dan berkualitas. Di antaranya, percepatan penyelesaian pekerjaan finishing serta pengawasan ketat terhadap spesifikasi teknis.

 

Bapperida juga mengusulkan pengaspalan oprit jembatan agar transisi antara struktur utama dan jalan penghubung lebih halus serta meningkatkan kenyamanan pengguna.

 

Salah satu anggota tim, Faried Fadal, menilai proyek ini sebagai contoh keberhasilan koordinasi dan manajemen lapangan.

 

“Kami mengapresiasi progres yang melampaui target. Ini menunjukkan koordinasi yang baik antara pelaksana dan pengawas. Ke depan, kualitas pekerjaan harus terus dijaga agar jembatan ini dapat berfungsi maksimal,” ujarnya.

 

Sementara itu, Muhaimin Indra menambahkan bahwa kecepatan proyek harus tetap diimbangi dengan perhatian terhadap detail dan keselamatan.

 

“Finishing harus dilakukan cermat, terutama pada trotoar dan railing, agar jembatan tidak hanya kuat tetapi juga aman dan nyaman digunakan,” ucapnya.

 

Plt. Kepala Bapperida Sulbar, Muh. Darwis Damir, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga untuk memperkuat konektivitas antarwilayah melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas.

 

“Peningkatan infrastruktur seperti jembatan ini tidak hanya mendukung mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Kami memastikan setiap proyek strategis daerah memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

 

Melalui kegiatan Monev ini, Bapperida menegaskan komitmennya untuk terus menjamin efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pelaksanaan proyek strategis daerah.

 

Jembatan Labuang Rano diharapkan segera rampung dan menjadi simbol konektivitas baru yang menghubungkan masyarakat Tapalang Barat dengan berbagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial di wilayah Mamuju. (Rls)

Read 14 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments