Print this page
24 Sep 2019

Kadis TPHP Sulbar, Genjot Pengembangan Komoditas Sayuran

Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Sulbar akan lebih menggejot pengembagan komoditi sayuran.  Menurut Muhar bahwa  tahun ini telah  dipersiapkan uji adaptasi 3 komoditas sayuran di dataran tinggi yakni Kol, wortel dan brocoli. Dengan lahan seluas 5 Hektar yang berada di Mamasa,Polman, dan Majene. 
 
"jika ini berhasil, tahun depan akan diperluas terus tiap tahunnya. Namun tergantung kemampuan keuangan daerah,ujarnya. Bukan hanya itu, kami akan menggandeng pemda dan pemerintah pusat . " saya optimis rencana aksi ini akan berhasil . Apalagi bappeda dan balitbangda sangat mendukung begitupun stakholder terkait  
"
Menurut Muhtar, potensi pengembangan sayuran di Sulbar sangat besar. Tinggal diperlukan intervensi pemerintah yang lebih maksimal atau efektif dan juga inisiatif serta kreatifitas para petani. 
 
"Ini yang perlu ada di Sulbar, termasuk dalam rangka menggenjot pengembangan sayur sayuran. Apalagi dengan adanya wacana pemindahan ibukota negara di Kalimantan. Tentu banyak permintaan, termasuk komoditas kentang dan kol" ujarnya.
 
Selain komoditas kentang dan kol. Komoditas bawang merah juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hasil bawang merah di Majene di lahan sekitar 60 hektar, cukup menggembirakan. " Untuk budidaya bawang merah akan bertambah seluas 40 hektar di kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju. Semoga dengan ini semangat budidaya bawang merah bisa lebih bergeliat" sebut Muhtar lagi.
 
Begitu pula dengan komoditas bawang putih. Komoditi ini termasuk baru di Sulbar.  Ditahap awal, Pemprov Sulbar akan mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Sebagai persiapan, pemprov telah menyediakan lahan seluas 30 hektar di dua titik. Yakni di Kecamatan Alu Kabupaten Polman dan di Kabupaten Mamasa.
 
" Kendala yang mencolok saat ini adalah ilmu pengetahuan petani yang masih minim, khususunya tentang pemanfaatan sistem teknologi. Maka dari itu, kami terus melakukn upaya pembinaan melalui metode penyuluhan dan lahan percontohan untuk para petani"  pungkas Muhtar
Read 975 times Last modified on Rabu, 25 September 2019 14:59
(0 votes)