Mamuju– Tokoh pembentukan Provinsi Sulawesi Barat sekaligus mantan rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Basri Hasanuddin, menilai capaian pertumbuhan ekonomi Sulbar sebesar 5,83 persen dibawah kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wagub Salim S Mengga menunjukkan bahwa fondasi ekonomi rakyat di daerah ini mulai menguat.
Dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Sulawesi Barat menempati posisi kelima secara nasional dalam daftar provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi triwulan III tahun 2025, di bawah Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau, dan Bali.
Prof. Basri menyebut capaian tersebut sebagai hasil positif dari kebijakan ekonomi Gubernur Sulbar Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur Salim S Mengga yang berpihak pada sektor riil dan masyarakat kecil.
“Saya sangat bahagia, Sulbar dalam waktu singkat bisa meraih prestasi ekonomi yang baik di atas 5 persen. Dengan sentuhan kebijakan yang lebih tepat, pertumbuhan di atas 6 hingga 7 persen sangat mungkin dicapai,” ujarnya saat ditemui usai menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Senin 10 November 2025.
Menurutnya, kekuatan ekonomi Sulbar terletak pada potensi sektor pertanian, kelautan, dan perkebunan. Ia menggambarkan Sulbar sebagai “wilayah 5D” yang memiliki laut dalam, pesisir pantai, dataran, perbukitan, hingga dataran tinggi yang semuanya dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.
“Dengan mengoptimalkan sumber daya maritim dan daratan ini, saya kira Sulbar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Tapi memang harus ada sentuhan kebijakan yang fokus dan tepat sasaran,” jelasnya.
Prof. Basri juga menekankan pentingnya fokus kebijakan pembangunan agar program pemerintah tidak tersebar ke terlalu banyak bidang. Ia menilai, pembangunan yang efektif harus memilih skala prioritas yang jelas dan dilaksanakan secara tuntas.
“Tidak mungkin membangun semuanya sekaligus. Lebih baik sedikit tapi selesai, daripada banyak tapi dangkal,” kata mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.
Dalam pandangannya, pertumbuhan ekonomi yang kuat harus berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, kebijakan ekonomi harus memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh pelaku ekonomi rakyat, terutama petani, nelayan, dan pelaku UMKM.
Prof. Basri optimistis, dengan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dibawah kepemimpinan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, Sulawesi Barat dapat mempertahankan bahkan meningkatkan tren pertumbuhan positif ini.
“Yang penting pemerintah menjaga konsistensi kebijakan dan memastikan pembangunan berpihak pada ekonomi rakyat. Kalau itu terjaga, pertumbuhan Sulbar akan semakin kokoh,” pungkasnya. (Rls)