17 Jul 2019

NU Sebagai Penyangga Keutuhan dan Persatuan Bangsa

ubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menghadiri pembukaan Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil NU) III Provinsi Sulbar di Pendopo Rujab Bupati Majene, Senin, 15 Juli 2019.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menyampaikan, kehadiran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai penyangga keutuhan persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sejaran perjuangan berdirinya bangsa ini. Lewat lisan, tenaga dan pikiran serta pengorbanan dari para ulama dan guru-guru bangsa, maka Indonesia dapat menyatakan kemerdekaannya.

Ia juga mengatakan, NU menjadi perekat bangsa di tengah masyarakat yang majemuk, perbedaan menjadi sumbu kekuatan untuk membangun bangsa, moderat dalam berpijak namun selalu dihiasi dengan pola pikir, zikir dan amal saleh.
"Seperti ungkapan syair mandar, Passambayang Mo'o dai, pallima wa'tu mo'o iyamo tuuq piwongan di ahera (Hendaklah kita menegakkan salat lima waktu selalu sempurna, sebab itulah bekal abadi menuju hari kemudian," ucap Ali Baal.

Bupati Majene, Fahmi Massiara menyampaikan, NU sebagai organisasi kemasyarakatan yang berhaluan Ahlusunnah Waljama'ah merupakan pendiri kokohnya cinta tanah air (Hubbul Watham Minal Imam) yang menjaga keutuhan kemajemukan dan perbedaan.
'Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi garansi utama membangun kesejahteraan dan kehadiran NU menjadi garda terdepan dalam menjakaga NKRI," sebut Fahmi.
Selain Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar dan Bupati Majene, Fahmi Massiara, juga hadir Wabup Pasangkayu, Muh.Saal,Ketua DPRD Majene, Darmansyah, Kakanwil Kemenag Sulbar, Muflih, jajaran pengurus NU kabupaten se-Sulbar, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan undangan lain.

Read 978 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments