05 Feb 2017

Direktur Bank Sulselbar Silaturrahim dengan Gubernur

Pimpinan Bank Sulselbar yang dipimpin oleh Pimpinan Bank Sulselbar, Aras Rusdin, melakukan kunjungan Silaturahmi

ke Pj.Gubernur Sulbar, Carlo B Tewu. Pj Gubernur Sulbar, Carlo B Tewu menerima dengan hangat silaturahim pihak

bank Sulselbar dan  melakukan pertemuan dengan jajaran Bank Sulselbar pada Kamis, 02 Februari 2017 yang
 Bertempat di ruang kerja Pj.Gubernur Sulbar.

Direktur Bank Sulselbar Aras Rusdin Rasyid kepada Carlo B Tewu mengemukakan madsud dan tujuan kedatangannya

dalam rangka silaturahim terhadap Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dikarenakan Bank Sulselbar merupakan milik

pemerintah daerah. Selain itu, juga sekaligus menyampaikan perkembangan kerja sama yang telah dilakukan oleh

Bank Sulselbar dengan Pemprov Sulbar selama ini, apalagi Aras Rusdin Rasyid merupakan Pimpinan Bank Sulselbar

baru dan Carlo B Tewu juga merupakan Pj.Gubernur Sulbar yang baru sebulan menjabat sebagai Pj. Gubernur.

Disampaikan, Gubernur sangat mendukung kerjasama yang telah dibuat, bahkan Gubernur memberikan masukan kiranya

Bank Sulselbar bisa berdiri sendiri di daerah Sulawesi Barat.

“Kami berharap melalui kerjasama tersebut tercipta suatu peningkatan hubungan pemerintah serta memberdayakan

UKM-UKM di wilayah Mamuju sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Bank Sulselbar adalah milik pemda sebenarnya

karena pemegang sahamnya adalah pemda daerah” ungkapnya

Pj. Gubernur Sulawesi Barat Carlo B Tewu kepada Pimpinan Bank Sulselbar menyampaikan, terkait anggaran, Pemprov

Sulbar telah melakukan yang terbaik. Salah satu bukti kinerja yang telah dilakukannya selaku Pj Gubernur,

dengan melakukan pemaparan program prioritas  kinerja di setiap SKPD lingkup Pemerintahan Provinsi Sulbar.

Ia menerangkan,tujuan dari pemaparan tersebut  agar tidak terjadi pemborosan anggaran, dan dana yang ada

digunakan sesuai kebutuhan, serta tepat sasaran. Salah satu contoh yang tidak efesien adalah objek wisata

gantungan, dimana pemerintah daerah memberikan dana dan bantuan sebesar Rp350 juta, keuntungan atau timbal

balik yang diberikan hanya sebesar Rp75 juta.

“Hal tersebut dinilai tidak efektif. Saya melihat pemda kalau mengeluarkan uang, timbal baliknya juga harus

menghasilkan, seperti objek wisata gentungan anggaran yang diberikan sebesar 350 juta hasil untuk anggaran

pemda Rp 75 juta ,” ungkap Carlo.

Read 974 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments