Print this page
14 Okt 2020

Wamen ATR/BPN Harap BUMDes Khaymoto Topoyo Jadi Contoh Bagi Daerah Lain

 

Kominfo Sulbar- Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN RI), Suryo Tjandra, Dirjen Pengembangan Kawasan dan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT RI), M. Nurdin, berkunjung ke Topoyo, Mamuju Tengah, Sulbar, Selasa, 13 Oktober 2020.

Kunjungan di Topoyo didampingi Sekprov Sulbar, Muhammad Idris dan Pjs. Bupati Mamuju Tengah, Andi Bau Akram meninjau sekaligus meresmikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Khaymoto di Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah

Wamen ATR/BPN RI, Surya Tjandra, mengapresiasi dengan adanya BUMDes di daerah tersebut. Menurutnya hal itu merupakan contoh yang baik karena sebuah desa punya badan usaha yang dapat dikelola bersama untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga kombinasi berbagai bantuan tidak habis begitu saja, melainkan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, kata Surya, kombinasi dan kolaborasi kerjasama yang baik antara kementerian, Pemprov, Pemkab, desa dan dusun jadi satu model yang baik dapat dijadikan sebagai suatu pembelajaran di Indonesia.

"Kegiatan ini adalah salah satu momen yang menarik karena disini sangat bagus, maka dari itu kami akan belajar disini. Hal ini seperti ini ingin disebarkan ke seluruh Indonesia terkait pengetahuan yang kita dapatkan dari sini,"tutur Surya

Suryo berharap, semoga model seperti itu bisa dijadikan pelajaran di seluruh Indonesia dan jadi contoh yang menarik dan bagus bagi BUMDes yang lain.

Kepala Dinas Transmigrasi Sulbar, Ibrahim menyampaikan, kunjungan kerja Wamen ATR/BPN RI) dan Dirjen Pengembangan Kawasan dan Transmigrasi Kemendes PDTT RI ialah dalam rangka penyerahan sertifikat bagi warga transmigrasi yang ada di lima kabupaten, yaitu Mamuju Tengah, Mamuju, Polman, Pasangkayu dan Mamasa.

"Kiranya penyelesaian sertifikat tanah APL maupun hak milik itu kedepan bisa lebih cepat lagi prosesnya, karena selama ini bahkan ada di daerah-daerah transmigrasi yang lain itu diatas lima tahun. Alhamdulillah di Sulbar sendiri terutama di Mamuju Tengah lebih cepat dari yang terjadi selama ini yakni kurang dari dua tahun sertifikatnya sudah bisa diterbitkan,"ujar Ibrahim 

Kepala Desa Topoyo, Masri Ridwan mengemukakan, dirinya selaku Pemerintah Desa Topoyo sangat bangga dan bersyukur atas kunjungan Wamen ATR/BPN RI dan Dirjen Pengembangan Kawasan dan Transmigrasi Kemendes PDTT RI bersama rombongan Pemprov Sulbar di daerah tersebut, pasalnya kunjungan itu merupakan motivasi yang dapat memberikan spirit atau semangat dalam membangun desa untuk lebih maju.

Masri mengatakan, di desa diperlukan inovasi membuka ruang-ruang PAD desa sehingga dengan sendirinya PAD tersebut dapat terkelola dan kembali ke masyarakat itu sendiri.

"Adanya dana desa dituntut senantiasa berinovasi yang bertujuan membuka lapangan kerja, apalagi di tengah pandemi saat ini dengan keuangan APBD dan APBN mengalami kelemahan,"katanya (farid)

 

 

 

 

 

 

Read 1146 times
(0 votes)