Print this page
05 Feb 2017

Dinas Kesehatan Sulbar Gratiskan Imunisasi

Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar merupakan salah satu domain penting dalam indeks pembangunan yang harus
bersinerjik dengan pemerintah dan masyarakat dan menjadi prioritas daerah untuk  menjadi tolak ukur tentang
bagaimana masyarakat kita memiliki umur harapan hidup yang lebih baik. pasalnya umur rata rata harapan hidup
saat ini berkisar 64 atau 65 tahun itu sangat dipengaruhi oleh angka kematian atau angka kesakitan, dimana
angka kematian dan angka kesakitan itu  interpensi spesifiknya dari kesehatan dan itu sekitar  24 indikator
komposit ungkap Kepala Dinas Kesehatan. dr Azis di ruang kerjanya pada tanggal 1 Februari 2017. 
dr Azis menuturkan  bahwa kalau upaya upaya kesehatan sebenarnya hampir tidak terlalu berat sepanjang ada
komitmen untuk melaksanakannya. Salah satu contoh adalah imunisasi, dimana imunisasi adalah untuk memberikan
pertahanan tubuh, baik itu untuk orang yang mau menikah, ibu hamil dan bayi yang baru lahir.
Sehingga dalam hal ini pemerintah memberikan fasilitas gratis untuk bisa menjadi sasaran kemasyarakat.
" jadi masyarakat itu sisa bergerak untuk mendapatkan fasilitas tersebut, namun untuk bergerak, masyarakat
perlu dibantu oleh sektor lain, seperti  desa, ibu desa dan stakeholder terkait. Sehingga masyarakat bisa
mendapatkan dengan mudah informasi, masyarakat bisa memanfaatkan dan mengetahui akses fasilitas tersebut. Tanpa
dorongan dari setakholder terkait program ini tidak akan bisa jalan, Ujarnya.
Selain itu imunisasi itu targetnya 100 persen dari seluruh sasaran , akan tetapi untuk saat ini baru sekitar 80
persen yang tercapai. Maka masih ada sekitar 20 persen tingkat kerawanan yang menjadi tanggung jawab kita
semua. " tanggungjawab ini bukan hanya tanggungjawab puskemas saja, tetapi tanggungjawab kita semua. Dinas
Kesehatan memiliki tanggungjawab dalam bentuk eksekusi spesifik contoh mau disuntik atau diteteskan. Untuk
menggerakan masyarakat ke posyandu atau kesasaran kesehatan itu semua punya peran.
Ditambahkan dr Azis tentang indikator kedua adalah berprilaku hidup sehat dengan lingkungan yang kondusif serta lingkungan yang sehat. Selain keluarga maka sektor lainpun juga harus berperan sehingga lingkungan ini menjadi lingkungan yang sehat. Karna kalau lingkungan itu terkontaminasi, resiko bukan hanya jatuh pada lingkungan keluarga akan tetapi jatuh pada banyak orang, " nah kalau terjadi resiko kepada banyak orang maka bisa terjadi namanya endemis,"tuturnya.
Dibutuhkan interkoneksi dan Kerjasama antara pusat dan tingkat provinsi dan tingkat kabupaten untuk bisa
bersinerjik. Isensi provinsi adalah wakil pemerintah pusat, kabupaten itu adalah unsur yang lebih dekat, sehingga upaya upaya eksekusi itu ada di kabupaten, pusat membuat regulasinya, provinsi menfasilitasinya dan kabupaten yang eksekusinya dan semua harus bersinerjik baik itu SDMnya dan kebijakannya serta finansialnya.
" saat ini ada 95 puskesmas yang ada di Sulawesi Barat, yang menjadi pertanyaan adalah apakah mutu pelayanan
sudah bagus dan apakah sarana suah memenuhi. Dari 95 puskesmas dari enam kabupaten hanya kabupaten Polman yang
memiliki puskesmas yang masuk standar. Puskemas yang masuk standar yakni puskesmas desa Binuang dan puskemsmas
Pekkabata yang masuk katagori standar. kemudian saat ini puskemas desa pamboang, saat ini kita uji untuk
didorong menjadi sarana yang terakreditasi. Kalau puskemas daerah lain, kami mengharap agar bisa memenuhi
standar. Pasalnya pada tanggal 1 Januari 2019, kemungkinan puskemas yang tidak memiliki standar pelayanan yang
baik maka pihak BPJS kemungkinan mereka dalam hal ini puskemas yang tidak standar tidak dikontrak oleh BPJS.
Karna kalau puskemas tersebut tidak standar pastilah tidak bisa memberikan pelayanan yang maksimal,artinya
Standar saja itupun masih perlu dikawal, Ujar dr Azis.  
Maka itu indeks pembangunan menjadi penting, khususnya domain bidang kesehatan dan itu baru dua variabel, masih
ada 24 upaya kesehatan, kesehatan lingkungan,tenaga,bagaimana persalinan bisa difasilitasi dan dapat dijangkau
oleh tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan tidak hanya ditelorkan begitu saja, akan tetapi tenaga kesehatan perlu
ditingkatkan kapasitasnya. Dari lima persen dari sisa masa kejanya dalam setahun itu, harus dipertimbangkan
untuk peningkatakan kapasitasnya. Untuk bidan kesehatan itu sangat dinamis,perkembangannya sangat cepat,
seperti alat yang tahun ini kita beli, lima tahun kemudian berubah lagi,tutupnya.

Read 1259 times
(0 votes)