Kominfo Sulbar -- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar didampingi Asisten I Bidang Pemkesra Setda Sulbar, Muh.Natsir Pemprov Sulbar, Muh. Natsir menerima kunjungan Uni Emirat Arab di Rujab Gubernur Sulbar, Selasa, 2 Februari 2021. Kunjungan tersebut untuk membawa bantuan kemanusiaan sebanyak 3.000 paket. Diantarkan langsung oleh Sheik Muhammad . Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menyampaikan, memasuki pekan keempat pasca bencana gempa bumi, Ia menilai segala rangkaian awal normalisasi pembangunan dinilai berjalan dengan lancar.Berbagai unsur stakeholder terkait berperan penting bahu membahu memulai pembangunan Sulbar kembali dari awal " Kami bersama seluruh stakeholder dan forkopimda Pemprov Sulbar dan kabupaten berjalan dan berkolaborasi secara baik begitu juga dengan masyarakat dan relawan yang telah memberikan dukungan untuk kembali membangun Sulbar pasca gempa bumi 6,2 SR," kata Ali Baal. Masih dikatakan, agenda tersebut merupakan salah satu momen yang sangat berharga,mengingat Sulbar kedatangan saudara dari Uni Emirat Arab dalam rangka memberikan bantuan dan dukungan untuk kebali bangkit membangun Sulbar " Saya ucapkan terimakasih atas berbagai partisipasi yang diberikan kepada Provinsi Sulbar, yang dimana sebanyak 3.000 paket bantuan langsung dari Uni Emirat Arab diperuntukkan bagi warga masyarakat Sulbar yang berdampak bencana alam gempa bumi," ujar mantan Bupati Polman dua periode itu Melalui juru bicaranya, perwakilan Uni Emirat Arab menyampaikan, Uni Emirat Arab berupaya membantu negara di dunia yang mengalami berbagai bencana dan musibah kemanusiaan termasuk di Provinsi Sulawesi Barat Sekain itu, juga ada bantuan masker ditujukan untuk mencegah penyebaran covid-19 terdiri dari 200 box Masker, dan 200 botol handsanitizer " Pemerintah Uni Emirat Arab selain memberikan bantuan 3.000 paket bingkisan dimulai dari beras, kebutuhan bayi, masker, handzanitaizer dan masih banyak lainnya," sebutnya Hadir dalam penyerahan bantuan itu antara lain, Asisten I Setda Sulbar, Muh. Natsir, Kepala Dinas Sosial Sulbar, Andi Bau Akram Dai, Kepala Biro Tapem Sulbar, dan undangan. lain. (farid)
Palang Merah Indonesia (PMI) Sulbar bekerjasama dengan Turkey Crescent ( Bulan Sabit Merah Turkey) menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Sulbar. Bantuan tersebut disalurkan melalui PMI Sulteng. Bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris PMI Sulteng, Sudirman kepada Kepala Dinas PPPA Sulbar, Djamila berupa uang tunai senilai 25.000.00$ atau setara Rp.353.807.500. Disaksikan langsung oleh Staf ahli Gubernur Sulbar, Muhammad Ali Chandra, Kepala Dinas Kominfopers, Safaruddin Sanusi, dan Kepala Markas PMI Sulbar, Lukman Dahlan yang berlangsung di Markas PMI Sulbar, Selasa, 1 Februari 2021. Selain itu, juga terdapat bantuan donasi dari Aliansi Pemuda Banggai Laut sebesar Rp. 15.000.000, serta bantuan logistik tanggap bencana yang diterima oleh PMI Sulbar yang nantinya disalurkan kepada korban gempa Sekretaris PMI Sulteng, Sudirman mengatakan bantuan yang disalurkan diharapkan bisa bermanfaat untuk membantu masyarakat Sulbar yang terdampak gempa bumi. Kepala Markas PMI Sulbar, Lukman Dahlan menyampaikan , untuk bantuan logistik , Ia menargetkan selama satu bulan untuk mendistribusikan kepada warga yang terdampak gempa "Target kami dalam satu bulan ini hegen started kit 1045,terpal 2000,selimut 2000, family kit 1500, Baby kit sekitar 300an yang akan didistribusi kepada warga,"kata Lukman . Ia juga menyampaikan, PMI pusat nantinya juga akan menurunkan water treatment penyulingan air sehingga warga nantiya langsung bisa mengkonsumsi , dan tidak lagi tergantung dengan air PDAM. Disebutkan , untuk tandon air yang sudah didistribusikan mencapai 225 unit, nantiya akan ditambah hingga 300 Dalam Januari minggu terakhir itu kita sudah mencapai higen kit itu mencapai 41 persen yang kita distribusikan terus untuk terpal 217 atau 17 persen yang didisteibusikan selimut sudah 94 atau 2,4 persen sedangkan untuk mobile klinik kita sudah mencapai 27 persen kalau untuk distribusi air sudah mencapai target sekitar 140 yang menjadi target 5000 jiwa tapi tetap kami akan laksanakan distribusi air cuma memang terkendala disini bibit air PDAM yang sangat terbatas dengan kita memiliki…
Kominfo Sulbar -- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menerima bantuan kemanusiaan dari Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit di Rujab Gubernur Sulbar, Senin, 1 Februari 2021. Wagub Sumbar berkinjung ke Sulbar , selain menyerahkan bantuan berupa dana sebesar Rp 100 juta , rendang sebanyak 150 kg, juga sekaligus akan mengunjungi warga Minang yang ada di pengungsian. Gubernur Sulbar, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam rangka penanganan dan pemulihan pasca bencana gempa bumi di Provinsi Sulbar. " Kami telah menerima bantuan dari Sumbar. Kita sangat bersyukur , pasca bencana gempa bumi banyak saudara-saudara kita dari provinsi luar Sulbar yang turut membantu meringankan derita yang dialami masyarakat Sulbar," kata Ali Baal Masdar. Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menyampaikan, mewakili pemerintah dan masyarakat Sumatera Barat , dirinya bersama rombongan hadir untuk membantu Provinsi Sulbar pasca bencana alam gempa bumi 6,2 magnitudo " Kita datang untuk saudara kita di Sulawesi Barat, dengan membawa bantuan secara resmi dan bertahap yang selanjutnya akan dibagi oleh pihak ACT ( Aksi Cepat Tanggap) dan juga dari perbankan Sumatera Barat juga secara langsung memberikan bantuannya kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat," sebut Nasrul Ia pun berharap, kiranya Sulawesi Barat dapat segera pulih , dan masyarakat dapat beraktivitas kembali. Untuk bantuan berupa rendang, akan dibagi secara bertahap dan akan diberikan pada beberapa titik. Sekertaris Daerah Pemprov Sulbar, Muhammad Idris menyampaikan apresiasi terhadap dukungan yang diberikan dari provinsi sahabat yang telah memberikan bantuan berupa sumbangan dana , serta beberapa tips sesama daerah yang rawan gempa " Untuk penanganan permasalahan gempa, kita juga harus belajar dari Sumbar yang lebih dulu merasakan bencana gempa. Atas nama pemerintah mendukung keinginan bersama untuk bagaimana masyarakat kita bisa lebih familiar dekat dan paham permasalahan gempa," kata Idris. (farid)
Kominfo Sulbar -- Kapal kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mengangkut 1000 ton beras dan logistik lainnya untuk didistribusi kepada korban gempa bumi Sulbar berlabuh di Pelabuhan Belang -belang sejak tanggal 1 Februari 2021. Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, Selasa, 2 Februari berkesempatan melihat langsung kapal kemanusiaan tersebut sekaligus melepaskan secara resmi armada yang mengangkut logistik dan bantuan lainnya untuk didistirbusikan kepada masyarakat Majene dan Mamuju yang terdampak gempa bumi Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menyampaikan terima kasih kepada ACT Indonesia atas kepeduliannya untuk masyarakat Sulbar yang saat ini masih dirundung bencana. Semoga bantuan ini bermanfaat dan bernilai ibadah. Ia juga menyampaikan, saat ini pemerintah dan masyarakat Sulbar sedang melakukan pemulihan kondisi , baik aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, sehingga memerlukan donasi dari berbagai pihak. " Kami berharap kerjasama ini dapat berlanjut sebagai upaya dalam mengatasi kebutuhan dasar pemerintah dan masyarakat Sulbar, " sebut Gubernur Ali Baal Masdar. Ia pun mengharapkan bantuan tersebut terdistribusi dengan baik dan tidak ada permasalahan sehingga tidak ada lagi yang berebut dalam mendapatkan bantuan. Dalam pendistribusian dan penanganan bencana sudah terjalin sinergitas, baik itu satgas, pemerintah pusat, dan bantuan para relawan. Head Regional ACT Bali Nusra, Syahrul Mubarak menyampaikan, bahwa ACT sudah 16 tahun jalan di Indonesia dan fokus pada mondisi tanggap darurat bencana alam, bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Kapal kemanusiaan tersebut memuat 1000 ton beras, air mineral, makanan ringan untuk anak, popok bayi , roti, gula pasir dan logistik lainnya dan selanjutnya didistribusi kepada warga yang terdampak gempa, khususnya daerah terisolir Dikemukakan, sejak terjadinya peristiwa gempa bumi di Kabupaten Majene dan Mamuju Sulbar 15 Januari 2021, beberapa akso telah dilakukan oleh ACT. Tidak kurang dari 500 relawan telah dikirimkan untuk membantu rescue sampai pada pendistribusian bantuan.Syahrul menyebutkan, dari 250 titik pengungsian, sampai hari ini (2 Februari) sudah didistribusi…
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menegaskan kepada OPD untuk menunda program yang tidak prioritas. Hal itu ditegaskan Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar saat melakukan rapat dengan Sekprov, para asisten, staf ahli dan pimpinan OPD di Rujab Gubernur Sulbar, Senin, 1 Februari 2021. Rapat tersebut merupakan rapat perdana yang dilakukan pasca bencana gempa bumi mengguncang Majene- Mamuju, 15 Januari 2021 Ali Baal mengemukakan, saat ini harus ada semua harus fokus pada pemulihan pembangunan Sulbar. Koordinasi intens dengan semua pihak, dan juga Kementerian PU, kususnya Dirjen Cipta Karya sehingga semua bisa cepat action. "Tetap jalankan program prioritas untuk tahun 2021 dan 2022. Kita juga dalam bekerja harus kompak , apa yang dikerjakan harus prioritas, jangan semua mau dapat anggaran, satu OPD , satu atau dua program saja kalau memang tidak bisa seperti selama ini. Tidak usah terlalu banyak program apalagi kita dalam kondisi bencana.Covid-19 masih melanda ditambah lagi dengan gempa .Yang terpenting adalah program prioritas dan pemulihan pasca bencana," tandas Ali Baal. Ali Baal juga menyampaikan, saat ini yang menjadi kendala adalah masih banyak puing-puing reruntuhan, dan masih dalam proses pembenahan. Minggu ini diupayakan sudah rampung semunya dan segera dilaporkan ke pusat untuk secepatya ditindaklanjuti sesuai instruksi presiden Ia juga mengimbau agar tetap waspada, karena sesuai informasi BMKG, gempa-gempa susulan akan ada, tapi kekuatannya sudah tidak sebelumnya, dan akan terus menurun, untuk itu, semua harus tetap waspada. Selain mengingatkan untuk tetap fokus pada program prioritas dan pemulihan pasca gempa, Ali Baal juga mengingatkan agar dari sekarang merancang program 2022 untuk selanjutnya program tersebut ditembuskan ke DPRD Sekprov Sulbar , Muhammad Idris menyampaikan , saat ini berada pada dua tekanan yaitu bencana Covid-19 yang angkanya terus fantastis, dimana angka terakhir telah menembus 99 yang mana merupakan klaster di pengungsian, karena itu diimbau untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pasca gempa bumi, pada masa transisi…
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar didampingi Sekprov Sulbar, melantik dan mengambil sumpah jabatan sekaligus pengambilan sumpah jabatan Bupati Majene, Lukman, sisa masa jabatan 2016-2021 di Rumah Jabatan Gubernur Sulbar, Senin, 1 Februari 2021. Gubernur Ali Baal Masdar kepada Bupati Majene, Lukman menyampaikan, pasca pilkada tahun 2020, kabupaten yang telah melaksanakan pilkada, salah satunya Kabupaten Majene diharapkan tetap berjalan normal seperti biasa. "Kiranya kedepan tidak terjadi kelompok dalam masyarakat tentang perbedaan pilihan yang pernah ada, sehingga dapat menyebabkan rasa kekeluargaan kembali bercerai-berai. Semua semua harus dipersatukan kembali dengan niat dan langkah kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat," kata Ali Baal. Kiranya Bupati Lukman sebagai bupati pelanjut dapat memaksimalkan visi dan misi program kerja di sisa masa jabatan yang telah direncanakan, serta melakukan konsolidasi pemulihan kondisi pelayanan pemerintahan kemasyarakatan dan pembangunan pasca gempa bumi, tanah longsor yang menimpa Kabupaten Majene khususnya wilayah yang terdampak gempa . " Ini juga menjadi tugas saudara Bupati untuk menjaga agar penyelenggaraan pemerintahan tidak diwarnai oleh perbedaan dan diskriminasi antara semua komponen masyarakat," ujar Gubernur Ali Baal. Ali Baal juga berharap Bupati Majene yang baru dapat turut serta mencegah penyebaran virus Covid-19 dengan memaksimalkan segala aktivitas melalui penerapan protokol kesehatan. Usai dilantik, Bupati Majene, Lukman menyampaikan,sesuai amanat undang-undang ketika Bupati meninggal dunia maka secara otomatis Wakil Bupati akan menggatikan kedudukan selaku kepala daerah kabupaten/kota. Terkait bencana gempa bumi yabg melanda Majene dan Mamuju, apalagi terjadi gempa susulan ,Minggu, 31 Januari 2021, mau tidak mau , para warga kembali melakukan pengungsian ditendanya masing-masing ,dimana sebelumnya sudah mulai kembali beraktifitas di rumah masing-masing " Terkhusus bagi daerah terisolir, pihak pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten telah berupaya membuka daerah-daerah terisolir. Disamping itu ,kami mendata kebutuhan-kebutuhan warga kita yang mendesak misanya air bersih, MCK, dan tentu layanan lainnya, " ujar Lukman. Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Bupati Majene tersebut sesuai ketentuan…
Pasca gempa bumi mengguncang Majene-Mamuju berkekuatan 6,2 magnitudo 15 Januari 2021, bantuan kemanusiaan terus datang dari bernagai pihak. Minggu, 31 Januari 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Timur turut mengirim bantuan untuk korban gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat Bantuan Pemprov Jatim diterima langsung Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar setelah turun dari KRI Banda Aceh 593 yang sandar di dermaga Lanal Mamuju "Alhamdulillah, hari ini kami menerima bantuan dari Jatim dan TNI Angkatan Laut (AL)," kata Ali Baal Masdar. Ali Baal mengatakan bantuan yang pihaknya sudah terima sementara diturunkan dari KRI Banda Aceh 593 dan siap untuk didistribusikan. "Mudah-mudahan pendistribusiannya dapat terlaksana dengan baik," katanya. Ali Baal berharap bantuan Pemprov Jatim dan TNI AL dapat memberikan sumbangsih yang terbaik kepada seluruh masyarakat Sulbar yang terdampak gempa bumi. "Semoga bisa meringankan beban masyarakat kita yang terdampak bencana alam gempa bumi,"ujar Ali Baal Masdar. Mantan Bupati Polman dua periode itu juga menyampaikan, penanganan pasca bencana gempa bumi di Sulbar sudah berjalan dengan baik, dan bantuan para relawan yang sangat membantu dalam penanganan di masa tanggap darurat ini. "Sekarang ini kita memasuki masa pemulihan terhadap masyarakat yang masih trauma. Pemerintah akan tetap berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Ali Baal Bantuan Pemprov Jatim berupa dana sebesar Rp 1 miliar, beras 10 ton, mie instan 500 dos, biscuit 1000 pcs, teh celup 1000 box. Kemudian Pampers 400 pack, gula pasir 500 kilogram, pembalut wanita 500 pack, sabun mandi 500 pcs, shampoo 366 botol, pasta gigi 500 pcs, sikat gigi 200 pcs, handuk 200 pcs, pakaian dalam 351 pcs, serta selimut 34 pcs. (rls)
Sekprov Sulbar , Muhammad Idris mengikuti Rapat paripurna DPRD Sulbar via zoom Jumat 29 Januari 2021. Rapat itu membahas agenda pembentukan keanggotaan pansus, yaitu Pansus Pengawasan Rehab dan rekonstruksi pasca bencana, pansus percepatan pemulihan dampak sosial ekonomi masyarakat pasca bencana, pansus pengawasan penggunaan anggaran penanganan tanggap darurat pasca bencana. Dalam kesempatan tersebut Sekrpov Sulbar, Muhammad Idris mengatakan dampak gempa tersebut tidak hanya memberikan dampak kerugian ekonomi yang sangat besar tapi juga terdampak pada kerusakan dan kerugian lainnya. "Musibah gempa ini tidak hanya memberikan dampak kerugian ekonomi yang besar, juga berdampak pada kerugian sosial,"kata Idris Ia juga mengungkapkan, terdapat 15 (lima belas) titik pengungsian resmi yang dibiayai pemerintah sampai tanggap darurat ini selesai. "Oleh karena itu kepada dewan yang terhormat yang lebih mengetahui apa kira-kira pekerjaan utama kedepannya, dimana pekerjaan kita ke depan lebih memastikan warga kita benar-benar mendapatkan bantuan sesuai dengan faktanya,"ujarnya Terkait pembentukan pansus DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Sekprov Sulbar Muhammad Idris juga mengatakan sangat menarik bagaimana nanti memastikan warga negara yang terdampak itu ditarik kembali menjadi pelaku kegiatan ekonomi, dan bagaimana pemanfaatan anggaran dan pengalokasian anggaran tersebut nantinya. " Pada tanggal 4 Februari akan memasuki tahapan transisi dimana kewangan yang selama ini dialokasikan kepada pemerintah itu akan ditarik sehingga provinsi akan saling bahu membahu untuk mencapai target dan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Mudah-mudahan tugas ini kita bisa laksanakan sebaik-baiknya sehingga laporan pansus itu tidak mengenai kesalahan tetapi recording yang terstruktur serta mencari fakta-fakta yang ada sehingga kita bisa cepat recovery,"tandasya. Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Barat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abd. Halim , dan diikuti Asisten III bidang Administrasi, para pimpinan OPD dan anggota DPRD baik yang hadir langsung ataupun via zoom. (deni)
Pasca gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo, Pemprov Sulbar melakukan Rapat koordinasi dalam rangka sinkronisasi pendataan gedung dan fasilitas pemerintahan, fasilitas umum dan fasilitas sosial di Rujab Sekprov Sulawesi Barat. Sabtu, 30 Januari 2021. Pertemuan itu bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi awal, bahkan, menyusun sebuah data yang basisnya sama maka dilakukan pertemuan, sehingga tidak ada perbedaan data antara data yang dimiliki kabupaten, instansi, dan provinsi. "Karena, ini merupakan level pemerintahan yang memiliki kewenangan yang sama tapi berbeda didalam menyampaikan informasi mengenai kerugian-kerugian yang muncul," kata Sekprov Muhammmad Idris Idris dalam pertemuan itu juga menyampaikan, sebelum rapat evaluasi yang secara rutin diselenggarakan, terlebih dahulu telah dilakukan duduk bersama untuk mendengarkan seperti apa gambaran kerugian yang ada di sektor infrakstruktur pemerintahan agar bisa membangun atau menyusun sebuah estimasi nilai dari kerugian yang dialami. Tujuannya adalah memiliki desain data untuk disempurnakan sampai pada waktunya. “Dari cipta karya menyampaikan begitu pentingnya keberadaan kita karena sudah ada minimum atau quick assessment yang bicara mengenai nilai kerugian sekitar Rp 780 milar diluar dari apa yang sudah terlaksana pada saat tanggap darurat. Dan ini menjadi data yang bisa mempercepat dan sekaligus mengkonfirmasi dari kemungkinan yang dilakukan oleh kementrian PU yang sifatnya quick assesment. Pointnya yaitu mengidentifikasi, jangan ada data yang belum masuk atau adanya data ganda dan harus disiplin pada sector masing-masing. sehingga begitu dikonfirmasi sudah ketahuan bahwa ini yang paling terdampak,"'lanjut mantan Deputi LAN RI itu. Perwakilan Kementrian PU bidang Cipta Karya juga mengatakan, untuk angka Rp 780 miliar adalah angka sementara. Karena, dalam tafsirannya belum sampai pada perhitungan RAB nya. Karena itu, membutuh waktu jangka panjang. karena, masih ada beberapa bangunan yang belum masuk didalam daftar. "Khusus untuk infrastruktur jembatan, teman-teman di balai mengatakan dalam penanganan darurat sudah mengeluarkan hampir Rp 9 miliar. Dan itu dianggap sebagai perhitungan sementara untuk memulihkan kondisi," jelas Idris. (jimi)
Kominfo Sulbar -- Ahli waris korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di Sulbar 15 Januari 2021 mendapatkan santunan ahli waris dari Kemensos RI. Total santunan ahli waris korban gempa sebesar Rp1.620.000.000. Masing-masing untuk Kabupaten Mamuju untuk 95 jiwa sebesar Rp.1.425.000 dan Kabupaten Majene untuk 13 jiwa sebesar Rp.195.000.000 Penyerahan bantuan santunan Kemensos tersebut diserahkan pada tiga orang perwakilan penerima saat ketiga menteri berkunjung di Posko Induk Kantor Gubernur Sulbar , Kamis, 28 Januari 2021, diserahkan oleh Menko PMK, Muhajir Effendy kepada Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar untuk selanjutnya diserahkan kepada ahli waris. Penyerahan santunan juga disaksikan oleh Menteri PPPA , Bintang Puspayoga dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Menko PMK mewakili tiga menteri dalam pertemuan tersebut menyampaikan, bencana gempa ini mudah mudahan menjadi suatu ujian dari Allah yang membuat warga Sulbar semakin kuat menghadapi ujian dari Allah SWT yang membuat warga Sulbar semakin kuat karena ujian merupakan cara Tuhan untuk menjadikan manusia naik pangkat dan menjadi lebih baik. Selalu itu yang terjadi karena dalam Alquran juga sudah disampaikan seperti itu. Ia juga menyampaikan kunjunganya ke Sulbar untuk memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan berjalan dengan baik. " Kami datang untuk memastikan bantuan kemanusiaan terutama yang dikordinir dua kementrian yaitu Mensos dan Menteri PPPA berjalan dengan baik. Utamanya dalam pemberian bantuan ibu dan anak, dan ini menjadi perhatian kita karena pelayanan terhadap ibu dan anak dalam kondisi seperti biasaya tidak memadai, ini yang kita harapkan tidak terjadi di Sulbar.ini, perhatian dan jaminan perlindungan untuk perempuan dan anak sangat penting untuk dilakukan. Kita ingin membangun paradigma baru dalam penanganan bencana yaitu perempuan dan anak harus diutamakan," kata Menko PMK Menurutnya Muhajir, perempuan dan anak adalah pihak yang sangat rentan terhadap berbagai macam akibat dari gempa. Karena itu, berbagai kebutuhan perempuan dan anak, seperti kebutuhan sanitasi, kebutuhan sandang, kebutuhan makanan yang bergizi harus dipenuhi dengan baik.…